Nvidia Akuisisi Rival Lagi Seharga US$20 Miliar, Dorong AI Terdesentralisasi
NVIDIA telah sepakat untuk membayar sekitar US$20 miliar demi mengakuisisi aset dari startup chip artificial intelligence Groq, menandai transaksi terbesar dalam sejarah perusahaan itu serta melanjutkan strategi mereka yang menyerap calon pesaing sebelum mampu menantang dominasinya di pasar.
Kesepakatan lisensi terbaru pabrikan chip ini mirip dengan transaksi tiga bulan lalu, sehingga memperkuat narasi bahwa infrastruktur AI terdesentralisasi mungkin menjadi satu-satunya alternatif atas dominasi Nvidia yang terus tumbuh.
Premium Tiga Kali Lipat dalam Tiga Bulan dengan Koneksi Trump Jr.
Kesepakatan ini terjadi hanya tiga bulan setelah Groq meraih pendanaan US$750 juta dengan valuasi US$6,9 miliarādengan partisipasi BlackRock, Samsung, Cisco, dan 1789 Capital, di mana Donald Trump Jr. menjadi mitra. Nvidia akan mengakuisisi hampir seluruh aset perusahaan ini, kecuali bisnis cloud computing mereka, meski Groq menggambarkan transaksi ini sebagai ānon-exclusive licensing agreement.ā
CEO Groq, Jonathan Ross, mantan engineer Google yang ikut menciptakan Tensor Processing Unit milik raksasa pencarian itu, akan bergabung ke Nvidia bersama presiden Sunny Madra dan sejumlah eksekutif senior lainnya. Startup ini tetap akan beroperasi secara independen di bawah CFO Simon Edwards yang kini menjabat sebagai chief executive baru mereka.
Skenario yang Terulang
Transaksi Groq mengikuti pola yang Nvidia lakukan tiga bulan sebelumnya. Pada September, perusahaan itu menggelontorkan lebih dari US$900 juta untuk merekrut CEO dan karyawan Enfabrica serta melisensi teknologi milik startup tersebut. Kedua deal ini memanfaatkan struktur lisensi, bukan akuisisi secara langsung, sehingga kemungkinan menghindari pengawasan antimonopoli yang menggagalkan tawaran akuisisi Nvidia atas Arm Holdings senilai US$40 miliar pada 2022.
The Kobeissi Letter menggambarkan pendekatan Nvidia secara lugas: āWe will buy you before you can compete with us.ā
Keunggulan Teknis dan Tekanan Persaingan
Language Processing Unit milik Groq menggunakan SRAM pada chip alih-alih DRAM eksternal, sehingga menurut klaim perusahaan mereka mampu menghadirkan efisiensi daya sampai 10x lebih baik. Arsitektur ini sangat unggul dalam inferensi real-time namun membatasi ukuran modelāsebuah trade-off yang kini bisa dieksplorasi Nvidia di dalam ekosistemnya yang lebih luas.
Waktunya juga cukup menarik. Google baru saja meluncurkan TPU generasi ketujuh, dengan kode nama Ironwood, dan merilis Gemini 3 yang seluruh proses pelatihannya dilakukan pada TPU sehingga bertengger di peringkat atas benchmark. Nvidia merespons di X: āWeāre delighted by Googleās success⦠NVIDIA is a generation ahead of the industryāitās the only platform that runs every AI model.ā Ketika pemain lama mulai memberi pernyataan penuh penegasan seperti ini, tekananan kompetitif jelas semakin terasa.
Implikasi untuk decentralized AI
Meskipun kesepakatan ini tidak berdampak langsung pada pasar aset kripto, peristiwa ini memperkuat narasi yang mendorong proyek komputasi AI terdesentralisasi. Platform seperti io.net memposisikan diri sebagai alternatif infrastruktur AI terpusat.
āPeople can put their own supply onto a network, whether thatās data centers or yourself with your laptop, contributing your available GPU power, and getting fairly compensated for it using tokenomics,ā Jack Collier, Chief Growth Officer io.net, papar kepada BeInCrypto. Platform tersebut mengklaim klien perusahaan mereka, termasuk Leonardo.ai dan UC Berkeley, berhasil mencapai penghematan biaya signifikan.
Namun, kesenjangan antara narasi dan kenyataan tetap lebar. Akuisisi teknologi latensi rendah Groq oleh Nvidia semakin memperlebar keunggulan teknis mereka, sehingga membuat alternatif lain makin sulit menawarkan performa yang setara.
Transaksi ini juga menimbulkan pertanyaan tentang pengembangan chip AI independen. Cerebras Systems, pesaing Nvidia yang juga sedang mempersiapkan IPO, pada akhirnya bisa saja mengalami tekanan serupa. Apakah perusahaan tersebut bisa tetap mandiri atau harus mengikuti gravitasi finansial Nvidia, hal itu masih harus dilihat ke depannya.
Token CC Canton Naik pada Malam Natal karena Institusi Dorong Narasi Privasi
Token CC milik Canton menjadi altcoin top gainer di pasar kripto pada Malam Natal, naik lebih dari 25% dalam 24 jam meski likuiditas saat liburan sangat tipis dan sentimen pasar cenderung bearish. Reli ini mendorong CC melewati aset utama dan koin privasi lainnya.
Kenaikan harga ini bukan karena hype retail atau spekulasi musiman. Sebaliknya, ini mencerminkan narasi institusi yang makin kuat tentang tokenisasi real-world asset (RWA) dan kejelasan regulasiādua tema yang makin penting menjelang akhir tahun.
Altcoin Top Gainer di Pasar Kripto Malam Natal 2025 | Sumber: CoinGecko Tokenisasi institusional mendorong reli token Canton
Di pusat reli ini, ada Canton Network, yaitu blockchain layer-1 dengan fitur privasi yang didesain khusus untuk lembaga keuangan yang diatur.
Berbeda dengan chain DeFi publik, Canton memungkinkan institusi untuk bertransaksi di chain tanpa membocorkan data sensitif. Hal ini menjadi kebutuhan utama bagi bank, lembaga kliring, dan manajer aset.
Token utilitas milik Canton, CC, digunakan untuk biaya transaksi, keamanan jaringan, dan insentif validator. Nilai token ini lebih banyak terikat pada penggunaan institusi daripada aktivitas retail.
Karena itu, pergerakan harga sangat sensitif terhadap perkembangan infrastruktur pada level dasar.
Momentum makin meningkat setelah DTCC (Depository Trust & Clearing Corporation) mengonfirmasi kemajuan tokenisasi surat utang pemerintah AS yang dikelola DTC di Canton Network.
Inisiatif ini muncul setelah lampu hijau regulasi dari SEC AS, yang mengeluarkan non-action letter agar DTCC bisa lanjut membangun infrastruktur tokenisasi secara live.
Perkembangan ini menjadi salah satu dukungan regulasi paling jelas untuk obligasi AS berbasis blockchain.
Akibatnya, pasar mulai menilai ulang Canton sebagai infrastruktur inti, bukan sekadar proyek blockchain spekulatif.
Pada awal Desember, Canton juga memperkuat stack RWA lewat kemitraan bersama RedStone, yang kini menjadi penyedia oracle utama mereka.
Integrasi ini menghadirkan feed harga real-time yang sesuai regulasi untuk aset yang sudah ditokenisasi, sehingga jembatani pasar institusi dan DeFi tanpa mengorbankan privasi.
Serangkaian perkembangan ini menempatkan Canton sebagai layer settlement aset finansial tradisional senilai triliunan dollar.
Estimasi industri menunjukkan lebih dari US$300 miliar volume transaksi harian sudah mengalir melalui aplikasi yang dibangun di atas jaringan ini.
Grafik Harga Mingguan Token CC Canton | Sumber: CoinGecko
Yang penting, reli ini terjadi saat likuiditas pasar sangat rendah karena libur. Situasi ini memperkuat lonjakan harga, sekaligus menunjukkan di mana arus modal terkonsentrasi jelang 2026: pada infrastruktur tokenisasi yang taat aturan.
Sementara pasar kripto secara umum masih berhati-hati, performa CC menyoroti perbedaan yang makin kentara.
Investor sekarang makin membedakan antara token spekulatif dan protokol yang terhubung langsung ke adopsi keuangan yang teregulasi.
Pada Malam Natal, Canton masuk pada kategori keduaādan pasar pun merespons dengan cepat.
Quantum computing dan aset kripto: pasangan kuat atau bahaya besar?
Selalu saja ada hal yang bisa membuat khawatir di dunia aset kripto. Baik itu exchange yang kolaps ataupun perubahan regulasi, aset kripto mampu bertahan kuat selama setahun terakhir, walau sentimen bearish belakangan ini.
Tapi, ada juga pihak yang masih melihat tantangan di masa depan, yaitu komputasi kuantum.
Apakah komputasi kuantum menjadi kiamat untuk aset kripto?
Teknologi komputasi kuantum dapat ribuan kali lebih cepat dibanding komputer konvensional. Beberapa uji coba awal telah mampu menyelesaikan persamaan yang biasanya membutuhkan ribuan tahun untuk komputer biasa.
Secara teori, itu terdengar buruk untuk aset kripto. Soalnya, komputer kuantum mungkin bisa membobol SHA256, protokol yang menjaga ledger Bitcoin.
Sering media mengaitkan komputasi kuantum dan Bitcoin sebagai musuh yang pasti akan bertarung, namun jika dilihat dari sudut pandang berbeda, teknologi ini justru bisa jadi partner untuk meningkatkan keamanan digital serta efisiensi komputasi.
Faktanya, seperti yang Charlie Shrem, investor kripto awal dan penggemar aset kripto, ungkapkan saat Moneyshow di awal Desember:
āQuantum computing and crypto are complementary technologies.ā
Singkatnya, bukan berarti komputasi kuantum membawa akhir untuk aset kripto, tapi justru dapat menjadi pemicu evolusi Bitcoin agar makin kuat, lebih aman, dan skalabel.
Peluang untuk Aset Kripto saat Quantum Berkembang
Sifat open-source Bitcoin membuat kolaborasi antara para kriptografer, pengembang, dan akademisi berjalan baik sehingga solusi bisa diuji secara optimal dan diterapkan ke sistem.
Tantangan yang dihadirkan komputasi kuantum, daripada hanya jadi ancaman semata, justru mendorong penguatan fondasi kriptografi Bitcoin.
Komunitas kripto saat ini aktif mengembangkan skema tanda tangan yang tahan terhadap teknologi kuantum. Salah satunya menggunakan tanda tangan Lamport, yang bisa diterapkan dengan soft fork yang kompatibel ke belakang, mirip dengan upgrade Taproot di 2021 lalu.
Pendekatan evolusioner seperti ini menunjukkan bahwa kehadiran komputasi kuantum justru memicu inovasi, bukan membuat teknologi menjadi usang. Selama teknologi terus berinovasi, ekosistem juga akan terus berkembang ā ini kabar baik untuk Bitcoin.
Transisi ke kriptografi pasca-kuantum bukan hanya sekedar bertahan, tapi juga meningkatkan posisi keamanan aset digital secara menyeluruh.
āQuantum computing utiizes fundamental principles of nature, which in turn make it likely to support, rather than work against bitcoin,ā states Shrem.
Langkah standarisasi algoritma kriptografi tahan kuantum yang baru saja dilakukan oleh US National Institute of Standards and Technology menjadi tonggak penting.
Algoritma seperti CRYSTALS-Kyber menciptakan kerangka baru keamanan yang bisa dimanfaatkan seluruh ekosistem digital.
Aset kripto mulai dari Bitcoin dan seterusnya berpotensi mengadopsi kemajuan ini sehingga bukan cuma bertahan dari ancaman kuantum, tapi benar-benar keluar sebagai standar baru keamanan aset digital.
Di saat bersamaan, para peneliti telah membuat dan menguji blockchain yang hanya bisa ditambang menggunakan komputer kuantum. Ini menjadi penerapan nyata pertama dari quantum supremacy di teknologi blockchain.
Prototipe itu, diuji pada empat prosesor kuantum yang tersebar di beberapa lokasi, memperkenalkan āproof of quantum workā sebagai alternatif sistem proof-of-work biasa.
Solusi Kuantum untuk Blockchain
Tidak seperti penambangan Bitcoin yang memakan listrik sangat besar hingga 176 terawatt-jam di tahun 2024, sistem blockchain kuantum lebih efisien berkat mekanisme kuantum.
Komputasi kuantum menawarkan solusi untuk tantangan blockchain karena mampu mempercepat proses transaksi secara signifikan.
