Binance Square

cek_

Dapatkan analisis teknikal mendalam, berita pasar terkini, dan tips crypto setiap hari. Bergabunglah dengan komunitas trading yang solid & raih profit maksimal
0 Ακολούθηση
175 Ακόλουθοι
204 Μου αρέσει
67 Κοινοποιήσεις
Όλο το περιεχόμενο
--
**Makin Cuan, Kapitalisasi Pasar ZCash Tembus US$10,2 Miliar Lampaui Chainlink** Kapitalisasi pasar ZCash (ZEC) dengan cepat melesat ke US$10,23 miliar atau Rp170 triliun. Kenaikan ini langsung membuat harga ZCash berada di US$635 atau naik 18,31% dalam 24 jam terakhir, menurut CoinMarketCap, Jumat (07/11) malam. Tak hanya itu, ini membuat ZCash berada di peringat ke-12 kapitalisasi pasar crypto terbesar dan berhasil melampaui Chainlink (LINK), yang hanya berada di US$10 miliar. Meski demikian, ZCash belum mencetak all-time high baru, di mana terakhir pada Oktober 2016 lalu. Lalu, kenaikan ZCash ini secara teknikal terjadi usai token privasi itu memegang 20% hingga 25% pasokan ZEC, dengan transaksi terlindung bulan ini, serta peningkatan regulasi token privasi seperti di wallet Zashi dan MiCA UE yang menargetkan koin privasi pada tahun 2027 jadi salah satu faktornya. Token privasi berkinerja lebih baik di pasar yang tidak berisiko karena investor melakukan lindung nilai terhadap potensi pengawasan peraturan pada rantai transparan. Desain alamat ganda Zcash memungkinkan transparansi yang ramah kepatuhan sambil menawarkan anonimitas opsional, membuatnya lebih ramah pertukaran daripada Monero (XMR). $ZEC {spot}(ZECUSDT) $XMR {future}(XMRUSDT)
**Makin Cuan, Kapitalisasi Pasar ZCash Tembus US$10,2 Miliar Lampaui Chainlink**

Kapitalisasi pasar ZCash (ZEC) dengan cepat melesat ke US$10,23 miliar atau Rp170 triliun. Kenaikan ini langsung membuat harga ZCash berada di US$635 atau naik 18,31% dalam 24 jam terakhir, menurut CoinMarketCap, Jumat (07/11) malam.

Tak hanya itu, ini membuat ZCash berada di peringat ke-12 kapitalisasi pasar crypto terbesar dan berhasil melampaui Chainlink (LINK), yang hanya berada di US$10 miliar. Meski demikian, ZCash belum mencetak all-time high baru, di mana terakhir pada Oktober 2016 lalu.

Lalu, kenaikan ZCash ini secara teknikal terjadi usai token privasi itu memegang 20% hingga 25% pasokan ZEC, dengan transaksi terlindung bulan ini, serta peningkatan regulasi token privasi seperti di wallet Zashi dan MiCA UE yang menargetkan koin privasi pada tahun 2027 jadi salah satu faktornya.

Token privasi berkinerja lebih baik di pasar yang tidak berisiko karena investor melakukan lindung nilai terhadap potensi pengawasan peraturan pada rantai transparan. Desain alamat ganda Zcash memungkinkan transparansi yang ramah kepatuhan sambil menawarkan anonimitas opsional, membuatnya lebih ramah pertukaran daripada Monero (XMR).
$ZEC
$XMR
**Breaking News | Garis Pertahanan Jebol, Bitcoin Tumbang ke US$99 Ribu** Bitcoin (BTC) lanjutkan penurunanya ke harga US$99 ribu usai menjebol area pertahanan psikologisnya US$100 ribu pada malam ini, Jumat (07/11). Ini bisa terjadi karena aksi jual besar-besaran di pasar crypto membuat aset tersebut turun. Salah satunya adalah BlackRock, terlacak menjual kepemilikan 11.477 Bitcoin (BTC) bernilai sekitar US$1,1 miliar dalam sehari, menurut Arkham Intelligence. Sebagai informasi, kapitalisasi Bitcoin kini sebesar US$1,9 triliun dengan volume transaksinya mencapai US$74 miliar. $BTC {spot}(BTCUSDT) $USDC {spot}(USDCUSDT)
**Breaking News | Garis Pertahanan Jebol, Bitcoin Tumbang ke US$99 Ribu**

Bitcoin (BTC) lanjutkan penurunanya ke harga US$99 ribu usai menjebol area pertahanan psikologisnya US$100 ribu pada malam ini, Jumat (07/11).

Ini bisa terjadi karena aksi jual besar-besaran di pasar crypto membuat aset tersebut turun. Salah satunya adalah BlackRock, terlacak menjual kepemilikan 11.477 Bitcoin (BTC) bernilai sekitar US$1,1 miliar dalam sehari, menurut Arkham Intelligence.

Sebagai informasi, kapitalisasi Bitcoin kini sebesar US$1,9 triliun dengan volume transaksinya mencapai US$74 miliar.

