Oezank IDC

@Somnia Official ($SOMI membangun ekosistem blockchain Layer-1 dengan model token yang difokuskan pada keberlanjutan nilai jangka panjang. Bukan hanya sekadar token hype, SOMI dirancang dengan mekanisme deflasi, vesting terukur, dan utilitas nyata di dalam jaringan
1. Deflasi dan Mekanisme Fee Burn
• Total Supply Tetap: SOMI memiliki suplai maksimum 1 miliar token, tidak bisa dicetak melebihi batas ini.
• Fee Burn 50%: Setiap transaksi membakar 50% dari biaya transaksi, membuat token semakin langka seiring bertambahnya aktivitas jaringan.
• Mekanisme ini mengaitkan langsung aktivitas pengguna (utilitas) dengan kelangkaan token (nilai) — pendekatan yang terbukti efektif di banyak blockchain besar.
2. Vesting 48 Bulan untuk Stabilitas
Agar pasar tidak jenuh dan harga tetap stabil, distribusi SOMI dilakukan secara bertahap selama 48 bulan (4 tahun).
Distribusi utama:
• Community — 27.93%
• Ecosystem — 27.35%
• Investors — 15.15%
• Launch Partners — 15.00%
• Team — 11.00%
• Advisors — 3.60%
Fokus terbesar pada komunitas dan ekosistem (lebih dari 55%) menunjukkan strategi Somnia untuk membangun nilai dari partisipasi dan adopsi, bukan hanya spekulasi.
3. Utilitas Inti: Staking, Governance, dan Transaksi
SOMI bukan sekadar token, tapi bahan bakar dari sistem Somnia sendiri:
• Staking & Konsensus: Digunakan untuk mengamankan jaringan berbasis Proof-of-Stake (PoS BFT) dengan konsensus MultiStream, di mana staker berperan menjaga stabilitas dan keamanan jaringan.
• Governance: Pemegang token berhak ikut menentukan arah pengembangan protokol.
• Pembayaran & Layanan Jaringan: SOMI digunakan untuk membayar biaya transaksi dan layanan pada jaringan berperforma tinggi yang ditujukan untuk gaming, metaverse, dan DeFi.
Kesimpulan
Somnia (SOMI) menawarkan kombinasi yang jarang di dunia kripto: token deflasi, vesting jangka panjang, dan utilitas nyata.
Dengan suplai terbatas, fee burn aktif, serta fokus besar pada komunitas dan ekosistem, SOMI punya fondasi kuat untuk mempertahankan nilai dalam jangka panjang — bukan sekadar hype sesaat setelah TGE.
#Somi #NFA✅ #somnia

Saat Indonesia sangat ketat soal pajak kripto, 7 negara ini malah bebasin pajak kripto.
Meski bebas pajak tetap ada regulasi, ini 7 negara yang bebas pajak, termasuk Uni Emirat Arab. 👍
✅ 1. Kepulauan Cayman. Terletak di Karibia, dekat Kuba & AS.
👉 Tidak ada pajak penghasilan pribadi, capital gain, atau pajak perusahaan.
👉 Aman dan sering ditempati oleh crypto hedge funds dan perusahaan besar.
✅ 2. Uni Emirat Arab (UEA)
👉 Tidak ada pajak penghasilan pribadi dan capital gain.
👉 Dubai & Abu Dhabi jadi hub utama kripto.
🔹 Pajak perusahaan hanya berlaku dalam konteks tertentu.
✅ 3. El Salvador
👉 Bitcoin adalah legal tender.
👉 Tidak ada pajak capital gain untuk transaksi Bitcoin.
👉 Tidak ada pajak untuk ekspat asing yang berinvestasi di kripto.
✅ 4. Kepulauan British Virgin Islands (BVI) - Terletak di Karibia, dekat Kuba & AS.
👉 Tidak ada pajak penghasilan, capital gain, atau pajak warisan.
👉 Populer sebagai domisili perusahaan kripto.
✅ 5. Bermuda, Atlantik, di atas Karibia, dekat AS.
👉 Tidak ada pajak penghasilan atau capital gain, termasuk dari kripto.
👉 Pemerintah mendukung blockchain dan telah menerapkan regulasi positif.
✅ 6. Bahama, Terletak di Karibia, dekat Kuba & AS.
👉 Tidak ada pajak penghasilan, capital gain, atau pajak perusahaan pada sebagian besar aktivitas.
👉 Mempromosikan ekosistem kripto (pernah meluncurkan CBDC: Sand Dollar).
✅ 7. Panama, Daratan Amerika Tengah, antara Kosta Rika & Kolombia.
👉 Tidak ada pajak atas pendapatan asing, termasuk dari kripto jika tidak dihasilkan dari bisnis lokal.
👉 Tidak ada pajak capital gain untuk transaksi pribadi luar negeri.
Kira kira apa alasan negara negara ini bebasin pajak ya? Share opini mu di komentar 👇
$BTC