Misalnya, walau mekanisme konsensus Bitcoin terbilang aman, prosesnya masih lambat dan butuh sumber daya besar. Komputer kuantum bisa mengoptimalkan algoritme konsensus, memvalidasi transaksi lebih efisien, serta mengatasi masalah skalabilitas yang sudah lama menghantui jaringan blockchain.
Kekuatan komputasi seperti ini membuat Bitcoin berpotensi memproses ribuan transaksi per detik tanpa harus kehilangan sifat desentralisasinya.
Sistem blockchain berbasis kuantum juga memanfaatkan distribusi kunci kuantum dan pembangkitan angka acak kuantum agar jauh lebih aman, sehingga dapat mencegah kebocoran data dan akses ilegal.
Dengan kata lain, teknologi kuantum tidak menggantikan keamanan Bitcoin, melainkan meningkatkan perlindungannya.
Distribusi kunci kuantum memberikan enkripsi yang secara teori tidak bisa diretas untuk mengamankan wallet dan transaksi Bitcoin, dan generator angka acak kuantum memastikan pembuatan private key benar-benar tidak bisa ditebak siapa pun.
Kombinasi teknologi ini membuka peluang bagi sistem hybrid. Itu bisa berupa token kuantum yang menjadi lapisan privasi tambahan dalam aplikasi blockchain khusus.
Pendekatan saling melengkapi seperti ini membuat Bitcoin tetap bisa merangkul manfaat kuantum tanpa harus kehilangan fondasi desentralisasi yang sudah teruji.
Tantangan kuantum justru menyatukan komunitas aset kripto lebih dari sebelumnya.
Penyedia analitik blockchain sedang menyiapkan dukungan untuk format alamat dan tipe transaksi yang tahan kuantum agar bisa tetap comply dan memantau keamanan di era quantum.
Koordinasi ini bahkan merambah ke luar aset kripto, mencakup exchange, penyedia wallet, institusi riset, hingga badan regulator yang bergerak bersama untuk memastikan ekosistem berjalan lancar saat transisi ke era kuantum.
Industri blockchain kini bergerak aktif melawan ancaman kuantum dengan token tahan kuantum dan kriptografi pasca-kuantum, khususnya dengan proyek yang mengedepankan kriptografi berbasis kisi dan metode berbasis hash.
Inovasi yang saling bersaing ini menguntungkan dunia aset kripto secara keseluruhan. Sebab, keberhasilan implementasi quantum-resistant pada proyek lain membantu proyek kripto yang sudah maju untuk terus berkembang. Tantangan bersama ini menciptakan dorongan yang mengangkat semua pihak di ekosistem.
āWe havenāt even scratched the surface yet of whatās possible,ā ujar Shrem. āQuancum computing is turning into a new kind of computer, and we need to think about what that fully means.ā
Langkah Quantum Selanjutnya untuk Aset Kripto
Hubungan antara komputasi kuantum dan aset kripto sebenarnya tidak harus saling bertentangan.
Perkiraan waktu menunjukkan ada rentang waktu 5 hingga 15 tahun sebelum komputer kuantum menjadi ancaman langsung untuk standar kripto saat ini, sehingga masih ada banyak waktu untuk bersiap-siap.
Quantum blockchain bisa membuka peluang aplikasi di bidang-bidang yang membutuhkan keamanan tinggi dan daya komputasi besar. Contohnya seperti sistem pemungutan suara yang aman, manajemen supply chain, dan berbagi data kesehatan.
Desentralisasi dan sifat adaptif Bitcoin membuatnya berada di posisi yang baik untuk mengadopsi keunggulan teknologi kuantum.
Seiring perkembangan komputasi kuantum, semua aset kripto nantinya dapat mengintegrasikan kriptografi quantum-resistant, meningkatkan efisiensi mining dengan bantuan teknologi kuantum, serta menggunakan protokol keamanan berbasis kuantum.
Hasil akhirnya yaitu ekosistem aset kripto yang lebih aman, efisien, dan scalable dari sebelumnyaābukan karena menolak komputasi kuantum, melainkan berkat keunggulan yang dibawanya.
Hubungan saling menguntungkan ini bukanlah akhir dari Bitcoin, melainkan awal dari masa depan Bitcoin yang didukung oleh teknologi kuantum.
Orang Amerika Ingin Aset Kripto untuk NatalāMeski Inflasi Menekan Anggaran
Orang Amerika merasakan tekanan biaya hidup yang lebih tinggi, tapi mereka tidak mundur dari aset kripto.
Sebuah survei pengeluaran liburan terbaru dari Visa Inc. menunjukkan minat yang semakin besar terhadap aset digital sebagai hadiah, walaupun inflasi terus membatasi pendapatan yang bisa digunakan dan membuat konsumen tetap berhati-hati. Kontras ini menyoroti perubahan yang lebih dalam tentang bagaimana rumah tangga beradaptasi saat uang terasa makin ketat.
Inflasi mulai turun, tapi anggaran masih terasa ketat
Inflasi sudah mulai turun dari puncaknya setelah pandemi, tapi harga-harga tetap tinggi untuk kebutuhan pokok seperti tempat tinggal, makanan, asuransi, dan utilitas.
Upah secara umum mengikuti laju inflasi, sehingga daya beli tidak turun tajam. Meski begitu, marginnya sangat tipis.
Setelah memenuhi kebutuhan utama, banyak rumah tangga kini punya ruang yang lebih sedikit untuk investasi atau belanja tambahan dibandingkan sebelum 2022.
Kondisi ini memang tidak menghentikan belanja sama sekali. Tapi, kebiasaannya jadi berubah. Konsumen berbelanja lebih awal, membandingkan harga dengan lebih ketat, dan memanfaatkan teknologi supaya setiap US$1 bisa lebih bermanfaat.
Kepercayaan finansial masih rapuh, tapi aktivitas ekonomi tetap berjalan. Sikap hati-hati ini terlihat jelas dalam cara orang membelanjakan uangādan apa yang mereka pilih untuk dibeli.
Pertumbuhan Lapangan Kerja AS dari Tahun ke Tahun | Sumber:Ā X/Jed Kolko Aset kripto muncul sebagai hadiah ālean budgetā
Survei Visa pada bulan Desember menemukan bahwa 28% orang Amerika akan antusias menerima aset kripto sebagai hadiah liburan atau hadiah Natal, bahkan angka ini melonjak jadi 45% di antara Gen Z.
Daya tariknya bukan masalah kemewahan. Ini mencerminkan preferensi terhadap aset yang terasa fleksibel, berbasis digital, dan berpotensi punya nilai jangka panjang.
Di saat yang sama, 47% pembelanja AS melaporkan menggunakan alat AI untuk membantu membeli hadiah, utamanya untuk mencari inspirasi dan membandingkan harga. Hal ini menandakan pola pikir konsumen yang lebih fokus pada efisiensi daripada kemewahan.
Pembeli muda jadi pelopor perubahan ini. Responden Gen Z menunjukkan adopsi yang lebih tinggi terhadap pembayaran dengan aset kripto, penggunaan wallet digital, autentikasi biometrik, dan belanja lintas negara dibanding kelompok usia lainnya.
Bagi mereka, aset kripto sudah menjadi bagian alami dari identitas keuangan digital yang lebih luas.
Data menunjukkan, berbagi hadiah aset kripto tidak menggantikan kebutuhan pokok. Sebaliknya, aset ini menggantikan barang-barang konsumsi tradisional di saat konsumen jadi semakin selektif.
Apa Artinya untuk Ekonomi AS
Kombinasi inflasi yang mulai mereda dan tekanan anggaran yang masih terus ada menunjukkan ekonomi yang hati-hati tapi stabil.
Orang Amerika tidak menyerah, tapi mereka beradaptasi. Belanja tetap lanjut, meski kini lebih condong pada alat dan aset yang memberikan efisiensi, pilihan, atau potensi keuntungan di masa depan.
Penerimaan aset kripto sebagai hadiah yang makin meluasāmeski pendapatan bebas makin ketatāmenandakan normalisasi budaya, bukan sekadar spekulasi berlebihan.
Hal ini juga membantu menjelaskan kenapa aset digital tetap menarik minat meskipun dalam periode ekonomi yang dibatasi.
Bagi pasar, pesannya jelas. Inflasi memang menurun, tapi kepercayaan belum sepenuhnya pulih.
Di celah tersebut, teknologi dan aset alternatif mengisi peran yang sebelumnya diisi oleh konsumsi tradisional.
Orang Amerika mungkin merasa tertekan secara keuangan, namun mereka tetap beraniāwalau dengan hati-hatiābertaruh pada masa depan.
Otoritas India Bongkar Penipuan Aset Kripto Antar Negara Bagian yang Berjalan Selama 10 Tahun
Direktorat Penegakan Hukum (ED) India telah melakukan penggerebekan terkoordinasi di 21 lokasi di Karnataka, Maharashtra, dan Delhi sebagai bagian dari penyelidikan yang semakin meluas terkait skema penipuan aset kripto besar-besaran yang diduga telah beroperasi hampir satu dekade.
Penggeledahan terjadi pada 18 Desember sesuai Undang-Undang Pencegahan Pencucian Uang (PMLA). Penggerebekan ini menargetkan tempat tinggal dan kantor yang terkait dengan 4th Bloc Consultants beserta rekanannya.
Apakah Ini Pengungkapan Kasus Kripto Terbesar di India?
Pihak berwenang menyatakan bahwa kelompok ini menjalankan platform investasi aset kripto palsu yang telah menipu investor dari India maupun luar negeri dengan iming-iming keuntungan yang sangat tinggi.
Menurut ED, kasus ini bermula dari laporan polisi (FIR) dan informasi intelijen dari Kepolisian Negara Bagian Karnataka.
Penyidik menduga para pelaku membuat situs web yang tampak profesional dan sangat mirip dengan platform perdagangan aset kripto global yang sah, lengkap dengan dashboard, saldo akun, dan riwayat transaksi.
Tapi, platform-platform ini ternyata hanya kedok saja. Pejabat menyatakan sangat sedikit atau bahkan nyaris tidak ada aktivitas perdagangan nyata di dalamnya.
Alih-alih, para penipu aset kripto ini justru memutar dana investor dalam skema yang menyerupai Ponzi klasik atau multi-level marketing.
Untuk membangun kepercayaan, para pelaku diduga menyalahgunakan foto komentator aset kripto terkemuka dan tokoh publik lainnya tanpa seizin mereka.
Pada awalnya, investor pertama menerima imbal hasil kecil guna membangun rasa percaya. Setelah itu, mereka didorong untuk menanamkan dana lebih besar dan mengajak orang lain bergabung melalui bonus rujukan.
Ketika skema ini berkembang, para promotor sangat bergantung pada media sosial seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Telegram untuk mencari korban baru.
Pihak ED meyakini jaringan ini menargetkan investor di India dan luar negeri.
Penyidik mengatakan hasil kejahatan dicuci menggunakan jaringan rumit wallet aset kripto, rekening bank luar negeri yang tidak diungkap, perusahaan cangkang, dan saluran hawala.
Penipu juga mengalihkan dana melalui transfer aset kripto peer-to-peer sebelum kemudian diuangkan atau disimpan di rekening bank.
Selama penggerebekan, ED menemukan beberapa alamat wallet aset kripto yang diduga dikendalikan pelaku, beserta aset bergerak maupun tidak bergerak yang mereka beli menggunakan dana hasil kejahatan, baik di India maupun luar negeri.
Pihak berwenang juga menemukan sejumlah entitas asing yang digunakan untuk menyembunyikan jejak uang.
Menariknya, pejabat yakin operasi ini sudah berlangsung setidaknya sejak 2015. Para pelaku terus beradaptasi supaya tetap lolos dari pengawasan, seiring semakin ketatnya perhatian pada pasar aset kripto.
dogecoin dekati zona breakdown, sinyal on-chain lawan balik ā bagaimana prediksi harga selanjutnya
Harga Dogecoin masih berada di bawah tekanan. Token ini turun sekitar 2% dalam 24 jam terakhir dan turun lebih dari 12% selama sebulan terakhir. Pergerakan harga memang makin melemah, tapi penurunan ini semakin melambat.
Walaupun struktur chart masih cenderung bearish, perilaku on-chain mengindikasikan kalau breakdown belum tentu pasti terjadi. Beberapa sesi berikutnya akan menentukan apakah DOGE akan jatuh lebih dalam atau justru stabil di level saat ini.
Tekanan Harga Dogecoin Meningkat karena Pasokan Jangka Pendek Keluar
Dogecoin sedang diperdagangkan dekat batas bawah dari struktur harga yang menurun, dengan pola bear flag yang terbentuk. Ini membuat risiko penurunan tetap besar, apalagi jika support di kisaran US$0,124āUS$0,120 gagal dipertahankan. Tapi, yang menarik adalah bagaimana suplai spekulatif berperilaku saat harga bergerak turun.