$BTC
$USDC
Harga Emas Nyaris Sentuh US$4.000! Awal "Era Emas Baru"? $PAXG $USDC
Harga Emas Nyaris Sentuh US$4.000! Awal "Era Emas Baru"?
$PAXG $USDC
Bitcoin Bakal Koreksi Besar? Analis Bloomberg Peringatkan Turun ke US$56.000 $BTC $USDC
Bitcoin Bakal Koreksi Besar? Analis Bloomberg Peringatkan Turun ke US$56.000
$BTC $USDC
**Carousel | Altcoin Masih Trauma, Token AIA Melejit Sendiri sampe 600%** Harga DeAgentAI (AIA), token infrastruktur AI dari ekosistem AI Sui, mengalami lonjakan besar-besaran sebesar 600% dalam 24 jam terakhir atau di harga US$13.89 Jumat (07/11), menurut CoinMarketCap. Adapun AIA telah tembus rekor tertinggi sepanjang masa atau all-time high baru hanya dalam sehari. Tak hanya itu, kenaikan AIA ini menjadi yang terbesar, di mana altcoin masih memerah, dengan Bitcoin (BTC) masih berada di harga US$101.000 dengan penurunan 2%, Ethereum (ETH) di US$3.324. Sementara itu, AIA telah menjadi top gainer hari ini. Sebagai informasi, AIA adalah infrastruktur terdesentralisasi yang dirancang untuk menghubungan kecerdasan buatan (AI) dengan teknologi blockchain. Bisa dibayangkan, bahwa DeAgentAI mampu menciptakan ekosistem yang membuat AI bisa membuat keputusan, kolaborasi, dan transaksi on-chain tanpa bergantung pusat. Selain itu, kenaikan token AI ini terjadi usai aktivitas berkelanjutan dari bursa crypto Binance Alpha beberapa pekan lalu. Pencatatan AIA di Binance Alpha dan Futures terus mendongkrak dan perkuat likuiditas. $AIA {alpha}(560x48a18a4782b65a0fbed4dca608bb28038b7be339)

**Carousel | Altcoin Masih Trauma, Token AIA Melejit Sendiri sampe 600%**

Harga DeAgentAI (AIA), token infrastruktur AI dari ekosistem AI Sui, mengalami lonjakan besar-besaran sebesar 600% dalam 24 jam terakhir atau di harga US$13.89 Jumat (07/11), menurut CoinMarketCap. Adapun AIA telah tembus rekor tertinggi sepanjang masa atau all-time high baru hanya dalam sehari.

Tak hanya itu, kenaikan AIA ini menjadi yang terbesar, di mana altcoin masih memerah, dengan Bitcoin (BTC) masih berada di harga US$101.000 dengan penurunan 2%, Ethereum (ETH) di US$3.324. Sementara itu, AIA telah menjadi top gainer hari ini.

Sebagai informasi, AIA adalah infrastruktur terdesentralisasi yang dirancang untuk menghubungan kecerdasan buatan (AI) dengan teknologi blockchain.

Bisa dibayangkan, bahwa DeAgentAI mampu menciptakan ekosistem yang membuat AI bisa membuat keputusan, kolaborasi, dan transaksi on-chain tanpa bergantung pusat.

Selain itu, kenaikan token AI ini terjadi usai aktivitas berkelanjutan dari bursa crypto Binance Alpha beberapa pekan lalu. Pencatatan AIA di Binance Alpha dan Futures terus mendongkrak dan perkuat likuiditas.

$AIA
**Catatan Harga Terendah Bitcoin dari Masa ke Masa, Akankah Turun Lebih Jauh?** Bitcoin yang merupakan aset digital terbesar di dunia memang selalu naik dari masa ke masa. Namun tak dipungkiri bahwa koin besutan Satoshi Nakamoto tersebut masih volatil, sehingga dapat turun. Bisa dibilang aset ini memiliki pertumbuhan yang sangat pesat, terutama jika dibandingkan dengan aset tradisional. Misalnya dengan emas naik 497% dari 2009 dari Rp384.000 menjadi Rp2.296.000. Di sisi lain, Bitcoin telah naik 201.999.900% dari nilai awalnya US$0,05 menjadi US$101.000 pada harga saat ini. Bahkan, pelopor aset digital tersebut telah mencapai rekor tertingginya pada level US$126.000, yang membuatnya meroket 251.999.900% sejak 2009. Meski ditutup dengan harga lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, Bitcoin pernah terdampak crypto winter 2022 akibat kombinasi berbagai faktor ekonomi dan peristiwa besar di pasar. Kenaikan inflasi yang tinggi di AS mendorong Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga secara agresif, sehingga investor kabur dari aset berisiko seperti crypto. Akhirnya ini membuat Bitcoin ditutup lebih rendah dibandingkan pada 2021 dari US$28.204 jadi US$15.504. Sedangkan tahun ini terdapat beberapa katalis yang membuat Bitcoin turun. Misalnya, tarif dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke China lebih dari 100% sejak bulan April lalu membuat Bitcoin jatuh ke US$74.254 sebelum kembali rebound di atas US$100.000. Hingga kini aset digital tersebut belum kunjung pulih, dan terus turun dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, Bitcoin telah turun lebih dari 16% dalam sebulan, meski mencapai rekor tertingginya bulan lalu. Meski begitu Chief Investment Officer (CIO) Bitwise Matt Hougan menegaskan crypto winter tidak akan terjadi tahun ini. Baginya, penurunan ini menandakan fase kelelahan investor ritel, bukan awal dari kejatuhan. $BTC {spot}(BTCUSDT) $USDC {spot}(USDCUSDT)
**Catatan Harga Terendah Bitcoin dari Masa ke Masa, Akankah Turun Lebih Jauh?**