Ketua SEC baru, Paul S. Atkins, meluncurkan Project Crypto, bentuk reformasi market AS beroperasi diatas Blockchain.
🔍 5 Fokus Utama Project Crypto
🏛️ 1. Onshoring Crypto
Membolehkan proyek kripto membuat entitas resmi seperti LLC (Limited Liability Company) di dalam Amerika Serikat — bukan lewat yayasan luar negeri seperti di Swiss, Kepulauan Virgin, dll.
📌 Tujuan:
- Menarik kembali proyek-proyek kripto ke AS
- Memberi kejelasan hukum dan keamanan bagi developer & investor
- Memotong birokrasi dan struktur hukum rumit
Contoh:
Daripada bikin yayasan di Cayman untuk menerbitkan token, startup bisa langsung bikin LLC di AS dan lakukan fundraising secara legal.
🔐 2. Self-Custody & Pilihan Kustodian.
Pengguna diperbolehkan menyimpan aset kripto sendiri (self-custody), dan bebas memilih siapa yang jadi kustodian, termasuk non-bank dan perusahaan baru.
📌 Tujuan:
- Menghapus praktik “Chokepoint 2.0” (di mana pemerintah membatasi siapa yang boleh jadi kustodian)
- Mendorong persaingan sehat antar penyedia kustodi
- Mendukung kebebasan dan keamanan finansial pengguna
Contoh:
Masyarakat bisa pakai wallet hardware (seperti Ledger), atau pilih penyedia kustodian swasta — tidak harus lewat institusi besar seperti bank atau Coinbase.
📄 3. Lisensi Sederhana & Terpadu.
Menyederhanakan sistem perizinan dengan memberikan satu lisensi fleksibel yang bisa digunakan untuk berbagai aktivitas: trading, lending, staking, dll.

📌 Tujuan:
- Mempermudah startup masuk ke sektor keuangan
- Mengurangi hambatan regulasi
- Meningkatkan inovasi dan kompetisi antar pelaku
Contoh:
Alih-alih harus mengurus 3–4 izin terpisah, sebuah app cukup punya 1 lisensi agar bisa menyediakan semua layanan DeFi secara legal di AS.
🛠️ 4. Penerimaan Software Onchain (DeFi + CeFi).
Software berbasis blockchain — baik yang terdesentralisasi (DeFi) maupun terpusat (CeFi) — bisa digunakan secara legal oleh institusi dan layanan keuangan resmi.
📌 Tujuan:
- Menyatukan dunia TradFi (keuangan tradisional) dan onchain
- Memperluas pemanfaatan smart contract oleh institusi
- Memberi pengakuan hukum untuk protokol DeFi
Contoh:
Bank atau platform investasi bisa memakai Uniswap, Aave, atau layanan dApp lain sebagai bagian dari operasional resmi mereka.
🧪 5. Sandbox untuk Eksperimen Startup.
Menyediakan zona aman regulasi (regulatory sandbox) di mana startup bisa menguji coba teknologi dan menerbitkan token tanpa takut melanggar hukum.
📌 Tujuan:
- Mendorong inovasi sambil tetap diawasi
- Memberi ruang untuk literasi dan validasi
- Menghindari kriminalisasi terhadap proyek yang sedang berkembang
Contoh:
Sebuah tim ingin bikin token loyalti berbasis NFT → bisa uji coba di sandbox dulu tanpa perlu mendaftarkan sebagai sekuritas formal.
🔚 Kesimpulan:
Kelima poin ini secara kolektif menunjukkan bahwa Project Crypto adalah arah baru SEC untuk membuat AS menjadi pusat inovasi kripto dengan regulasi yang lebih realistis, inklusif, dan ramah teknologi.
Ini berita cukup bullish kok bisa ya market tetap merah? Share opini mu di komentar 👇#ProjectCrypto
$BTC

