Bob 26

Cara DYOR Dengan Menganalisa Liquidity Pool (LP) !

Saat kamu invest/trade di DEX ( Decentralized Exchange ), mungkin kamu sering mendengar Liquidity Pool yang sering disingkat dengan LP. Nah… pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, apa itu LP? lalu, apa fungsinya? Ada nggak sih pengaruhnya terhadap transaksi jual beli ?  Terus, Bagimana cara menilai project dari LP ?

kita ulas secara singkat ya….!

Apa itu Liquidity Pool ( LP ) ?

Sederhananya Liquidity Pool ( LP ) adalah pasokan aset kripto yang dibuat dalam satu smart contract oleh penyedia likuiditas ( Liquidity Provider ) yang berfungsi untuk sebagai likuiditas.

Liquidity Pool ( LP ) dieksekusi oleh sistem Automated Market Marker (AMM) yang artinya adalah pembuat pasar otomatis yang tersedia di Decentralized Exchange (DEX). Berbeda dengan Centralized Exchange (CEX) dimana likuiditas disediakan oleh trader itu sendiri dan dieksekusi oleh orderbook.

Pada suatu project yang baru lahir, LP yang tersedia akan menjadi pasangan dagang. Biasanya pasangan dagangnya sesuai dengan jaringan yang digunakan. Misalnya Babydoge/WBNB atau Shib/WETH, dan lain sebagainya. lalu…

 Apa Pengaruh Liquidity Pool Terhadap Transaksi Jual - Beli ?

Semakin tinggi LP pada suatu project, maka semakin cepat pula transaksi didalamnya, semakin besar volume perdagangan yang bisa dilakukan & semakin sedikit juga perbedaan spread harganya. Begitu juga sebaliknnya, semakin sedikit Liquidity Pool yang ada, maka semakin lambat transaksi, semakin kecil volume perdagangan dan semakin jauh juga perbedaan spread harganya. LP yang sedikit atau bahkan sampai 0 akan mengakibatkan perbedaan slippage yang tinggi. Hal ini bisa mengakibatkan kerugian fatal bagi para trader maupun investor. Terus….

Bagimana cara menilai project dari LP ?

Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa jumlah LP yang besar tentu bisa lebih memberikan kita keyakinan untuk berinvestasi maupun untuk trading. Selain itu, LP yang banyak dapat memberikan keuntungan yang lebih besar juga ditambah penguncian LP yang lebih lama sedikitnya bisa meminimalisir resiko terhadap Rugpull. Tapi meskipun demikian, LP dengan jumlah banyak serta penguncian yang dibuat lama, tidak bisa menjadi jaminan untuk menentukan apakah suatu project tersebut aman atau tidak.

Terimakasih sudah membaca, mohon tinggalkan komentar jika ada yang ingin didiskusikan.

Polygon Labs memperkenalkan platform Artificial Intelligence (AI) tanpa kode pertama yang dirancang untuk menjelaskan dasar-dasar Polygon (MATIC), yaitu Polygon Copilot.  Polygon Copilot adalah antarmuka bertenaga AI yang membuka dunia interaksi, cukup dengan 'bertanya'. UI percakapannya mewakili lompatan dalam kualitas pengalaman pengguna.

Fungsi Polygon Copilot

Polygon Copilot, seperti yang disebut adalah panduan bertenaga AI yang dilatih pada semua dokumentasi Polygon (MATIC) publik dan konten Web3.0 umum. Dengan semua informasi ini, ia dapat menawarkan wawasan, analitik, dan panduan penting di berbagai aspek ekosistem. Bukan itu saja. Polygon Copilot menawarkan berbagai persona untuk melayani pengguna yang berbeda.

Secara khusus didukung oleh Layer-E, sebuah start-up yang berfokus pada monetisasi konten Web3 dan OpenAI ChatGPT yang dirilis beberapa bulan lalu. Pengguna dapat memperoleh informasi di beberapa domain seperti Token Non-Fungible (NFT), Aplikasi Terdesentralisasi (DApps), game, Keuangan Terdesentralisasi (DeFi), dan jejaring sosial melalui alat ini, terutama selama proses orientasi.

Ini dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan pengguna untuk menavigasi apakah mereka adalah pembangun yang serius, penggila, atau hanya pengguna yang ingin tahu. Selain itu, secara efektif dapat memenuhi kebutuhan informasi semua pengguna, apakah fitur dasar atau lanjutan, semua yang diperlukan dari pengguna adalah "bertanya". Selain menjawab pertanyaan, Copilot juga dapat membantu dengan analitik dan wawasan di seluruh NFT, DeFi, dan dompet menggunakan perintah "/stats". Selain itu, memungkinkan pencetakan zkEVM dan PoS NFT di dalam antarmuka.