Pada 13 Juni 2011, seorang miner awal Bitcoin bernama Allinvain terbangun dan mendapati mimpi buruk terbesar dalam hidupnya: sekitar 25.000 BTC hilang dalam satu transaksi. Jika dihitung dengan harga saat ini, nilainya setara US$2,2 miliar atau sekitar Rp36,87 triliun, lenyap tanpa jejak.

Tragedi ini bukan disebabkan celah pada jaringan Bitcoin, melainkan kombinasi kelalaian keamanan yang fatal. Akun mining pool milik Allinvain tidak dilindungi 2FA, kredensialnya telah bocor, dan yang paling krusial, file wallet.dat disimpan tanpa enkripsi di sistem Windows dengan perangkat lunak dari berbagai sumber yang tidak terverifikasi.

Situasi tersebut memberi jalan mulus bagi peretas untuk menyalin private key, lalu memindahkan seluruh saldo Bitcoin hanya dalam hitungan detik. Dana hasil peretasan kemudian dipecah ke banyak alamat dan dihabiskan perlahan. Hingga hari ini, pelakunya tidak pernah tertangkap.

Peristiwa ini dikenang sebagai salah satu tragedi paling kelam di era awal Bitcoin. Sebuah pengingat abadi di blockchain bahwa dalam dunia kripto, bukan hanya harga yang penting, tapi keamanan adalah segalanya.

Bukan Bitcoin yang gagal, manusianya yang lengah.

👉 Follow Menjadi Trader untuk cerita, pelajaran mahal, dan insight kripto yang tidak diajarkan di tutorial YouTube.

#menjaditrader #bitcoin #cryptosecurity #onchain #historycrypto