Bitcoin yang merupakan aset digital terbesar di dunia memang selalu naik dari masa ke masa. Namun tak dipungkiri bahwa koin besutan Satoshi Nakamoto tersebut masih volatil, sehingga dapat turun.

Bisa dibilang aset ini memiliki pertumbuhan yang sangat pesat, terutama jika dibandingkan dengan aset tradisional. Misalnya dengan emas naik 497% dari 2009 dari Rp384.000 menjadi Rp2.296.000.

Di sisi lain, Bitcoin telah naik 201.999.900% dari nilai awalnya US$0,05 menjadi US$101.000 pada harga saat ini. Bahkan, pelopor aset digital tersebut telah mencapai rekor tertingginya pada level US$126.000, yang membuatnya meroket 251.999.900% sejak 2009.

Meski ditutup dengan harga lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, Bitcoin pernah terdampak crypto winter 2022 akibat kombinasi berbagai faktor ekonomi dan peristiwa besar di pasar.

Kenaikan inflasi yang tinggi di AS mendorong Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga secara agresif, sehingga investor kabur dari aset berisiko seperti crypto. Akhirnya ini membuat Bitcoin ditutup lebih rendah dibandingkan pada 2021 dari US$28.204 jadi US$15.504.

Sedangkan tahun ini terdapat beberapa katalis yang membuat Bitcoin turun. Misalnya, tarif dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke China lebih dari 100% sejak bulan April lalu membuat Bitcoin jatuh ke US$74.254 sebelum kembali rebound di atas US$100.000.

Hingga kini aset digital tersebut belum kunjung pulih, dan terus turun dalam beberapa hari terakhir. Bahkan, Bitcoin telah turun lebih dari 16% dalam sebulan, meski mencapai rekor tertingginya bulan lalu.

Meski begitu Chief Investment Officer (CIO) Bitwise Matt Hougan menegaskan crypto winter tidak akan terjadi tahun ini. Baginya, penurunan ini menandakan fase kelelahan investor ritel, bukan awal dari kejatuhan.

$BTC
$USDC
** Investasi Ethereum 4 Tahun Lalu pun, Ternyata Tak Hasilkan Cuan** Ethereum (ETH) mencapai rekor tertinggi baru di US$4.946 pada Agustus lalu. Namun, dari masa ke masa crypto terbesar kedua tersebut selalu mentok di rentang US$3 ribu-US$4 ribu. Nilai pasar Ethereum yang dinilai memiliki teknologi canggih ini juga bertahan di level US$414,2 miliar. Angka tersebut jauh di atas USDT Tether yang memiliki kapitalisasi pasar US$183,4 miliar. Namun, token tersebut keok belakangan ini, dengan penurunan lebih dari 12,7% dalam sepekan, mengikuti penurunan pasar crypto secara keseluruhan dengan Bitcoin anjlok ke US$99.000. Ethereum mengalami penurunan signifikan terhadap Bitcoin, merosot lebih dari 80% sejak puncaknya pada 2021, yang memicu pesimisme dan Fear, Uncertainty, and Doubt (FUD) di pasar. Beberapa faktor membuat ETH tampak stagnan. Misalnya efek samping upgrade Dencun yang menurunkan biaya transaksi dan pembakaran ETH, kinerja lemah exchange-traded funds (ETF) spot Ethereum daripada Bitcoin, serta aksi jual besar oleh whale. Selain itu, dominasi staking oleh segelintir alamat besar menimbulkan kekhawatiran soal sentralisasi. Upgrade mendatang seperti PECTRA dan EIP-7762 diperkirakan akan menekan pembakaran ETH lebih jauh, mengurangi daya tarik “ultrasonic money”. Perubahan peran Ethereum dari pusat ekosistem decentralized finance (DeFi) menjadi lapisan penyelesaian transaksi juga menimbulkan ketidakpastian, terutama di tengah meningkatnya kompetisi dengan L2 seperti Base, Arbitrum, dan Optimism yang juga menarik. $BTC {spot}(BTCUSDT) $ETH {spot}(ETHUSDT) $USDT
** Investasi Ethereum 4 Tahun Lalu pun, Ternyata Tak Hasilkan Cuan**

Ethereum (ETH) mencapai rekor tertinggi baru di US$4.946 pada Agustus lalu. Namun, dari masa ke masa crypto terbesar kedua tersebut selalu mentok di rentang US$3 ribu-US$4 ribu.