Badai di Pasar Kripto: Ketika Trump dan Musk Berseteru
Beberapa waktu terakhir, pasar kripto dihebohkan dengan berita penurunan harga yang cukup drastis. Bitcoin, Ethereum, hingga Dogecoin ikut terseret ke bawah. Namun, di balik fluktuasi harga yang biasa terjadi, kali ini ada "drama" yang jauh lebih besar: perseteruan antara Donald Trump dan Elon Musk.
Ya, dua sosok paling berpengaruh di dunia ini — satu mantan presiden Amerika Serikat yang punya basis massa kuat, satu lagi inovator visioner di balik Tesla dan SpaceX yang juga seorang influencer kripto — terlibat konflik. Dan percayalah, dampaknya terasa hingga ke dompet digital kita.
Apa Sih yang Jadi Pangkal Masalahnya?
Konflik ini berpusat pada satu hal: "One Big Beautiful Bill Act" (OBBBA). Ini adalah rancangan undang-undang pengeluaran dan pajak besar yang didukung penuh oleh Donald Trump.
Elon Musk, secara terang-terangan, menolak keras OBBBA. Ia menyebutnya sebagai "abominasi yang menjijikkan" dan bahkan "Debt Slavery Bill". Musk khawatir RUU ini akan memperparah defisit Amerika Serikat yang sudah membengkak.
Ketidaksepakatan ini memuncak ketika Elon Musk memutuskan untuk keluar dari jajaran administrasi Trump, khususnya dari Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang sempat dipimpinnya.
Perang Kata-kata di Panggung Publik
Setelah keputusan Musk itu, drama pun berlanjut ke publik.
Trump menyatakan "sangat kecewa" dengan Musk, menuduhnya hanya menentang RUU itu karena pemotongan insentif kendaraan listrik. Trump bahkan mengancam akan membatalkan kontrak pemerintah dengan perusahaan-perusahaan milik Musk.
Musk tak tinggal diam. Ia membalas dengan mengatakan bahwa Trump tidak akan memenangkan pemilihan 2024 tanpa dukungannya. Ia juga menyebut klaim Trump tentang pengetahuannya soal RUU itu adalah "palsu." Perang kata-kata pun memanas, memicu ketidakpastian yang besar.
Dampak Besar pada Pasar Kripto
Lantas, apa hubungannya semua ini dengan penurunan drastis di pasar kripto?
* Sentimen "Risk-Off": Ketika dua tokoh besar ini berseteru, sentimen pasar berubah menjadi "risk-off." Investor cenderung menarik diri dari aset-aset berisiko tinggi seperti kripto, mencari aset yang lebih aman.
* Penurunan Harga Massal: Bitcoin sempat anjlok di bawah $101.000, Ethereum ke $2.420. Bahkan Dogecoin, yang sering dikaitkan erat dengan Elon Musk, anjlok sekitar 10% dalam sehari. Ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh Musk terhadap aset digital tertentu.
* Likuidasi Besar-besaran: Penurunan harga ini memicu likuidasi hampir $1 miliar di pasar berjangka kripto, dengan mayoritas (90%) adalah posisi long (investor yang bertaruh harga akan naik). Ini tentu pukulan telak bagi banyak trader.
* Pengaruh Elon Musk yang Tak Terbantahkan: Sejak dulu, cuitan dan pernyataan Elon Musk punya daya dorong (atau daya tarik) yang luar biasa terhadap harga kripto. Ketika ia berseteru dengan tokoh sekaliber Trump, pergeseran dalam hubungan politik dan kritik terbukanya menyebabkan volatilitas pasar yang substansif.
Perubahan Sikap Trump: Dari Skeptis Menjadi Pro-Kripto?
Meskipun konflik ini menyebabkan badai di pasar kripto, ada satu hal menarik yang perlu dicatat: Donald Trump sendiri belakangan ini menunjukkan perubahan sikap yang signifikan menjadi lebih pro-kripto.
Dulu, ia dikenal skeptis terhadap aset digital. Namun kini, ia telah:
* Berjanji untuk menjadikan AS sebagai "ibu kota kripto planet ini" jika terpilih kembali.
* Mengeluarkan Executive Order untuk mendukung pertumbuhan industri kripto AS.
* Menentang keras mata uang digital bank sentral (CBDC) AS, yang bagi banyak investor kripto dianggap sebagai langkah positif.
Namun, konflik pribadinya dengan Elon Musk, yang lebih berakar pada kebijakan pengeluaran pemerintah daripada pandangan tentang kripto, tampaknya mengesampingkan pandangan pro-kripto Trump untuk sementara waktu.
Jadi, di tengah gonjang-ganjing pasar kripto, kita kembali diingatkan bahwa dinamika politik dan hubungan antar individu berpengaruh besar. Akankah Trump dan Musk berdamai? Dan bagaimana nasib pasar kripto setelah badai ini? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Apa pendapat Anda tentang konflik ini? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar!
$BTC $ETH $DOGE