Ingin lebih banyak insight token seperti ini? Daftar untuk menerima Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya melalui tautan berikut.
Bear Flag Mulai Terbentuk | Sumber: TradingView
Kelompok āholderā 1 minggu hingga 1 bulan, yang biasanya adalah trader swing paling agresif, kini memangkas eksposurnya secara tajam menurut metrik HODL Waves. Metrik ini mengklasifikasikan holder berdasarkan waktu mereka menyimpan.
Pada 29 November, kelompok ini menguasai sekitar 7,73% dari suplai Dogecoin. Pada 23 Desember, porsinya turun menjadi sekitar 2,76%. Ini adalah penurunan posisi spekulatif yang cukup tajam dalam waktu singkat.
Holder Spekulatif Melakukan Dump DOGE | Sumber: Glassnode
Hal ini penting karena para holder ini biasanya memperparah penurunan saat mereka panik jual. Keluar dari pasar oleh kelompok ini sering kali mengurangi tekanan jual paksa di dekat level support.
Holder Jangka Panjang Diam-Diam Menambah Kepemilikan saat Aktivitas Koin Menurun
Bersamaan dengan suplai spekulatif yang menyusut, holder jangka panjang sudah menunjukkan tanda awal akumulasi. Kelompok āholderā 1 tahun sampai 2 tahun telah meningkatkan porsi mereka atas suplai Dogecoin dari sekitar 21,84% menjadi 22,34%. Kenaikan ini memang kecil, tapi sinyalnya sangat penting.
Holder ini biasanya baru menambah jika mereka menilai risiko penurunan sudah mulai mengecil.
Holder Jangka Panjang Mulai Membeli | Sumber: Glassnode
Aktivitas koin di seluruh jaringan, menurut metrik spent coins, juga mendukung pandangan ini. Aktivitas spent coins turun cukup tajam. Nilai metrik spent coins age band turun dari sekitar 251,97 juta DOGE menjadi sekitar 94,34 juta DOGE. Ini artinya ada penurunan lebih dari 60% dalam pergerakan koin.
Aktivitas Koin Turun | Sumber: Santiment
Turunnya aktivitas koin bisa jadi artinya semakin sedikit holder yang buru-buru memindahkan atau menjual tokennya. Secara historis, penurunan aktivitas seperti ini sering menjadi pertanda reli jangka pendek Dogecoin. Awal Desember, perlambatan serupa diikuti reli dari sekitar US$0,132 ke US$0,151, atau naik hampir 15% hanya dalam waktu tiga hari.
Ini memang tidak menjamin akan terjadi reli, tapi memperlihatkan bahwa agresivitas jual makin mereda, bukan memanas.
Level Harga Dogecoin Penting yang Menentukan Breakout atau Pemulihan
Secara teknikal, saat ini harga bergerak pada rentang sempit. Level US$0,120 tetap menjadi support terpenting dalam waktu dekat. Jika harga closing harian turun tegas di bawah level ini, maka harga Dogecoin berisiko terkoreksi lebih dalam menuju zona US$0,112 atau bahkan di bawahnya jika tekanan jual semakin besar.
Untuk kemungkinan pemulihan, DOGE perlu kembali menembus resistance terdekat. Jika harga bergerak di atas US$0,133, ini menjadi sinyal bahwa tekanan jual mulai berkurang. Bila DOGE mampu kembali naik di atas US$0,138 secara meyakinkan, ini mengonfirmasi kalau buyer kembali menguasai pasar dan penurunan baru-baru ini hanyalah koreksi, bukan awal dari breakdown yang lebih besar.
Analisis Harga Dogecoin: TradingView
Sederhananya, Dogecoin kini sedang di persimpangan jalan. Struktur harga masih mengandung risiko, tapi data on-chain menunjukkan suplai spekulatif mulai keluar, holder jangka panjang perlahan masuk, serta aktivitas coin secara keseluruhan semakin sepi. Jika area support bertahan, faktor-faktor ini bisa membantu menahan harga tetap stabil. Namun jika support ini gagal, potensi breakdown masih tetap berlaku.
Jim Cramer Jadi Sangat Bearish pada Bitcoin dan Trader pun Memantau dengan Seksama
Pendapat terbaru Jim Cramer tentang Bitcoin kini 100% bearish, menurut data pelacakan sentimen dari Unbias.
Perubahan ini langsung menarik perhatian para trader aset kripto, bukan karena Cramer yang menentukan arah Bitcoin, melainkan karena prediksi-prediksi Cramer kini menjadi indikator sentimen informal di pasar.
Narasi Inverse Cramer Sedang Berlangsung Penuh?
Data menunjukkan bahwa tiga prediksi terbaru Cramer tentang Bitcoin semuanya bearish, sehingga prospeknya dalam waktu dekat masuk kategori āperma-bearā menurut Unbias.
Prediksi Bitcoin Jim Cramer | Sumber: Unbias
Secara historis, momen seperti ini sering memicu diskusi di berbagai kanal sosial aset kripto, karena komentar Cramer kerap menimbulkan narasi āInverse Cramerā yang sudah populer.
Pergeseran ini terjadi saat Bitcoin bergerak di kisaran pertengahan US$80.000-an.
Sejak crash pada 10 Oktober, pergerakan harga tetap tidak menentu dan cenderung defensif.
Banyak analis menggambarkan pasar bergerak dalam rentang tertentu, dengan resistance di area sekitar US$90.000āUS$93.000 serta support struktural mendekati US$81.000āUS$85.000.
Kegagalan untuk kembali ke level harga yang lebih tinggi sebelum akhir tahun cukup membebani sentimen jangka pendek.
Semua tanda mengarah ke bear market Bitcoin?
Indikator pasar juga memperkuat nada hati-hati tersebut. Crypto Fear & Greed Index belum lama ini turun ke level āExtreme Fearā, yang mencerminkan sikap menghindari risiko, bukan aksi beli panik.
Pada saat bersamaan, exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot mencatat arus keluar (outflow) berturut-turut menjelang pekan Natal, yang menandakan minat institusi berkurang karena investor mulai mengamankan profit dan menata ulang portofolio menjelang akhir tahun.
ETF Bitcoin AS Terus Alami Outflow | Sumber: SoSoValue
Dalam situasi seperti itu, pergeseran bearish dari Cramer terasa sesuai dengan suasana pasar saat ini ā tapi inilah yang membuat pandangannya tetap menonjol di kalangan komunitas Bitcoin.
Sebagai pembawa acara Mad Money yang sudah lama, Jim Cramer kini menjadi referensi budaya di kalangan para trader aset kripto.
Pernyataan tegas dan sikap jangka pendeknya sering kali bertolak belakang dengan siklus alami Bitcoin, sehingga komentarnya lebih sering dipandang sebagai sinyal kontra melalui meme ketimbang analisis konvensional.
Polanya terus berulang melewati berbagai siklus pasar. Ketika Cramer tampak yakin pada satu arah, para trader aset kripto seringkali menganggapnya sebagai titik ekstrem sentimen, bukan prediksi akurat.
Menjelang pekan Tahun Baru, para analis memperkirakan likuiditas akan tipis dan volatilitas tinggi. Arah Bitcoin mungkin akan sangat bergantung pada apakah arus ETF mulai stabil dan harga bisa kembali merebut level US$90.000 setelah posisi terkait opsi terselesaikan.
Untuk sementara, opini bearish 100% dari Cramer sepertinya lebih menunjukkan kehati-hatian pasar menyongsong tahun 2026, bukan soal fundamental Bitcoin itu sendiri.
Mengapa Token Bertema Natal Bisa Jadi Narasi Aset Kripto Terburuk di 2025
Minggu Natal dikenal penuh suka cita, perayaan, dan nuansa meriah, serta dalam sejarah belakangan juga diwarnai token kripto bertema Natal. Walaupun banyak orang berharap token-token ini akan reli selama musim liburan, nyatanya, pergerakan tersebut jauh lebih jarang terjadi dari yang diduga sehingga banyak investor menjadi rentan terhadap hype sesaat dan potensi kerugian.
Sesuai pola tersebut, BeInCrypto telah menganalisis tiga token kripto Natal seperti ini yang sebaiknya dihindari investor pada tahun 2025.
SANTA HAT (SANTAHAT)
SANTA HAT sebelumnya menunjukkan betapa berisikonya token kripto musiman. Setelah peluncuran, token ini melonjak 739% sebelum anjlok 98,85% hanya dalam waktu tiga minggu, bahkan sebelum Natal tiba. Pembalikan tajam ini menghapus semua kenaikan dan menyoroti bagaimana hype bertema liburan sering kali gagal mendorong kenaikan harga dalam jangka panjang.
Ingin mendapatkan insight token seperti ini?Ā Daftar Newsletter Harian Kripto dari Editor Harsh NotariyaĀ di sini.
Harga SANTA HAT 2024 | Sumber: GeckoTerminal
Momen reli sempat berlanjut pada bulan Agustus dan September, namun tekanan jual kembali muncul di awal Oktober. Sejak saat itu, harga SANTA HAT turun 88,7% hingga ke level terendah lima bulan. Aksi harga saat ini menunjukkan potensi penurunan lebih lanjut, dengan kemungkinan bergerak ke area support US$0,00002502. Jika breakdown terjadi di bawah level ini, risiko kehilangan hampir seluruh nilai token sangat besar.
Analisis Harga SANTA HAT | Sumber: GeckoTerminal
Walaupun ada lebih dari 21.100 holder dan likuiditas yang terkunci, fundamentalnya belum berpengaruh pada kestabilan harga. Performa historis tetap menjadi sinyal utama. Pola masa lalu menunjukkan kegagalan berulang untuk bangkit kembali, sehingga prospek SANTA HAT tetap bearish meskipun struktur mekanisme on-chain token ini terbilang baik.
Rizzmas (RIZZMAS)
RIZZMAS menggambarkan risiko pada token kripto bertema Natal. Tahun lalu, token ini sempat melonjak 2.384% menjelang Desember, namun jatuh 93,6% tepat saat Natal. Pola seperti ini lebih mencerminkan hype spekulatif daripada permintaan yang berkelanjutan, sehingga investor yang terlambat masuk justru terkena rugi berat saat pembalikan musim terjadi.
Dalam sebulan terakhir, RIZZMAS sudah kehilangan 72% dari kenaikan sebelumnya, meski sempat mencapai harga tertinggi tahunannya di US$0,00002258. Pergerakan harga saat ini menandakan tekanan lemah berlanjut. Struktur pasar menunjukkan risiko penurunan lebih lanjut, sehingga token ini terancam kehilangan hampir seluruh nilai yang tersisa pada sesi berikutnya.
Analisis Harga RIZZMAS | Sumber: GeckoTerminal
Pendekatan bijak lebih baik memilih sikap hati-hati. Token musiman mungkin terlihat menarik atau punya fundamental bagus, tapi umumnya tidak punya utilitas nyata atau pendorong pertumbuhan jangka panjang. Kinerja masa lalu menunjukkan siklus boom-and-bust berulang, jadi menjaga modal jauh lebih penting daripada mengejar reli bertema yang hanya sesaat.
GigaMas (GIGAMAS)
GIGAMAS menjadi contoh baru token kripto musiman yang gagal mempertahankan nilainya. Diluncurkan kurang dari dua bulan lalu, token kripto bertema Natal ini naik 325% di awal perjalanannya lalu jatuh 75%. Sekarang, harga GIGAMAS berada di kisaran US$0,00001831, menggambarkan hilangnya momentum spekulatif dengan sangat cepat.
Peluang pulih tampak sangat kecil. Struktur teknikal menunjukkan permintaan yang lemah dan tekanan jual terus berlangsung. GIGAMAS kemungkinan breakdown di bawah support US$0,00001524 dengan peluang penurunan lanjutan ke US$0,00001000. Jika bergerak lewat level ini, hampir seluruh nilai yang tersisa akan lenyap.
Analisis Harga GIGAMAS | Sumber: GeckoTerminal
Tren ini penting untuk diketahui oleh sekitar 2.000 holder GIGAMAS. Token dengan tema liburan tidak memiliki kegunaan yang tahan lama dan adopsi jangka panjang. Kinerja sebelumnya menunjukkan bahwa aset seperti ini sering menjadi perangkap spekulatif, di mana penurunan tajam biasanya semakin cepat mendekati Natal.
Apakah Bitcoin Sudah Masuk Bear Market? Chief Fidelity Sampaikan Kekhawatiran
Bitcoin sebagian besar mengabaikan sinyal ekonomi makro yang seharusnya mendukung. CPI AS turun menjadi 2,7% pada Desember, menguatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga, tapi Bitcoin tidak merespons. Alih-alih menarik modal baru, harga Bitcoin justru stagnan sementara dana berputar ke aset lain.