Nilai pasar Ethereum yang dinilai memiliki teknologi canggih ini juga bertahan di level US$414,2 miliar. Angka tersebut jauh di atas USDT Tether yang memiliki kapitalisasi pasar US$183,4 miliar.

Namun, token tersebut keok belakangan ini, dengan penurunan lebih dari 12,7% dalam sepekan, mengikuti penurunan pasar crypto secara keseluruhan dengan Bitcoin anjlok ke US$99.000.

Ethereum mengalami penurunan signifikan terhadap Bitcoin, merosot lebih dari 80% sejak puncaknya pada 2021, yang memicu pesimisme dan Fear, Uncertainty, and Doubt (FUD) di pasar.

Beberapa faktor membuat ETH tampak stagnan. Misalnya efek samping upgrade Dencun yang menurunkan biaya transaksi dan pembakaran ETH, kinerja lemah exchange-traded funds (ETF) spot Ethereum daripada Bitcoin, serta aksi jual besar oleh whale.

Selain itu, dominasi staking oleh segelintir alamat besar menimbulkan kekhawatiran soal sentralisasi. Upgrade mendatang seperti PECTRA dan EIP-7762 diperkirakan akan menekan pembakaran ETH lebih jauh, mengurangi daya tarik “ultrasonic money”.

Perubahan peran Ethereum dari pusat ekosistem decentralized finance (DeFi) menjadi lapisan penyelesaian transaksi juga menimbulkan ketidakpastian, terutama di tengah meningkatnya kompetisi dengan L2 seperti Base, Arbitrum, dan Optimism yang juga menarik.

$BTC

$ETH
$USDT
**Usai Kena Likuidasi Besar, James Wynn Akhirnya Pamer Cuan Rp1 Miliar** Trader kelas kakap James Wynn pamer keuntungan yang belum terealisasi 125% senilai US$71 ribu dari posisi short Bitcoin (BTC). Peristiwa ini terjadi saat pasar mengalami koreksi yang signifikan. Dengan hanya bermodal US$55.262 stablecoin, Wynn membuka satu posisi, dengan leverage 40x long pada 21,4 Bitcoin. Hal ini mencerminkan dirinya bangkit dari keterpurukan. Diketahui, dirinya memasang posisi short tersebut pada saat harga Bitcoin berada di US$106 ribu. Kini, nilainya telah menurun hingga berada di area US$103 ribu saat dirinya mengunggah tangkapan layarnya terkait posisinya di akun X pribadinya. Sebagai inforasi, Wynn pernah mengalami kerugian besar. Pada Mei lalu, ia sempat kehilangan US$100 juta atau sekitar Rp1,66 triliun akibat harga Bitcoin anjlok ke US$105.000. $BTC {spot}(BTCUSDT)
**Usai Kena Likuidasi Besar, James Wynn Akhirnya Pamer Cuan Rp1 Miliar**

Trader kelas kakap James Wynn pamer keuntungan yang belum terealisasi 125% senilai US$71 ribu dari posisi short Bitcoin (BTC). Peristiwa ini terjadi saat pasar mengalami koreksi yang signifikan.

Dengan hanya bermodal US$55.262 stablecoin, Wynn membuka satu posisi, dengan leverage 40x long pada 21,4 Bitcoin. Hal ini mencerminkan dirinya bangkit dari keterpurukan.

Diketahui, dirinya memasang posisi short tersebut pada saat harga Bitcoin berada di US$106 ribu. Kini, nilainya telah menurun hingga berada di area US$103 ribu saat dirinya mengunggah tangkapan layarnya terkait posisinya di akun X pribadinya.

Sebagai inforasi, Wynn pernah mengalami kerugian besar. Pada Mei lalu, ia sempat kehilangan US$100 juta atau sekitar Rp1,66 triliun akibat harga Bitcoin anjlok ke US$105.000.

$BTC
**Indikator Buffett Beri Sinyal Bahaya, Bear Market Pasti Terjadi?** Indikator valuasi legendaris milik Warren Buffett kini kembali memperlihatkan tanda bahaya terbesar sejak era dot-com. Rasio total kapitalisasi pasar saham AS terhadap PDB telah melonjak ke level 233,7%, yang menunjukkan pasar berada jauh di atas nilai wajar ekonominya. Menurut Gieger Capital, Buffett pernah menegaskan jika rasio ini mendekati angka 200%, investor sedang bermain api. Kini levelnya bahkan melewati batas tersebut, sehingga pasar berpotensi masuk fase koreksi tajam atau bear market berkepanjangan. Sinyal peringatan ini mulai terlihat di pasar aset crypto, yang sudah kehilangan sekitar US$790 miliar sejak Oktober. Kapitalisasi pasar crypto turun dari US$4,22 triliun menjadi US$3,43 triliun dan menghapus seluruh kenaikan sejak awal 2025. Di sisi lain, meski investor global sibuk mengincar aset digital, saham teknologi dan AI, Buffett justru menambah porsi T-bills dan menumpuk kas lebih dari US$382 miliar. Buffett menyukai T-bills karena sifatnya yang likuid dan bisa dicairkan dengan cepat, sehingga ia dapat membeli saham lebih banyak ketika pasar sedang jatuh. Buffett juga memperbesar tumpukan kas hingga menyentuh US$382 miliar tanpa langsung menempatkannya ke aset tertentu. Banyak analis menilai, langkah ini menandakan ia tengah menunggu koreksi pasar besar-besaran. “Saat orang lain rakus, saya justru berhati-hati. Tapi ketika banyak orang takut, di situlah saya berani mengambil peluang,” ujar Buffett. $BTC {spot}(BTCUSDT) $USDC {spot}(USDCUSDT)


**Indikator Buffett Beri Sinyal Bahaya, Bear Market Pasti Terjadi?**

Indikator valuasi legendaris milik Warren Buffett kini kembali memperlihatkan tanda bahaya terbesar sejak era dot-com. Rasio total kapitalisasi pasar saham AS terhadap PDB telah melonjak ke level 233,7%, yang menunjukkan pasar berada jauh di atas nilai wajar ekonominya.

Menurut Gieger Capital, Buffett pernah menegaskan jika rasio ini mendekati angka 200%, investor sedang bermain api. Kini levelnya bahkan melewati batas tersebut, sehingga pasar berpotensi masuk fase koreksi tajam atau bear market berkepanjangan.

Sinyal peringatan ini mulai terlihat di pasar aset crypto, yang sudah kehilangan sekitar US$790 miliar sejak Oktober. Kapitalisasi pasar crypto turun dari US$4,22 triliun menjadi US$3,43 triliun dan menghapus seluruh kenaikan sejak awal 2025.

Di sisi lain, meski investor global sibuk mengincar aset digital, saham teknologi dan AI, Buffett justru menambah porsi T-bills dan menumpuk kas lebih dari US$382 miliar.

Buffett menyukai T-bills karena sifatnya yang likuid dan bisa dicairkan dengan cepat, sehingga ia dapat membeli saham lebih banyak ketika pasar sedang jatuh.

Buffett juga memperbesar tumpukan kas hingga menyentuh US$382 miliar tanpa langsung menempatkannya ke aset tertentu. Banyak analis menilai, langkah ini menandakan ia tengah menunggu koreksi pasar besar-besaran.

“Saat orang lain rakus, saya justru berhati-hati. Tapi ketika banyak orang takut, di situlah saya berani mengambil peluang,” ujar Buffett.

$BTC
$USDC
**Ogah Disamakan Fiat, Satoshi Sebut Bitcoin Mustahil Alami Inflasi** Satoshi Nakamoto menegaskan Bitcoin mustahil mengalami inflasi layaknya mata uang fiat, setelah ada kritik yang menyebut sistemnya akan terdampak oleh kecepatan komputer yang terus meningkat. Pernyataan itu disampaikannya dalam surel 8 November 2008, menanggapi tudingan Bitcoin alami inflasi 35% per tahun. Dalam penjelasannya, ia menekankan sistem proof-of-work Bitcoin sudah dirancang agar tingkat kesulitan penambangan terus menyesuaikan. Jika daya komputasi jaringan semakin kuat, maka tingkat kesulitannya otomatis naik sehingga jumlah blok yang tercipta tetap stabil per jam. Artinya, meskipun teknologi berkembang, produksi Bitcoin tetap terkendali dan tidak melonjak secara liar. Satoshi juga menegaskan bahwa jumlah Bitcoin yang lahir setiap tahun sudah diprediksi jauh hari, karena laju penerbitannya dirancang tetap hingga mencapai batas maksimum 21 juta koin. Ia menjelaskan peningkatan jumlah Bitcoin tidak secara otomatis menciptakan inflasi, kecuali jika suplai bertambah lebih cepat daripada jumlah pengguna. Sebaliknya, jika permintaan tumbuh lebih cepat, nilai Bitcoin justru bisa mengalami deflasi. Menurutnya, koin baru memang harus didistribusikan di awal, dan laju penerbitan konstan adalah metode paling adil. Dengan mekanisme ini, Bitcoin tetap bersifat langka dan tidak bisa dicetak seenaknya seperti mata uang bank sentral. $BTC {spot}(BTCUSDT)
**Ogah Disamakan Fiat, Satoshi Sebut Bitcoin Mustahil Alami Inflasi**

Satoshi Nakamoto menegaskan Bitcoin mustahil mengalami inflasi layaknya mata uang fiat, setelah ada kritik yang menyebut sistemnya akan terdampak oleh kecepatan komputer yang terus meningkat.

Pernyataan itu disampaikannya dalam surel 8 November 2008, menanggapi tudingan Bitcoin alami inflasi 35% per tahun.

Dalam penjelasannya, ia menekankan sistem proof-of-work Bitcoin sudah dirancang agar tingkat kesulitan penambangan terus menyesuaikan.

Jika daya komputasi jaringan semakin kuat, maka tingkat kesulitannya otomatis naik sehingga jumlah blok yang tercipta tetap stabil per jam. Artinya, meskipun teknologi berkembang, produksi Bitcoin tetap terkendali dan tidak melonjak secara liar.

Satoshi juga menegaskan bahwa jumlah Bitcoin yang lahir setiap tahun sudah diprediksi jauh hari, karena laju penerbitannya dirancang tetap hingga mencapai batas maksimum 21 juta koin.