Ketidaksesuaian inilah yang membuat topik bear market Bitcoin kembali mencuat.
Direktur Global Macro dari Fidelity, Jurrien Timmer, baru-baru ini mewanti-wanti bahwa Bitcoin mungkin sudah mengakhiri siklus empat tahun terbarunya pada bulan Oktober, baik secara harga maupun waktu. Data on-chain dan pasar sejak saat itu semakin mendukung pandangan ini.
Data Menunjukkan Bitcoin Mungkin Sudah Masuk Bear Market
Berbagai indikator independen sekarang mengarah pada kesimpulan yang sama: modal mulai keluar, para holder dengan keyakinan tinggi mulai melepas kepemilikan, dan Bitcoin menerima risiko tanpa ada permintaan nyata.
Arus Masuk Stablecoin Anjlok sejak Puncak Siklus
Aliran stablecoin ke exchange biasanya menjadi ābahan bakar cadanganā untuk reli kripto. Tapi, bahan bakar itu kini sudah lenyap.
Total arus masuk stablecoin ERC-20 ke exchange memuncak di sekitar 10,2 miliar pada 14 Agustus. Pada 24 Desember, arus masuk tersebut turun drastis menjadi sekitar 1,06 miliar, artinya berkurang hampir 90%.
Ingin insight token seperti ini? Daftar ke Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh NotariyaĀ di sini.
Arus Stablecoin | Sumber: CryptoQuant
Puncak arus masuk bulan Agustus itu berdekatan dengan harga tertinggi Bitcoin pada bulan Oktober di atas US$125.000, yang juga menjadi periode yang disebut Timmer sebagai puncak siklus kemungkinan besar.
Sejak saat itu, modal baru belum kembali, mempertegas pandangan bahwa distribusi kini menggantikan akumulasi setelah puncak harga tercapai.
Holder Jangka Panjang Kini Jadi Penjual Agresif
Holder dengan keyakinan tinggi mulai menunjukkan perilaku berbeda setelah Oktober.
Perubahan posisi bersih holder jangka panjang Bitcoin berubah menjadi negatif tak lama setelah puncak siklus. Aksi jual meningkat dari sekitar 16.500 BTC per hari di akhir Oktober menjadi sekitar 279.000 BTC baru-baru ini. Ini merupakan kenaikan tekanan distribusi harian lebih dari 1.500%.
Holder BTC Jangka Panjang Melakukan Dump | Sumber: Glassnode
Ini sangat sejalan dengan tesis Timmer bahwa fase siklus halving empat tahun kemungkinan besar telah selesai di Oktober. Holder jangka panjang juga sepertinya sepakat, mereka justru mengurangi eksposur daripada mempertahankan harga.
Dominasi Bitcoin Naik, tapi Bukan karena Alasan Bullish
Dominasi Bitcoin naik lagi mendekati 57-59%, namun ini bukan sinyal risk-on.
Dominasi BTC | Sumber: CoinGecko
Setelah rilis CPI yang lebih rendah, modal tidak mengalir ke Bitcoin. Dana justru mengarah ke aset lindung nilai tradisional. Dalam setahun terakhir, harga perak reli lebih dari 120%, sementara emas naik sekitar 65%. Di saat yang sama, pasar kripto lebih luas justru tertinggal jauh.
Pergeseran arah modal ini menguatkan pandangan bahwa dominasi Bitcoin yang meningkat bukan karena minat risiko baru, melainkan karena modal keluar ke arah yang dianggap lebih aman di dalam pasar kripto.
Pandangan ini juga datang dari komentar pasar eksklusif yang dibagikan kepada BeInCrypto oleh Ray Youssef, founder sekaligus CEO NoOnes, yang menyoroti mengapa emas menjadi pemimpin trade debasement 2025 sementara Bitcoin masih sideways.
āWhile gold may clearly be winning the 2025 debasement trade on price performance, the comparison masks a more nuanced market reality. Goldās recent run to new all-time highs and 67% YTD gains reflect classical defensive investor positioning as capital seeks certainty in a market environment defined by fiscal excess, geopolitical strain, and macro policy uncertainty. Increased central bank accumulation, a softer dollar, and persistent inflation risks have reinforced goldās role as the marketās preferred defensive asset,ā ujar Ray Youssef.
Youssef juga menyampaikan bahwa perilaku Bitcoin tahun ini sangat berbeda dengan narasi digital-gold.
āBitcoin, by contrast, has recently failed to deliver on the hedge narrative. The asset has not traded like digital gold in 2025, owing to its heightened sensitivity to macroeconomic factors. BTCās upside is now tied to liquidity expansion, sovereign policy clarity, and risk sentiment, rather than to monetary debasement alone,ā papar Youssef.
Alamat Mega-Whale Nampaknya Mulai Turun Diam-Diam
Holder besar juga mulai mundur.
Jumlah alamat Bitcoin yang memegang lebih dari 10.000 BTC turun dari 92 pada awal Desember menjadi 88. Penurunan ini terjadi bersamaan dengan harga yang menurun dan bukan karena akumulasi.
Distribusi Mega BTC Whale | Sumber: Glassnode
Alamat-alamat ini sering mewakili pelaku institusi besar. Berkurangnya jumlahnya menambah konfirmasi tambahan bahwa smart money tidak sedang memposisikan diri secara agresif untuk kenaikan di sini.
Bitcoin Masih di Bawah Moving Average Jangka Panjang yang Penting
Bitcoin masih diperdagangkan di bawah moving average 365 harinya di dekat US$102.000, level yang terakhir kali benar-benar ditembus pada awal pasar bearish tahun 2022.
Moving average ini menjadi support secara teknikal dan psikologis. Gagal untuk mengatasinya lagi menandakan bahwa pasar sudah berubah dari kelanjutan tren ke risiko perubahan tren. Jika harga tetap di bawah level ini, sejarah mengarah ke zona penurunan yang lebih dalam di dekat range harga realisasi trader sekitar US$72.000.
Semua sinyal ini sejalan dengan peringatan Timmer bahwa Bitcoin mungkin memang sudah memasuki fase bear-market atau sudah mendekatinya, meskipun harganya belum sepenuhnya mencerminkan situasi tersebut. Modal sudah mulai mengering, holder dengan keyakinan tinggi pun menjual, dominasi naik dengan cara defensif, dan kondisi ekonomi makro pun diabaikan.
Namun, tidak semua support siklus jangka panjang sudah patah. Sinyal kontra dan level-level penentu apakah ini akan menjadi bear market penuh atau transisi berkepanjangan akan dibahas selanjutnya.
Mengapa Skenario Bear Market Bitcoin Belum Sepenuhnya Selesai
Walau makin banyak bukti yang mengarah ke bear market Bitcoin, ada dua indikator siklus jangka panjang yang masih belum mendukung adanya penurunan struktural yang pasti.
Salah satu alasan mengapa kasus bear market Bitcoin belum mencapai kesimpulan, karena pasar menafsirkan perlambatan CPI secara berbeda. Biasanya, inflasi yang melandai bisa menguntungkan aset berisiko, namun respons saat ini menunjukkan investor lebih memilih keamanan dan likuiditas dibanding pertumbuhan.
Ini tidak berarti sinyal CPI salah. Mungkin sinyal ini hanya datang lebih awal, karena secara historis Bitcoin memang biasanya bereaksi belakangan setelah ekspektasi likuiditas benar-benar mengalir ke arus modal.
Indikator-indikator ini, serta yang akan kita bahas sebentar lagi, tidak meniadakan sinyal bearish di atas. Tetapi hal ini memberi alasan kenapa fase ini masih bisa menjadi transisi panjang dan bukan siklus bear market penuh.
Pi Cycle Top Belum Terpicu
Salah satu indikator siklus paling andal di Bitcoin, Pi Cycle Top, sampai sekarang belum memberikan sinyal puncak. Indikator ini membandingkan moving average 111 hari dengan moving average 350 hari dikali dua.
Secara historis, ketika dua garis ini berpotongan, Bitcoin sudah berada di dekat atau di puncak siklus besar.
Sampai sekarang, kedua garis ini masih berjauhan. Artinya, Bitcoin belum berada di fase panas atau euforia, bahkan setelah puncaknya di bulan Oktober.
PI Cycle Top | Sumber: Coinglass
Hal ini bertentangan dengan pendapat Direktur Global Makro Fidelity, Jurrien Timmer, yang menyoroti bahwa puncak Oktober di kisaran US$125.000 sesuai dengan waktu siklus-siklus sebelumnya.
Pada siklus sebelumnya, bear market baru dimulai setelah ada konfirmasi jelas dari Pi Cycle. Sinyal itu sampai kini belum muncul.
SMA 2 Tahun Masih Jadi Garis yang Paling Penting
Argumen kontra kedua yang lebih penting adalah secara struktur. Bitcoin masih diperdagangkan di dekat simple moving average 2 tahun yang ada pada kisaran US$82.800.
Level ini sudah berkali-kali menjadi pembatas tren jangka panjang Bitcoin. Penutupan bulanan di atas SMA 2 tahun biasanya menandai siklus bertahan.
Penutupan di bawah level ini secara berkelanjutan menandakan adanya fase bear yang dalam.
Sampai sejauh ini, Bitcoin belum mengalami penutupan bulanan di bawah garis tersebut.
Karena itu, penutupan bulan Desember sangatlah menentukan. Jika Bitcoin bertahan di atas US$82.800 sampai akhir tahun, kemungkinan pasar masih berada di fase transisi siklus akhir, bukan bear market Bitcoin yang sudah terkonfirmasi.
Skema ini masih membuka peluang bahwa tahun 2026 akan menunjukkan kenaikan tertunda, bukan penurunan berkepanjangan.
Akan tetapi, jika Desember ditutup jauh di bawah SMA 2 tahun, proyeksi penurunan menuju kisaran US$65.000āUS$75.000 yang disebut Timmer menjadi lebih kuat secara struktural.
TL;DR ā Level Harga Bitcoin Penting yang Perlu Kamu Pantau Sekarang
Kerangka bearish juga punya level pembatalan yang jelas. Jika Bitcoin berhasil kembali ke atas moving average 365 hari di sekitar US$102.000, ini akan sangat melemahkan skenario bear market. Hal ini sejalan dengan prediksi harga Bitcoin akhir tahun dari Tom Lee.
Level tersebut jadi penanda awal bear market 2022 saat ditembus, dan bila harga pulih ke atasnya, itu akan menandakan kekuatan tren kembali muncul.
Secara sederhana:
Di atas US$82.800 sampai penutupan Desember: fase transisi tetap berjalan
Di bawah US$82.800 secara bulanan: risiko bear market meningkat
Kembali ke atas US$102.000: struktur bullish mulai terbentuk lagi
Saat ini, Bitcoin berada di antara tekanan jual dan support siklus jangka panjang. Pasar belum memperlihatkan kekuatan, tapi juga belum benar-benar mengalami breakdown.
Penutupan Desember akan menentukan narasi mana yang akan berlanjut sampai 2026.
Harga PIPPIN Dekati Level Tertinggi, tapi Arus Keluar Mulai Naik
PIPPIN melonjak tajam dalam beberapa sesi terakhir dan kembali menarik perhatian di pasar. Reli terbaru altcoin ini telah mendorong harganya mendekati rekor tertinggi sepanjang masa, sehingga harapan akan terciptanya rekor baru ikut meningkat.
Namun, seiring momentum menguat, kekhawatiran tentang aksi ambil untung dan tekanan jual dalam waktu dekat juga semakin meningkat.
Whale PIPPIN Bisa Mengubah Hasil
Data arus on-chain menunjukkan semakin banyak peserta ritel yang mulai berhati-hati. Chaikin Money Flow turun melewati garis nol ke wilayah negatif. Pergeseran ini menunjukkan bahwa arus keluar PIPPIN mulai lebih besar daripada arus masuknya, yang menandakan fase awal distribusi dan bukan akumulasi.
Peningkatan arus keluar ini berkaitan dengan para investor yang mengunci laba setelah reli belakangan ini. Ketika harga mendekati level rekor, trader biasanya mengurangi eksposur guna mengelola risiko. Perilaku seperti ini dapat memperlambat momentum, bahkan saat pasar sedang bullish.
Ingin dapat insight token seperti ini?Ā Daftar Newsletter Harian Crypto dari Editor Harsh NotariyaĀ di sini.
PIPPIN CMF | Sumber:Ā TradingView
Walaupun ada sinyal kehati-hatian dari retail, aktivitas whale masih mendukung pergerakan. Wallet yang menyimpan lebih dari US$1.000.000 dalam bentuk PIPPIN meningkatkan kepemilikan sebanyak 3,57% dalam 24 jam terakhir. Total pasokan PIPPIN yang dikuasai whale kini mencapai sekitar 425,34 juta PIPPIN.