Ia menjelaskan peningkatan jumlah Bitcoin tidak secara otomatis menciptakan inflasi, kecuali jika suplai bertambah lebih cepat daripada jumlah pengguna. Sebaliknya, jika permintaan tumbuh lebih cepat, nilai Bitcoin justru bisa mengalami deflasi.

Menurutnya, koin baru memang harus didistribusikan di awal, dan laju penerbitan konstan adalah metode paling adil. Dengan mekanisme ini, Bitcoin tetap bersifat langka dan tidak bisa dicetak seenaknya seperti mata uang bank sentral.

$BTC
**Altcoin Ngegas Lagi Usai Trump Pede AS Bakal Pimpin Sektor Crypto-AI Dunia** Presiden AS Donald Trump kembali menegaskan optimismenya dalam menjadikan Amerika Serikat (AS) sebagai negara adidaya Bitcoin (BTC), ibu kota crypto dunia, dan pemimpin yang tidak terkalahkan di sektor artificial intelligence (AI). “Amerika Serikat akan menjadi negara Bitcoin superpower, ibu kota crypto dunia dan pemimpin yang tak terbantahkan dalam kecerdasan buatan,” ujar Trump dalam forum ekonomi di Miami, Kamis (06/11) dini hari. Akibat optimismenya itu, kapitalisasi pasar crypto mulai pulih di US$3,4 triliun dan altcoin kembali menghijau dalam 24 jam terakhir, menurut CoinMarketCap. Secara rinci, Bitcoin naik di harga US$104.000 atau 2,63%, lalu Ethereum di US$4.459 atau 4,50%, XRP di US$2.30 atau di 4,11%, dan BNB pulih di US$936 atau 3,72%. Seperti diketahui, Bitcoin sempat sentuh US$99.000 sehari sebelumnya akibat penutupan pemerintah AS terus berlangsung melampaui 35 hari, yang membuat ekonomi AS terhambat akibat pekerja federal tidak mendapatkan gaji dan harus cuti paksa. Namun, malam ini, Trump meyakinkan masyarakat AS bahwa perekonomian di negeri Paman Sam itu terus berkembang pesat, meski penutupan AS masih berdampak untuk warga AS. "Kita memiliki ekonomi terbaik saat ini, banyak orang tidak menyadarinya," tambah Trump. Sebagai informasi, optimisme Trump sering kali membawa pasar crypto menghijau, terlebih ia adalah pemimpin pro-crypto yang cukup tersohor. Sejak pelantikannya, Trump ingin AS menjadi ibu kota crypto pertama di dunia dan mendorong pengesahan regulasi aset digital. $BTC {spot}(BTCUSDT)

**Altcoin Ngegas Lagi Usai Trump Pede AS Bakal Pimpin Sektor Crypto-AI Dunia**

Presiden AS Donald Trump kembali menegaskan optimismenya dalam menjadikan Amerika Serikat (AS) sebagai negara adidaya Bitcoin (BTC), ibu kota crypto dunia, dan pemimpin yang tidak terkalahkan di sektor artificial intelligence (AI).

“Amerika Serikat akan menjadi negara Bitcoin superpower, ibu kota crypto dunia dan pemimpin yang tak terbantahkan dalam kecerdasan buatan,” ujar Trump dalam forum ekonomi di Miami, Kamis (06/11) dini hari.

Akibat optimismenya itu, kapitalisasi pasar crypto mulai pulih di US$3,4 triliun dan altcoin kembali menghijau dalam 24 jam terakhir, menurut CoinMarketCap.

Secara rinci, Bitcoin naik di harga US$104.000 atau 2,63%, lalu Ethereum di US$4.459 atau 4,50%, XRP di US$2.30 atau di 4,11%, dan BNB pulih di US$936 atau 3,72%.

Seperti diketahui, Bitcoin sempat sentuh US$99.000 sehari sebelumnya akibat penutupan pemerintah AS terus berlangsung melampaui 35 hari, yang membuat ekonomi AS terhambat akibat pekerja federal tidak mendapatkan gaji dan harus cuti paksa.

Namun, malam ini, Trump meyakinkan masyarakat AS bahwa perekonomian di negeri Paman Sam itu terus berkembang pesat, meski penutupan AS masih berdampak untuk warga AS.

"Kita memiliki ekonomi terbaik saat ini, banyak orang tidak menyadarinya," tambah Trump.

Sebagai informasi, optimisme Trump sering kali membawa pasar crypto menghijau, terlebih ia adalah pemimpin pro-crypto yang cukup tersohor. Sejak pelantikannya, Trump ingin AS menjadi ibu kota crypto pertama di dunia dan mendorong pengesahan regulasi aset digital.

$BTC
Semua Mata ke AS! Data Non-Farm & ISM Jadi Penentu Arah Dolar dan Emas Malam Ini $PAXG $USDC
Semua Mata ke AS! Data Non-Farm & ISM Jadi Penentu Arah Dolar dan Emas Malam Ini
$PAXG $USDC
**Tembok Jebol, Pelaku Pasar Kian Pesimis Bitcoin Terjun ke US$80 Ribu** Pelaku pasar crypto kini semakin yakin Bitcoin (BTC) tidak hanya turun ke bawah US$100 ribu, tetapi juga berpotensi meluncur hingga menyentuh US$80 ribu. Keyakinan ini terlihat dari prediksi pasar di Polymarket yang mencatat peluang 62% Bitcoin akan jatuh ke level tersebut. Sentimen negatif tersebut diperkuat oleh kondisi teknikal, di mana harga BTC sempat mengalami penurunan tajam dalam sepekan terakhir. Bahkan, Bitcoin sempat anjlok ke US$99.000 pada Rabu (05/11) dini hari, yang memicu gelombang likuidasi senilai lebih dari Rp36 triliun di pasar derivatif. Sejalan dengan pelaku pasar kebanyakan, analis on-chain CryptoQuant juga memprediksi tekanan jual masih bisa berlanjut dalam waktu dekat. “Apabila harga gagal bertahan di area US$100.000, maka kemungkinan turun ke sekitar US$72.000 dalam satu hingga dua bulan ke depan akan meningkat,” ujar Head of Research CryptoQuant Julio Moreno. Situasi ini sejalan dengan pandangan bearish mayoritas trader yang menilai pasar crypto tengah memasuki fase koreksi besar. Jika skenario penurunan berlanjut, level US$80.000 diproyeksikan menjadi target psikologis berikutnya, sebelum BTC berpeluang kembali pulih. $BTC {spot}(BTCUSDT)
**Tembok Jebol, Pelaku Pasar Kian Pesimis Bitcoin Terjun ke US$80 Ribu**

Pelaku pasar crypto kini semakin yakin Bitcoin (BTC) tidak hanya turun ke bawah US$100 ribu, tetapi juga berpotensi meluncur hingga menyentuh US$80 ribu.

Keyakinan ini terlihat dari prediksi pasar di Polymarket yang mencatat peluang 62% Bitcoin akan jatuh ke level tersebut. Sentimen negatif tersebut diperkuat oleh kondisi teknikal, di mana harga BTC sempat mengalami penurunan tajam dalam sepekan terakhir.

Bahkan, Bitcoin sempat anjlok ke US$99.000 pada Rabu (05/11) dini hari, yang memicu gelombang likuidasi senilai lebih dari Rp36 triliun di pasar derivatif.

Sejalan dengan pelaku pasar kebanyakan, analis on-chain CryptoQuant juga memprediksi tekanan jual masih bisa berlanjut dalam waktu dekat.

“Apabila harga gagal bertahan di area US$100.000, maka kemungkinan turun ke sekitar US$72.000 dalam satu hingga dua bulan ke depan akan meningkat,” ujar Head of Research CryptoQuant Julio Moreno.

Situasi ini sejalan dengan pandangan bearish mayoritas trader yang menilai pasar crypto tengah memasuki fase koreksi besar. Jika skenario penurunan berlanjut, level US$80.000 diproyeksikan menjadi target psikologis berikutnya, sebelum BTC berpeluang kembali pulih.

$BTC
Harga Emas Babak Belur! Turun di Bawah US$4,000 Setelah Dolar Menguat $PAXG $BTC $USDC
Harga Emas Babak Belur! Turun di Bawah US$4,000 Setelah Dolar Menguat
$PAXG $BTC $USDC
Bitcoin Anjlok Gila-gilaan! Turun di Bawah US$100K Setelah Rekor US$126K $BTC $ETH $USDC
Bitcoin Anjlok Gila-gilaan! Turun di Bawah US$100K Setelah Rekor US$126K
$BTC $ETH $USDC
**Imbas Bitcoin Ambrol, Trader Makin Takut dan Cabut dari Market** Fear and Greed Index menunjukkan angka 20 di mana menunjukkan ketakutan ekstrem. Hal ini terjadi usai Bitcoin ambrol ke US$99.000, menurut CoinMarketCap, Rabu (05/11). Bahkan, outflow ETF Bitcoin dalam 5 hari mencapai hampir US$2 miliar, melansir Farside. Akibatnya, indeks Altcoin menurun tajam di angka 25 dari 100. Artinya, siklus altseason semakin menjauh dan para pelaku pasar semakin cemas akibat banyaknya kerugian. Sebagai informasi, dalam 24 jam terakhir, ada 488.380 trader yang terlikuidasi dengan kerugian sekitar US$2 miliar akibat penurunan Bitcoin, dan posisi long lenyap di US$1,58 miliar, menurut CoinGlass. Sebagai informasi, merosotnya pasar crypto disebabkan penutupan Pemerintah AS yang menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, banyak investor memilih menyimpan uang. *Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR).* $BTC {spot}(BTCUSDT)
**Imbas Bitcoin Ambrol, Trader Makin Takut dan Cabut dari Market**

Fear and Greed Index menunjukkan angka 20 di mana menunjukkan ketakutan ekstrem. Hal ini terjadi usai Bitcoin ambrol ke US$99.000, menurut CoinMarketCap, Rabu (05/11). Bahkan, outflow ETF Bitcoin dalam 5 hari mencapai hampir US$2 miliar, melansir Farside.