Holder besar sering memengaruhi tren harga jangka pendek karena besarnya modal yang mereka miliki. Akumulasi berlanjut dari kalangan whale mengisyaratkan mereka percaya harga masih bisa naik. Perilaku whale ini bisa menyeimbangkan aksi jual retail sehingga menjaga struktur harga di tengah periode volatil.
Kepemilikan Whale PIPPIN | Sumber: Nansen Harga PIPPIN Terus Naik
PIPPIN diperdagangkan di kisaran US$0,497 pada waktu publikasi, naik 38% selama 24 jam terakhir. Kini, token ini tinggal kurang dari 7% dari rekor tertingginya di US$0,530. Momentum masih kuat karena minat beli dari holder besar terus berlanjut.
Jika berhasil breakout di atas US$0,530, kemungkinan akan muncul minat spekulatif tambahan. Menembus rekor tertinggi bisa membuka jalan menuju US$0,600. Volume yang stabil di atas resistance bakal mendukung price discovery lebih lanjut dan pembentukan level tertinggi baru.
Analisis Harga PIPPIN | Sumber:Ā TradingView
Risiko penurunan tetap ada jika tekanan jual makin kencang. Bila harga gagal bertahan di level saat ini, PIPPIN bisa jatuh di bawah support US$0,434. Koreksi lebih dalam menuju US$0,366 akan membatalkan skenario bullish, sehingga fokus akan kembali ke fase konsolidasi daripada ekspansi.
Harga Zcash Bidik Breakout 50% saat Holder Besar Semakin Banyak Akumulasi
Zcash menunjukkan pergerakan harga yang campur aduk dalam beberapa sesi terakhir, bergantian antara koreksi singkat dan pemulihan sebentar. Volatilitas masih tinggi, tapi secara struktur teknikal yang lebih luas tetap condong ke bullish.
Meski terlihat ragu di pasar spot, tren makro ZEC mengisyaratkan peluang reli berkelanjutan jika beberapa kondisi kunci tercapai.
Holder Zcash Siap Menyelamatkan
Data on-chain menunjukkan adanya kepercayaan yang makin meningkat di kalangan holder terbesar Zcash. Wallet yang berada di posisi 100 teratas meningkatkan akumulasi ZEC mereka sebesar 2,7% dalam 24 jam terakhir. Akumulasi ini berlangsung saat harga ZEC turun hampir 6%, menandakan adanya pembelian strategis, bukan aksi jual panik.
Perilaku ini memperlihatkan optimisme jangka panjang. Holder besar umumnya melakukan akumulasi ketika harga turun jika mereka memperkirakan harga bakal lebih tinggi di masa depan. Langkah mereka menunjukkan ekspektasi pulihnya harga tetap ada dan membentuk landasan permintaan yang bisa menopang ZEC di tengah ketidakpastian pasar secara umum.
Mau info token seperti ini?Ā Daftar ke Crypto Newsletter Harian Editor Harsh NotariyaĀ di sini.
Saldo 100 Holder Terbesar Zcash | Sumber: Nansen
Indikator teknikal mendukung prospek positif ini. Squeeze Momentum Indicator saat ini menandakan terbentuknya squeeze. Skenario seperti ini biasanya muncul sebelum pergerakan harga yang tajam ketika volatilitas melebar setelah periode kompresi.
Penting untuk dicatat, histogramnya memperlihatkan momentum bullish masih aktif. Jika squeeze terlepas saat momentum masih positif, lonjakan volatilitas yang terjadi bisa mendorong pergerakan naik bagi ZEC. Stabilitas pasar secara umum akan sangat menentukan apakah breakout ini benar-benar terjadi.
Indikator Squeeze Momentum ZEC | Sumber:Ā TradingView Harga ZEC sepertinya akan reli
ZEC sedang membentuk pola ascending triangle, yaitu pola kelanjutan bullish yang biasanya berakhir naik. Struktur ini menunjukkan makin kuatnya tekanan beli terhadap resistance horizontal. Berdasarkan proyeksi pola tersebut, jika breakout terjadi, ZEC bisa reli 50% dan menargetkan harga US$670.
Jika ZEC memantul dari support US$403, pola ini akan semakin kuat. Bertahan di level ini memungkinkan Zcash untuk melewati resistance US$442. Jika berhasil menembus US$442, kemungkinan besar breakout dari triangle terjadi dan membuka peluang menuju resistance US$500. Jika berhasil menembus level tersebut, reli bullish secara luas akan terkonfirmasi.
Analisis Harga ZEC | Sumber:Ā TradingView
Risiko penurunan tetap ada jika momentumnya gagal. Jika harga ZEC terjatuh di bawah support US$403, pola ascending triangle-nya menjadi tidak berlaku lagi. Dalam skenario ini, ZEC bisa turun ke wilayah US$340, yang akan menghapus sebagian besar kenaikan harga bulan ini dan membatalkan prediksi bullish.
BitMine dan Trend Research Pimpin Aksi Beli Ethereum Terbaru di Tengah Pelemahan Pasar
Pelaku pasar utama terus menambah eksposur mereka ke Ethereum (ETH), menginvestasikan jutaan dolar AS ke aset kripto nomor dua terbesar ini.
Ini terjadi meskipun harga Ethereum belakangan melemah dan membuat nilainya turun hampir 3% hanya dalam sepekan terakhir. Kondisi ini menunjukkan bahwa meski aksi harga masih menekan, keyakinan jangka panjang dari investor institusi dan whale masih tetap kuat.
Harga Lemah Tak Menghalangi Pembeli Besar
Data BeInCrypto Markets memperlihatkan bahwa Ethereum masih kesulitan di tengah penurunan pasar yang lebih luas. Pada waktu publikasi, ETH diperdagangkan di harga US$2.929,23, turun 1,06% dalam 24 jam terakhir.
Performa Harga Ethereum (ETH) | Sumber: BeInCrypto Markets
Meski penurunan harga membuat sebagian investor waswas, sebagian lainnya justru melihat ini sebagai kesempatan untuk membeli. Firma analisis blockchain, Lookonchain, menyoroti bahwa BitMine Immersion Technologies membeli 67.886 ETH, senilai sekitar US$201 juta.
Transaksi ini mengikuti pembelian sehari sebelumnya, di mana perusahaan juga mengakuisisi 29.462 ETH senilai US$88,1 juta dari BitGo dan Kraken. Dua pembelian beruntun ini sejalan dengan strategi akumulasi BitMine secara keseluruhan.
Pada pekan lalu saja, BitMine mengakumulasi total 98.852 ETH dan membuat total ETH yang dimiliki menembus angka 4 juta. Dengan harga Ethereum yang saat ini sedikit di atas rata-rata pembelian BitMine di US$2.991, perusahaan tersebut jelas tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga belakangan.
Pembeli besar lain yang patut dicatat adalah Trend Research. Entitas investasi sekunder yang dipimpin Jack Yi, pendiri LD Capital, hari ini membeli 46.379 ETH. Jumlah ini membuat total kepemilikan institusi mereka jadi sekitar 580.000 ETH.
āMereka mulai membeli ETH di level bawah sejak awal November di sekitar US$3.400. Sampai saat ini, mereka telah mengumpulkan total 580.000 ETH (sekitar US$1,72 miliar), dengan estimasi harga rata-rata sekitar US$3.208. Ini berarti mereka saat ini mengalami kerugian belum terealisasi sekitar US$141 juta,ā papar EmberCN .
Pada pernyataan publik, Yi mengungkapkan bahwa perusahaannya sedang menyiapkan dana tambahan US$1 miliar untuk membeli ETH. Ia juga menyarankan agar tidak melakukan short atas Ethereum.
Whale on-chain besar juga tetap aktif. Wallet yang dikenal sebagai whale ā66k ETH Borrowā, sebelumnya telah mengumpulkan 528.272 ETH senilai sekitar US$1,57 miliar, kembali membeli 40.975 ETH tambahan yang bernilai sekitar US$121 juta.
āSejak 4 November, whale ini sudah membeli total 569.247 ETH (US$1,69 miliar), di mana US$881,5 juta dana yang digunakan untuk pembelian ETH ini berasal dari pinjaman di Aave,ā terang Lookonchain .
Sementara itu, Fasanara Capital menggunakan strategi leverage. Mereka membeli 6.569 ETH senilai US$19,72 juta dalam dua hari terakhir lalu kemudian menyetorkannya ke protokol Morpho. Mereka meminjam US$13 juta USDC untuk membeli Ethereum tambahan.
Crypto Whale Ethereum Terbagi karena Aktivitas Beli dan Jual Meningkat
namun, tidak semua pemain besar melakukan akumulasi, karena sebagian memilih mengurangi posisi. BeInCrypto melaporkan bahwa Arthur Hayes hari ini mengirim 682 ETH, senilai sekitar US$2 juta, ke Binance.
Lookonchain menyampaikan bahwa eksekutif tersebut telah menjual 1.871 ETH dengan nilai US$5,53 juta selama sepekan terakhir, sekaligus membeli Ethena (ENA), Pendle (PENDLE), dan ETHFI.
āKami melakukan rotasi dari ETH ke aset DeFi berkualitas tinggi, dan kami yakin aset-aset ini berpotensi mencetak performa lebih baik ketika likuiditas fiat membaik,ā tulis Hayes di X.
Tekanan jual makin bertambah setelah Onchain Lens melaporkan bahwa Bitcoin OG whale telah menyetorkan 100.000 ETH, senilai sekitar US$292,12 juta, ke Binance. Setoran jumbo ke exchange sering kali dianggap sebagai persiapan jual, tapi tidak selalu berujung ke likuidasi langsung.
Sebelumnya, ETHZilla juga mengungkapkan bahwa ia melego 24.291 ETH senilai kurang lebih US$74,5 juta guna melunasi utang senior secured convertible. Meski terdapat arus jual maupun beli yang saling berlawanan, BeInCrypto mencatat bahwa aksi jual dari holder Ethereum jangka panjang telah turun lebih dari 95%.
Harga HBAR Berisiko Turun 28% karena Bear Flag Breakout, tapi Satu Outlier Memberi Harapan
Harga HBAR terus saja mengecewakan. Token ini turun sekitar 26% selama sebulan terakhir dan hampir 67% dalam setahun, menunjukkan kelemahan yang terus-menerus baik dari sisi harga maupun partisipasi. Momen sekarang jadi makin penting karena posisi harga HBAR berada di level kritis. Harga berpotensi menguji kembali titik terendah yang terakhir disentuh pada Oktober 2024, sehingga risiko terjadinya harga terendah dalam beberapa bulan kembali menghantui.
Breakdown grafik terlihat jelas, dan tekanan beli juga terus menurun. Tapi, satu metrik yang tidak biasa justru mengisyaratkan bahwa potensi penurunan mungkin hampir mencapai batasnya. Kini, pertanyaannya adalah apakah faktor tersebut bisa berpengaruh di situasi sekarang.
Breakdown Bear Flag Menandakan Risiko Tren Berlanjut
Pada grafik 4 jam, HBAR sudah mengalami breakdown bear flag sesuai teori. Bear flag biasanya muncul ketika harga turun secara tajam, lalu bergerak konsolidasi dalam channel sempit naik atau sideways, dan akhirnya meneruskan penurunan lagi. Pola ini adalah pola kelanjutan, bukan sinyal pembalikan arah.
Harga HBAR sempat menembus di bawah struktur flag, tepatnya di kisaran US$0,109, dan pergerakannya bertahan tanpa pantulan yang berarti.
Konfirmasi ini penting. Jika menggunakan tinggi tiang flag utama, proyeksi penurunan dari breakdown ini mengarah ke sekitar 28% dari batas atas bear flag. Dari posisi harga saat ini, target penurunan berada di zona US$0,068. Meski begitu, kalau candle 4 jam berhasil ditutup di atas garis tren bawah bear flag, potensi breakdown bisa melemah sementara.
Risiko Breakdown Hedera | Sumber: TradingView
Level tersebut sangat dekat dengan zona terendah yang terakhir diperdagangkan pada Oktober-November 2024, itulah sebabnya pergerakan ini membawa risiko low dalam beberapa bulan, bukan hanya penurunan jangka pendek.
Konfirmasi kedua datang dari data arus exchange. Tekanan beli sudah menurun selama berminggu-minggu.
Pada 5 Desember, arus keluar bersih menunjukkan aksi beli saat harga turun, dengan sekitar 4,09 juta HBAR keluar dari exchange. Tapi, setelahnya perilaku ini terus melemah. Per 24 Desember, arus keluar bersih tinggal 314.830 HBAR saja.
Penurunan ini lebih dari 92% dari tekanan beli bersih.
Buyer Hedera Mulai Menjauh | Sumber: Coinglass
Sederhananya, bahkan saat harga turun, pembeli tak kunjung masuk dengan keyakinan. Malah, arus masuk kadang berbalik positif, menandakan tekanan jual kembali muncul begitu ada koreksi kecil ā situasi ini bisa dianggap tanda panic exit. Ketika bear flag breakdown dan tekanan beli lenyap secara bersamaan, probabilitas penurunan yang berlanjut akan semakin besar.
Inilah alasan mengapa breakdown kali ini tidak memancing aksi beli saat harga turun secara masif. Pasar masih belum melihat zona ini sebagai area yang punya nilai menarik.
Satu Outlier Sentimen Menunjukkan Penurunan Mungkin Sudah Terlalu Ramai
Satu-satunya penyeimbang untuk skenario bearish hanya datang dari sentimen.
Sentimen sosial HBAR yang sempat positif kini anjlok dari puncaknya di sekitar 76,97 pada akhir Oktober jadi sekitar 1,62 sekarang. Penurunan hampir 98% tersebut menandakan ketidakminatan ekstrem, bukan antusiasme panik.
Secara historis, titik terendah sentimen lokal seperti ini pernah memicu reli relief jangka pendek. Pada 9 November, ketika sentimen mencapai level rendah, HBAR naik dari sekitar US$0,17 ke US$0,19 hanya dalam satu sesi, naik sekitar 12%. Lalu 1 Desember, penurunan sentimen lain mendahului pergerakan dari US$0,13 ke US$0,14, naik sekitar 14% dalam dua hari.
Ingin insight token seperti ini? Daftar Newsletter Harian Crypto Editor Harsh Notariya dengan klik di sini.
Sentimen Positif Ambruk | Sumber: Santiment
Faktor inilah yang menjadi satu-satunya harapan tersisa.
namun, konteks tetap penting. Reli sebelumnya muncul ketika tekanan jual masih lebih ringan dan arus beli masih ada. Sekarang, sentimen justru anjlok bersamaan dengan breakdown bear flag yang terkonfirmasi dan permintaan yang hampir hilang. Sinyal ini jadi kurang bisa diandalkan.
Di pasar yang lemah, sentimen negatif ekstrem bisa bertahan lebih lama dari perkiraan.
Apa yang Terjadi Selanjutnya pada Harga HBAR
Harga HBAR saat ini sedang berada di titik kritis. Sinyal dominan masih bearish: breakdown bear flag, tekanan beli yang ambruk, dan harga sudah menembus support penting. Selama harga tetap di bawah US$0,109, risiko penurunan ke US$0,079 bahkan sampai US$0,068 (sesuai grafik 4 jam) masih tetap terbuka.
Analisis Harga HBAR | Sumber: TradingView
Satu-satunya hal yang menghambat arah tersebut adalah kelelahan sentimen. Jika sentimen negatif kembali memicu aksi beli saat harga turun, HBAR bisa melihat pantulan ringan yang hanya berlangsung sebentar. Tapi tanpa tekanan beli yang jelas, pantulan ini kemungkinan besar akan segera habis, kecuali harganya berhasil kembali ke level US$0,155 yang menjadi awal dari tren turun.
Pasar Aset Kripto Turun Saat 2025 Berakhir, Tapi Satu Sektor Tetap Tahan Koreksi
Tren penurunan pasar aset kripto masih berlanjut hari ini, dengan total kapitalisasi pasar turun 3,17% dalam sebulan terakhir akibat aksi jual yang terus-menerus. Tapi, satu sektor berhasil menentang tren ini: aset dunia nyata (RWA) yang telah ditokenisasi.
Nilai aset yang didistribusikan tetap meningkat, bahkan mencapai rekor tertinggi baru meski kondisi pasar sedang kurang bersahabat.
Reli Bitcoin Berlanjut, Sektor RWA Nampaknya Tetap Tidak Terpengaruh
Berdasarkan data dari RWA.xyz, sektor ini kini memiliki nilai aset yang didistribusikan sebesar US$19,06 miliar. Angka tersebut naik 4,59% selama sebulan terakhir.
Pertumbuhan Nilai Real World Assets | Sumber: RWA.xyz
Pada saat bersamaan, nilai aset yang terwakili kini mencapai US$414,6 miliar, di mana sebagian besarnya karena pengelolaan aset institusi oleh Canton Network senilai US$395,2 miliar.
Jumlah holder aset juga bertambah, naik 7,23% jadi 583.821. Stablecoin masih mendominasi sektor ini, dengan total nilai US$299,17 miliar dan 212,54 juta holder. Angka itu meningkat 4,12% dalam periode yang sama.
Kevin Rusher, founder RAAC yang merupakan ekosistem pinjaman dan peminjaman RWA, menyampaikan bahwa perhatian pelaku pasar di sektor aset kripto masih sebagian besar tertuju pada harga Bitcoin yang terus mengalami penurunan. Ia juga menyoroti bahwa perkembangan terakhir menunjukkan tekanan jual sepertinya masih akan berlanjut.
āAs usual, most attention within the crypto sector is being paid to the price of bitcoin, which continues to slide its way out of 2025 as if glued to a sledā¦.Yesterdayās news that Strategy has paused BTC buying and put over $700 million into cash indicates, this selling is likely to continue. Inflows into bitcoin also declined markedly this year compared to last year, at $27.2 billion compared to $41.6 billion in 2024,ā ujar Rusher.
Tokenized gold jadi pendorong utama pertumbuhan
Meskipun pasar sedang melemah, Rusher menegaskan tekanan jual belum merambah ke sektor RWA yang telah ditokenisasi. Ia menyoroti bahwa segmen ini masih banyak diabaikan oleh pelaku pasar aset kripto, padahal kinerjanya termasuk yang paling kuat tahun ini.
Pertumbuhan sektor ini didorong salah satunya oleh lonjakan permintaan emas secara global. Logam mulia satu ini terus mencetak rekor tertinggi. Versi emas yang sudah ditokenisasi mendapatkan momentum sangat besar sebagai respons atas tren tersebut.
āIndeed, tokenized gold is up 227% from $1 billion to over $3.27 billion year to date, while its sector ā RWA commodities ā is one of the yearās key growth spots. Beginning 2025 with nothing more than four gold products, this sector is ending it with 15 products spread across not just gold, but now also oil, wheat, platinum, soy, and more,ā terang sang eksekutif.
Selain itu, Shehram Khattak, General Counsel Trust Wallet, menilai emas yang sudah ditokenisasi bisa jadi pesaing kuat bagi Bitcoin.Ā
āWeāre in a situation where youāre starting to think about, like, real-world assets, for example, tokenizing assets, once you get tokenized gold, and if itās tokenized in an appropriate way, thatās a big caveat. Because Bitcoin is heavily used as a store of value. And if thatās the case, then tokenized gold becomes quite a heavy competitor to Bitcoin,ā papar Khattak.
Sementara itu, kata Rusher, pertumbuhan di sektor ini bukan cuma didorong permintaan institusi tapi juga partisipasi ritel yang makin meningkat. Ia juga menyoroti investor ritel lebih memilih aset stabil di chain, daripada benar-benar keluar dari pasar saat volatilitas melonjak.
āThe volatile year that weāve seen has really shaped the sector and made it a robust and fertile growth space. And this is an incredibly positive indicator for the growth of crypto as a whole as RWAās will provide a firm footing that means liquidity will stay in crypto even when time gets tough. RWAās are absolutely the future of crypto and deserve much more attention to,ā tambahnya.
Pasar Tokenisasi Bisa Capai US$100 Miliar pada 2026
Melihat ke depan, Jesse Knutson, Head of Operations di Bitfinex Securities, memprediksi pasar tokenisasi secara keseluruhan bakal tumbuh setidaknya mencapai US$100 miliar di akhir 2026.
Ia memperkirakan produk fixed-income yang sudah ditokenisasi akan tetap menjadi segmen dominan dalam waktu dekat, sementara saham yang ditokenisasi perlahan-lahan memperbesar porsi terhadap total aset yang telah ditokenisasi.
Knutson menambahkan bahwa semakin banyaknya tokenisasi saham cenderung akan menarik lebih banyak pelaku ritel, sehingga basis investor aset yang ditokenisasi pun jadi lebih luas dan dalam.
āTokenization can open up regulated access to investment opportunities like micro financing bonds, litigation finance products, or Bitcoin hashrate contracts, assets that are not available on traditional markets. We expect this momentum to continue into 2026, with more alternative assets, innovative Bitcoin-mining backed fixed income products, tokenised ETFs,ā tutur Knutson kepada BeInCrypto.
Sebelumnya, CEO Plume Chris Yin juga memproyeksikan ekspansi 10ā20 kali lipat baik dalam hal nilai maupun jumlah pengguna di tahun 2026, bahkan berdasarkan asumsi konservatif. Artinya, selama ruang RWA terus tumbuh, kinerjanya di 2026 sangat mungkin menjadi tren penting yang patut dipantau.
Faktor Apa yang Bisa Memicu Breakout Kuat Bitcoin Cash (BCH) dalam Waktu Dekat?
Walaupun blockchain layer-1 (L1) teratas seperti Ethereum, Solana, dan BNB Chain terus mendominasi pemberitaan media, Bitcoin Cash (BCH) justru muncul sebagai ābintang diam-diam.ā
BCH sepertinya akan menjadi salah satu altcoin layer-1 yang mengakhiri tahun 2025 dengan performa positif yang kuat. Ada beberapa faktor kunci yang mendukung skenario tersebut.
Bagaimana Bitcoin Cash (BCH) mengungguli layer-1 lain di 2025
Data menunjukkan BCH telah naik hampir 32% sepanjang tahun ini, sehingga menjadi altcoin layer-1 dengan performa terbaik. BCH mengungguli rival seperti Tron, Ethereum, dan Solana.
Menariknya, BCH sebagian besar masih di luar narasi ETF dan cadangan strategis (DATs). Sementara altcoin seperti ETH, SOL, dan XRP mendapat sentimen positif karena harapan akumulasi institusi, BCH justru naik tanpa bergantung pada katalis tersebut.
Performa ini menyoroti kekuatan dasar BCH sebagai fork Bitcoin yang mampu bertahan melewati berbagai siklus pasar.
Performa Harga Layer-1 | Sumber: Dexu
Pada harga saat ini di atas US$570, BCH berpotensi menutup 2025 lebih tinggi dibanding harga pembukaan US$430 di awal tahun.
Namun, banyak analis memperkirakan lebih dari itu. Mereka meyakini BCH akan breakout di atas resistance US$600 dan mencetak level tertinggi baru dalam setahun terakhir.
āOnce price decisively breaks above the US$610āUS$650 resistance zone, BCH is likely to move significantly higher, similar to ZECās run in September,ā prediksi investor Karamata .
Jika BCH mampu breakout di atas US$650, itu bisa menjadi level tertinggi dalam dua tahun. Kenaikan di atas US$720 dapat membawa BCH ke harga tertinggi sejak 2022. Ada beberapa faktor on-chain yang mendukung proyeksi ini.
Sinyal Positif yang Mendukung Potensi Breakout BCH
Salah satu sinyal bullish menonjol adalah lonjakan nilai rata-rata transaksi Bitcoin Cash pada Desember 2025.
Data historis dari BitInfoCharts memperlihatkan nilai transaksi rata-rata pernah menembus di atas US$1,34 juta pada beberapa puncaknya, saat BCH bergerak di sekitar harga US$600.
Nilai Rata-Rata Transaksi BCH | Sumber: BitInfoCharts
Ini adalah nilai rata-rata transaksi terbesar sepanjang sejarah BCH. Angka ini menunjukkan semakin banyak transaksi besar, kemungkinan berasal dari investor besar atau whale, yang jadi sinyal masuknya dana nyata ke jaringan.
Data trading spot juga memperkuat tren ini. Grafik BCH Spot Average Order Size dari CryptoQuant menunjukkan aktivitas whale mendominasi order book selama beberapa tahun terakhir.
Ukuran Order Rata-Rata Spot Bitcoin Cash | Sumber: CryptoQuant
Order whale besar kembali muncul selama dua bulan terakhir, tepat saat BCH bergerak di sekitar zona resistance US$600.
Selain dari sisi trading, BCH juga tetap jadi salah satu altcoin yang paling banyak diterima untuk pembayaran. Berdasarkan Cryptwerk, BCH menempati peringkat keempat dengan 2.468 merchant menerimanya, hanya kalah dari BTC, ETH, dan LTC.
Faktor-faktor di atas bisa menjadi pendorong breakout yang sukses dan membawa BCH menuju rekor baru di tahun 2026.
namun, tantangan tetap ada. Keterbatasan likuiditas dan sentimen pasar yang sangat takut masih menjadi penghambat, sehingga membuat breakout BCH secara cepat menjadi lebih sulit.
Harga XRP Akan Akhiri Tren 2 Tahun karena Bersiap Tutup 2025 dengan Kerugian
XRP memasuki kuartal terakhir dengan tekanan berat setelah aksi jual tajam menghapus sebagian besar keuntungan sebelumnya. Penurunan di Q4 ini menempatkan altcoin dalam jalur untuk menutup tahun 2025 di wilayah negatif.
Meski begitu, harapan masih ada bahwa aktivitas pembelian dari investor bisa mencoba membalikkan momentum sebelum akhir tahun.
Holder XRP Jual di Bawah Modal
Data profit dan loss yang terealisasi di on-chain menunjukkan bahwa aksi jual pada Q4 berlangsung sangat agresif. Holder XRP keluar dari posisi mereka dalam kondisi rugi, yang menandakan kepercayaan makin melemah. Biasanya, investor pada token berkapitalisasi besar lebih memilih bertahan ketika harga turun, karena mereka yakin pasar akan pulih daripada langsung merealisasikan kerugian.
Siklus kali ini berbeda. Menjual dalam kondisi rugi menunjukkan ketidakpastian tinggi terhadap prospek XRP dalam waktu dekat. Perilaku ini memperlihatkan bahwa sikap menghindari risiko kini lebih besar daripada keyakinan jangka panjang, sehingga tekanan turun terus terjadi sepanjang kuartal ini.
Ingin insight token seperti ini setiap hari? Daftar saja ke Newsletter Crypto Harian dari Editor Harsh Notariya di sini.
Profit/Loss XRP yang Terealisasi | Sumber: Glassnode Masa Lalu Berakhir
Konteks performa XRP secara umum menyoroti tantangannya. Siklus pasar saat ini mengancam berakhirnya dua tahun berturut-turut hasil tahunan yang positif. Di 2023, XRP reli 81%, lalu melonjak 238% di 2024 karena dukungan kepastian regulasi yang semakin baik dan permintaan spekulatif.
Berbeda dengan itu, performa di 2025 justru lebih lemah. Jika level harga saat ini terus bertahan, XRP mungkin akan mengakhiri tahun ini dengan penurunan sekitar 11%. Pembalikan arah ini menunjukkan bahwa perubahan kondisi ekonomi makro dan sentimen investor bisa saja menggagalkan tren sejarah yang semula kuat.
Hasil Tahunan XRP | Sumber: TradingView Apakah XRP punya peluang?
Walaupun harga turun, aktivitas di XRP Ledger justru menurun pada akhir Desember. Data jaringan mencatat jumlah alamat yang bertransaksi aktif turun ke level terendah bulanan, yaitu 34.005 alamat. Partisipasi yang menurun ini menandakan kembali lemahnya minat baik dari pengguna ritel maupun institusional.
Aktivitas transaksi yang tinggi biasanya sejalan dengan permintaan yang semakin membaik. Sebaliknya, penggunaan yang rendah dapat memperkuat tren harga turun karena berdampak pada likuiditas dan berkurangnya minat berbasis utilitas. Penurunan pada akhir tahun ini bisa juga merefleksikan strategi penempatan posisi untuk 2026, bukan sekadar aksi spekulasi jangka pendek.
Alamat Aktif XRP | Sumber: Santiment Harga XRP Mungkin Akan Mengubah Arah
XRP diperdagangkan di kisaran US$1,85 pada waktu publikasi, turun 11% sejak awal tahun 2025. Untuk menetralkan kerugian tahunan, token ini perlu pulih ke level US$2,10. Jika level ini tercapai, XRP bisa menutup tahun ini dengan posisi impas, sehingga catatan performa jangka panjang tetap terjaga.
namun, saat ini risiko penurunan masih ada jika kondisi pasar semakin memburuk. Bila XRP gagal bertahan di US$1,85, harga bisa saja tergelincir ke kisaran US$1,70. Pergerakan ke bawah seperti ini akan membatalkan skenario bullish dan menegaskan penutupan tahunan yang negatif, sehingga memperpanjang ketidakpastian ke awal 2026.
Analisis Harga XRP | Sumber: TradingView
Peluang pemulihan sangat bergantung pada pertahanan support di US$1,85 dan meningkatnya partisipasi pasar. Jika level ini bisa dipertahankan, XRP berpotensi rebound menuju US$1,94. Menembus resistance tersebut sangat penting agar area US$2,00 bisa menjadi support baru, sehingga rintangan terakhir menuju target US$2,10 bisa terlewati.
Analis Menilai Mana yang Lebih Baik, Menjual atau Menahan Token setelah Airdrop
Sebuah analisis baru kembali memicu salah satu perdebatan terbesar di dunia aset kripto: apakah investor sebaiknya menahan atau menjual token setelah menerima airdrop.
Data yang dibagikan salah satu trader menunjukkan bahwa sebagian besar token hasil airdrop kehilangan nilai secara signifikan setelah listing, sehingga memunculkan pertanyaan apakah menjual token adalah strategi yang lebih rasional.
Sebagian besar aset kripto berkinerja buruk setelah peluncuran, analisis menemukan
Dalam sebuah unggahan di X (sebelumnya Twitter) baru-baru ini, trader aset kripto Didi membagikan data airdrop yang ia terima dalam setahun terakhir. Data tersebut mengungkap bahwa hampir semua token mengalami penurunan nilai yang besar setelah peluncuran. Contohnya, M3M3 turun 99,64%, Elixir terkoreksi 99,50%, dan USUAL anjlok 97,67%.
Proyek-proyek besar juga kehilangan nilai cukup signifikan. Magic Eden melemah 96,6%, Jupiter turun 75,9% dari harga TGE-nya, dan Monad terkoreksi 39,13% sejak peluncuran. Satu-satunya token yang berada di atas harga awalnya hanyalah Avantis dengan kenaikan 30,4%.
āOut of the 30 airdrops Iāve received since December 2024, only one is trading slightly above its TGE price today. Yet selling an airdrop at launch somehow makes you a ātraitor.ā Letās be honest about the game weāre playing. Weāre all here to make money. Anyone telling you otherwise is lying to themselves,ā demikian isi unggahan tersebut.
Analis tersebut juga menambahkan bahwa data historis memperlihatkan bahwa menahan altcoin dalam jangka panjang memiliki peluang rendah, di mana potensi kerugian jauh lebih besar daripada kemungkinan keuntungan berkelanjutan.
āPahami lingkungan tempat kamu beroperasi dan utamakan perlindungan modal di atas segalanya. Keuntungan baru benar-benar nyata jika sudah direalisasikan,ā terang Didi.
Analisis di tingkat industri nampaknya memperkuat kesimpulan ini. Memento Research menganalisis 118 acara token generation di tahun 2025 dan menemukan bahwa 84,7% token yang sudah diluncurkan saat ini diperdagangkan di bawah valuasi TGE-nya.
Performa Token Setelah TGE | Sumber: Memento Research
Selain itu, 65% dari token-token tersebut telah kehilangan sekitar 50% nilainya. Di saat yang sama, lebih dari setengahnya anjlok hingga 70% atau bahkan lebih.
Laporan itu menyoroti bahwa proyek-proyek yang diluncurkan dengan fully diluted valuation (FDV) tinggi justru mencatat performa paling buruk. Dari 28 peluncuran yang dimulai dengan FDV minimal US$1 miliar, tidak ada satu pun yang saat ini berwarna hijau.
āJika kita membagi tahun berdasarkan kuartil FDV awal, polanya sangat jelas: token dengan FDV termurah dan terendah adalah satu-satunya kelompok yang punya tingkat bertahan hidup berarti (40% hijau) dan median drawdown yang relatif ringan (~-26%), sedangkan token di atas kelompok menengah justru anjlok dengan median kerugian berkisar ~-70% hingga -83% serta hampir tak ada yang hijau,ā demikian isi laporan tersebut.
Seorang analis juga memaparkan bahwa banyak proyek kripto menargetkan valuasi miliaran dollar tanpa mempedulikan kesiapan produk atau utilitas. Banyak token mulai diperdagangkan di harga yang sangat jauh dari nilai fundamentalnya, sehingga terjadi penyesuaian harga sangat cepat saat pasar mengambil alih.
āSiapa pun yang tidak menjual sebagian besar token saat tge itu bodoh atau tidak paham cara kerja valuasi,ā ucapnya dalam unggahan itu.
Kelelahan Airdrop Meningkat karena Mekanisme Semakin Buruk dan Kepercayaan Berkurang
Selain tekanan harga yang terus-menerus, minat investor terhadap airdrop juga menurun di tahun 2025 karena alasan struktural. Para pelaku pasar semakin sering berargumen bahwa model airdrop kini sudah terlalu rumit, eksklusif, dan rawan disalahgunakan.
Komentator kripto Maran menggambarkan pergeseran ini dengan membandingkan mekanisme airdrop dulu dan sekarang. Pada siklus sebelumnya, airdrop biasanya hanya meminta partisipasi minimal, seperti menghubungkan wallet, dan memberikan alokasi token yang cukup besar.
Pada 2025, banyak proyek menerapkan kriteria kelayakan yang lebih ketat, seperti periode partisipasi lebih lama, tuntutan teknis, jendela registrasi, atau skema vesting.
āEmpat digit dulu gampang didapat. Sekarang, empat digit sudah dianggap puncak,ā tambah pengguna tersebut.
Analis lain menyatakan bahwa airdrop sudah ābenar-benar rusakā di tahun 2025. Zamza Salim menegaskan bahwa serangan Sybil merusak beberapa airdrop besar di tahun 2025 meskipun sudah ada langkah anti-farming.
āMeta airdrop di 2025 sudah habis. Jangan buang waktu berbulan-bulan hanya dapat receh sementara para farmer menikmati 20%,ā komentar Salim tersebut.
Secara keseluruhan, data terbaru menunjukkan pola berulang penurunan performa airdrop setelah listing, sekaligus mengungkap adanya tantangan struktural pada model airdrop. Walaupun ada beberapa token yang berhasil bertahan atau tumbuh nilainya, kombinasi valuasi awal yang tinggi, penyesuaian harga pasar, dan mekanisme distribusi yang terus berubah membuat hasil akhirnya menjadi sangat tidak pasti.
Arthur Hayes Jual Lebih dari 1.800 ETH dan Alihkan Portofolio ke Stablecoin
Arthur Hayes, co-founder BitMEX, terus menarik ETH dari wallet pribadinya dan memindahkannya ke exchange selama bulan Desember. Aksi ini membuat investor yakin bahwa ia sedang menjual ETH. Langkah ini sepertinya menjadi bagian dari rencana rebalancing portofolio yang sebelumnya telah ia bagikan.
Aktivitas ini terjadi saat portofolionya menunjukkan perubahan signifikan. Kini ia lebih banyak memegang stablecoin dan jumlah ETH yang jauh lebih sedikit.
Arthur Hayes mungkin sudah menjual lebih dari 1.800 ETH dalam seminggu terakhir
Laporan terbaru dari Lookonchain, akun yang memonitor aktivitas on-chain signifikan, mengungkap bahwa Hayes menjual tambahan 682 ETH di Binance. Transaksi ini bernilai sekitar US$2 juta. Ia mengalihkan dana tersebut ke token DeFi.
Sebelumnya, BeInCrypto melaporkan bahwa Hayes telah mentransfer 508,6 ETH, yang bernilai sekitar US$1,5 juta, ke Galaxy Digital.
Secara total, Hayes sudah menjual sekitar 1.871 ETH sepanjang minggu lalu. Perkiraan nilai transaksi ini mencapai US$5,53 juta. Ia menggunakan hasilnya untuk membeli token DeFi seperti ENA, PENDLE, dan ETHFI.
Kinerja Harga Token yang Dibeli Hayes | Sumber: TradingView
Data menunjukkan bahwa token-token tersebut sudah turun 80ā90% sepanjang tahun ini. Hayes nampaknya memanfaatkan harga yang rendah. Ia memperkirakan token-token ini akan memberikan imbal hasil di masa depan. Sebelumnya, Hayes juga secara terbuka membagikan strateginya di akun X pribadinya.
āWe are rotating out of ETH and into high-quality DeFi names, which we believe can outperform as fiat liquidity improves,ā ujar Hayes.
Namun, jika kita mencermati data portofolionya menggunakan data Arkham, terdapat perubahan besar.
Pertama, jumlah ETH yang tersimpan di wallet pribadinya terus menurun dari 16.000 ETH di tahun 2022. Sejak November, jumlah ETH yang ia pegang turun dari 6.500 ETH menjadi 3.160 ETH. Ini menandakan bahwa ia telah menjual lebih dari 3.440 ETH selama periode tersebut.
Portofolio Investasi Arthur Hayes | Sumber: Arkham
Sementara itu, dari total portofolio senilai US$74 juta, hampir US$48 juta ditempatkan pada USDC. Stablecoin kini menguasai lebih dari 60% dari total nilai portofolionya.
Portofolio Investasi Arthur Hayes | Sumber: Arkham
Data Arkham memperlihatkan bahwa Hayes meningkatkan kepemilikan USDC dari US$1 juta menjadi hampir US$48 juta sejak pertengahan November. Periode ini juga berbarengan dengan sentimen pasar yang masih berada di zona fear hingga extreme fear.
Pada umumnya, kenaikan kepemilikan stablecoin bisa menandakan kesiapan untuk membeli di saat harga turun atau sikap yang lebih hati-hati.
Sebelumnya, Arthur Hayes pernah memprediksi bahwa Ethereum bisa mencapai US$20.000. Ia menyebut bahwa memegang 50 ETH bisa membuat seseorang jadi miliuner pada pemilu presiden AS mendatang.
Logam Mulia Pimpin āSanta Rallyā: Apakah Rotasi ke Aset Kripto Masih Mungkin?
Hari ini, harga logam mulia kembali cetak rekor tertinggi baru. Emas, perak, dan platinum semuanya mencapai level harga tertinggi sepanjang masa hari ini.
Pakar pasar melihat lonjakan ini sebagai sinyal peringatan, menandakan kepercayaan terhadap sistem keuangan makin menurun dan risiko inflasi masih membayangi. Di sisi lain, komunitas kripto kini menilai apakah momentum di logam mulia ini nantinya bisa berlanjut menjadi rotasi modal ke Bitcoin pada 2026.
Emas, perak, dan platinum cetak rekor harga tertinggi baru
Berdasarkan data pasar terbaru, harga emas menembus US$4.500 untuk pertama kalinya hari ini, mencetak ATH di US$4.526. Pada saat yang sama, perak menyentuh puncak di US$72,7.
āSilver is up over a buck now, trading above $72.30. It looks like $80 is in play before year-end,ā Economist Peter Schiff wrote.
Sementara itu, harga tertinggi platinum tercatat di atas US$2.370. Palladium juga menembus angka US$2.000, level yang terakhir kali terlihat pada November 2022.
Laju kenaikan ini juga merambah ke luar logam mulia. Harga tembaga melonjak ke US$12.000 per ton untuk pertama kali, bahkan berpotensi menorehkan kenaikan tahunan terbesar sejak 2009. Nic Puckrin, analis investasi sekaligus co-founder The Coin Bureau, kepada BeInCrypto menyampaikan bahwa performa cemerlang logam mulia ini didorong oleh
āA combination of rate cuts, geopolitical tensions ā which are resurfacing again this week with Venezuela ā and, crucially, the dollar debasement trade.ā
Apa yang Reli Logam Mulia Bisa Peringatkan
Walau harga rekor ini menimbulkan optimisme akan potensi kenaikan lanjutan, beberapa analis percaya hal ini justru menutupi kenyataan ekonomi makro yang lebih mengkhawatirkan. Schiff berpendapat bahwa emas, perak, komoditas, obligasi, dan pasar valuta asing bersama-sama memberi sinyal bahwa AS menuju inflasi tertinggi dalam 250 tahun terakhir.
Peringatannya muncul meski data terbaru menunjukkan pertumbuhan GDP AS sebesar 4,3% pada kuartal 3, jauh di atas ekspektasi pasar. namun, sang ekonom mewanti-wanti agar tak menelan mentah-mentah data resmi tersebut.
āThe CPI is rigged to mask price increases and hide inflation from the public,ā he added.
Analis Andrew Lokenauth memperingatkan bahwa lajunya harga perak yang naik dengan cepat justru ājarang jadi pertanda baik.ā Menurutnya, hal ini menunjukkan kepercayaan terhadap kepemimpinan politik dan mata uang fiat makin menipis.
āThis happened right before the Fall of Rome, during the French Revolution, and when the Spanish Empire collapsed. It doesnāt only predict chaos, it often causes it. It triggers a massive transfer of wealth: the poor get left behind with worthless paper money and the rich protect themselves with gold and silver,ā Lokenauth stated.
Di sisi lain, DXY terus melemah secara signifikan sepanjang 2025. Saat tahun hampir berakhir, indeks ini kembali jatuh di bawah 98.
āDollar index fell to the lowest close since Oct 3rd,ā Neil Sethi posted.
Indeks Dolar AS | Sumber: TradingView
Otavio Costa mengungkapkan bahwa dolar AS kini mendekati titik balik penting. Ia menuturkan bahwa DXY memulai tahun pada salah satu level paling overvalued sepanjang sejarah sebelum akhirnya jatuh tajam ke zona support kunci yang telah bertahan sekitar 15 tahun.
āThat support has now been tested multiple times, particularly in recent months, and in my view we are approaching a significant breakdown ā one that could carry profound implications for global markets,ā he said.
Analis tersebut menjelaskan bahwa ini terjadi ketika bank sentral asing semakin mengetatkan kebijakan, sementara The Fed menghadapi tekanan besar agar melonggarkan kebijakan demi mengendalikan biaya utang AS yang terus naik. Menurut Costa, defisit perdagangan dan fiskal besar biasanya akan terselesaikan lewat represi finansial, sebuah proses yang umumnya terjadi di tengah pelemahan dolar, bukan sebaliknya.
Dari Emas ke Aset Kripto? Analis Pantau Rotasi Modal ke Bitcoin di 2026
Meski DXY lemah, Bitcoin masih terus kesulitan. Aset ini tertinggal jauh dari logam mulia maupun saham teknologi di 2025 dan bahkan berpotensi catat kuartal terburuk sejak 2018.
BeInCrypto juga menyoroti bahwa banyak investor baru saat ini lebih memilih instrumen nilai tradisional daripada eksposur ke aset kripto. Meski begitu, banyak orang di komunitas kripto tetap optimistis reli emas nantinya bisa diikuti oleh pergerakan serupa pada Bitcoin.
Analis Garrett menyampaikan bahwa kenaikan harga pada perak, paladium, dan platinum sepertinya didorong oleh short squeeze, namun ia memperingatkan reli seperti ini biasanya tidak bertahan lama.
āBegitu harga mulai berbalik arah, kemungkinan besar akan menyeret emas turun juga. Modal akan keluar dari logam mulia dan beralih ke BTC dan ETH,ā klaim Garrett.
David Schassler, Kepala Multi-Asset Solutions VanEck, juga memprediksi Bitcoin bakal comeback di tahun 2026. Ia menilai aset ini berada di posisi yang tepat untuk rebound seiring tekanan pelemahan nilai uang yang meningkat dan likuiditas pasar yang kembali.
āBitcoin tertinggal sekitar 50% dari Nasdaq 100 Index secara year-to-date, dan perbedaan itu membuat Bitcoin berpotensi jadi top performer tahun 2026. Pelemahan saat ini lebih karena minat risiko yang menurun dan tekanan likuiditas sementara, bukan karena tesis tentang Bitcoin yang rusak. Saat nilai uang makin melemah, likuiditas kembali, dan Bitcoin secara historis bereaksi tajam. Kami sudah mulai membeli,ā prediksi Schassler .
Terakhir, Puckrin menyoroti bahwa skenario Bitcoin mencapai level tertinggi baru di tahun 2026 bukanlah hal yang mustahil.
āYang paling penting, masih sangat mungkin Bitcoin berbalik arah dan mencatat ATH baru di 2026, sementara emas dan perak mulai kehilangan sebagian daya tariknya.
Dalam beberapa bulan ke depan, pasar akan menguji apakah logam mulia bisa mempertahankan kenaikan rekor, atau justru aksi ambil untung akan memicu perpindahan modal.
Target Breakout Ethereum US$4.400 Menemukan Satu Support On-Chain yang Penting
Harga Ethereum bergerak hampir datar selama seminggu terakhir, nyaris tidak mengalami perubahan meski ada banyak prediksi. Sekilas, memang nampaknya tidak ada hal yang terjadi. Tapi, grafik dan data on-chain sebenarnya menunjukkan cerita yang sangat berbeda. Sebuah struktur breakout yang jelas mulai terbentuk, dan pada saat yang sama, tekanan jual dari holder jangka panjang anjlok drastis.
Kombinasi seperti ini jarang terjadi. Jika terus bertahan, pergerakan besar Ethereum selanjutnya mungkin sudah mulai berjalan.
Breakout Pola Inverse Head-And-Shoulders Sejalan dengan Penurunan Jual Aset Kripto di On-Chain
Pada grafik harian, Ethereum membentuk pola pembalikan inverse head-and-shoulders yang sangat jelas. Struktur pola ini punya neckline yang relatif datar di zona US$3.400, yang sangat penting. Neckline datar biasanya mampu menarik pergerakan lanjutan yang lebih kuat ketika harga akhirnya berhasil breakout.
Jika Ethereum bisa menutup harga dengan jelas di atas neckline ini (sekitar US$3.400), gerakan yang terukur dari pola yang sudah terkonfirmasi itu menargetkan harga mendekati US$4.400. Target itu langsung berasal dari tinggi pola āheadā yang diproyeksikan ke atas. Secara teknikal, setup ini terlihat sangat bersih.
Pola Breakout Ethereum: TradingView
Mau insight token seperti ini setiap hari? Daftar newsletter harian Crypto Editor Harsh Notariya di sini.
Yang membuat pola ini semakin menarik, adalah situasi on-chain saat ini.
Hodler Net Position Change mengukur apakah holder jangka panjang sedang menjual atau justru mengakumulasi. Sejak 26 November, metrik ini berubah drastis. Pada saat itu, holder jangka panjang menjual sekitar 1.100.000 ETH. Namun pada 23 Desember, angkanya turun menjadi hanya 54.427 ETH.
Artinya, tekanan jual menurun lebih dari 95%.
Penjualan Holder Turun 95%: Glassnode
Hal ini penting, karena holder jangka panjang biasanya mengurangi aksi jual saat mendekati titik balik penting. Ketika pola breakout terbentuk bersamaan dengan tekanan jual yang anjlok, kondisi seperti ini memberi sinyal bahwa suplai di pasar semakin menipis. Itu memberikan fondasi yang lebih kuat untuk pergerakan naik di atas neckline.
Singkatnya, grafik memberi sinyal breakout, dan data on-chain menunjukkan semakin sedikit penjual yang menghalangi jalan.
Level Cost Basis dan Zona Harga Kunci Ethereum
Pertanyaan selanjutnya, apakah Ethereum benar-benar mampu mencapai dan menembus neckline ini?
Data cost basis bisa membantu menjawabnya. Cost basis menunjukkan di mana sejumlah besar ETH terakhir kali diakuisisi. Zona-zona ini seringkali menjadi resistance saat harga kembali ke sana, karena holder bisa saja menjual ketika mendekati titik impas.
Untuk Ethereum, klaster cost basis paling penting berada di kisaran sekitar US$3.150 hingga US$3.173. Sekitar 2.940.000 ETH terakumulasi di rentang ini. Inilah dinding suplai terkuat di jalur kenaikan harga Ethereum.
Klaster Suplai ETH Paling Krusial: Glassnode
Jika harga mampu bergerak di atas zona ini secara konsisten, jalan menuju neckline US$3.400 akan terbuka. Dari level saat ini, kenaikannya sekitar 7%. Perlu dicatat juga bahwa level US$3.150 muncul pada grafik harga, memperkuat pentingnya level tersebut.
Setelah menembus US$3.400, level penting berikutnya berada di kisaran US$3.480, lalu disusul zona resistance yang relatif tipis sampai sekitar US$4.170.
Jika momentum terus berlanjut setelah breakout, target penuh dari pola inverse head-and-shoulders di kisaran US$4.400 akan berada dalam jangkauan.
Risiko tetap ada, namun batasan risikonya sudah jelas. Jika Ethereum turun di bawah US$2.800, strukturnya mulai goyah. Penurunan di bawah US$2.620 akan sepenuhnya membatalkan setup bullish dan mengindikasikan penjual kembali dominan.
Analisis Harga Ethereum: TradingView
Saat ini, peluang naik masih lebih besar. Pola pembalikan textbook, anjloknya penjualan holder jangka panjang, serta peta resistance yang jelas semuanya cenderung menuju satu kesimpulan. Akan tetapi, keberhasilan skenario bullish ini sangat bergantung pada breakout bersih di atas US$3.150 sebagai zona pembuka jalan untuk mengalahkan dinding suplai.