Akibatnya, indeks Altcoin menurun tajam di angka 25 dari 100. Artinya, siklus altseason semakin menjauh dan para pelaku pasar semakin cemas akibat banyaknya kerugian.

Sebagai informasi, dalam 24 jam terakhir, ada 488.380 trader yang terlikuidasi dengan kerugian sekitar US$2 miliar akibat penurunan Bitcoin, dan posisi long lenyap di US$1,58 miliar, menurut CoinGlass.

Sebagai informasi, merosotnya pasar crypto disebabkan penutupan Pemerintah AS yang menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, banyak investor memilih menyimpan uang.

*Disclaimer Alert. Not Financial Advice (NFA). Do Your Own Research (DYOR).*

$BTC
**Ratusan Ribu Trader Rungkad Rp34 Triliun, Lampaui Rekor Likuidasi Pandemi Covid-19** Sebanyak lebih dari 400.000 trader terlikuidasi dengan total kehilangan US$2,03 miliar atau Rp33,95 triliun dalam 24 jam terakhir. Sebanyak US$1,63 miliar berasal dari posisi long, dan US$400,51 miliar berasal dari posisi short. Aksi jual besar-besaran pada Oktober, yang memicu likuidasi hingga US$19 miliar, masih membayangi psikologi pasar dan membuat para trader enggan kembali masuk, meski biaya pendanaan kini lebih mendukung. Ethereum mengalami kerugian terbesar dengan likuidasi sebesar US$656,90 juta usai token tersebut jatuh 9% ke US$3.200. Kemudian diikuti oleh Bitcoin sebesar US$615,80 juta karena jatuh di bawah US$100.000. Ambruknya Bitcoin juga berimbas pada kerugian Solana, XRP, dan Dogecoin hingga ratusan juta. Hal tersebut juga membuat ketiganya merosot puluhan persen dengan XRP yang kini dibanderol US$2,2, Solana US$154, dan Dogecoin US$0,1624. $BTC {spot}(BTCUSDT) $ETH {spot}(ETHUSDT) $SOL {spot}(SOLUSDT)
**Ratusan Ribu Trader Rungkad Rp34 Triliun, Lampaui Rekor Likuidasi Pandemi Covid-19**

Sebanyak lebih dari 400.000 trader terlikuidasi dengan total kehilangan US$2,03 miliar atau Rp33,95 triliun dalam 24 jam terakhir. Sebanyak US$1,63 miliar berasal dari posisi long, dan US$400,51 miliar berasal dari posisi short.

Aksi jual besar-besaran pada Oktober, yang memicu likuidasi hingga US$19 miliar, masih membayangi psikologi pasar dan membuat para trader enggan kembali masuk, meski biaya pendanaan kini lebih mendukung.

Ethereum mengalami kerugian terbesar dengan likuidasi sebesar US$656,90 juta usai token tersebut jatuh 9% ke US$3.200. Kemudian diikuti oleh Bitcoin sebesar US$615,80 juta karena jatuh di bawah US$100.000.

Ambruknya Bitcoin juga berimbas pada kerugian Solana, XRP, dan Dogecoin hingga ratusan juta. Hal tersebut juga membuat ketiganya merosot puluhan persen dengan XRP yang kini dibanderol US$2,2, Solana US$154, dan Dogecoin US$0,1624.
$BTC
$ETH
$SOL
**Bitcoin Anjlok Tajam ke US$99.000, Terendah Sejak Juni 2025** Harga Bitcoin kembali anjlok tajam ke US$99.000, menghapus seluruh kenaikan yang dicapai selama reli baru-baru ini, seiring meredanya euforia Wall Street dan penurunan minat institusional. Artinya, aset digital terbesar di dunia itu telah jatuh lebih dari 20% dari rekor tertingginya yang dicapai pada Oktober lalu. Penurunan ini turut menyeret Ethereum yang jatuh hingga 15%, serta berbagai altcoin lain yang sudah kehilangan lebih dari separuh nilainya sepanjang tahun. Aksi jual besar-besaran pada Oktober, yang memicu likuidasi hingga US$19 miliar, masih membayangi psikologi pasar dan membuat para trader enggan kembali masuk, meski biaya pendanaan kini lebih mendukung. Meski begitu, data CoinGlas menunjukkan bahwa likuidasi mencapai US$1 miliar, jauh di bawah rekor US$19 miliar pada 10 Oktober lalu. Di sisi lain, pelaku pasar kini banyak memasang kontrak opsi put di level US$80.000 untuk mengantisipasi penurunan lebih lanjut. Penurunan Bitcoin juga mencerminkan pelemahan saham teknologi seperti Nvidia dan Palantir, serta didorong oleh arus keluar dari exchange-traded funds (ETF) crypto dan kekhawatiran potensi aksi jual oleh perusahaan pemegang aset digital besar. Dengan minat investor yang mulai mendingin, Bitcoin kini menghadapi ujian penting di level psikologis US$100.000. $BTC {spot}(BTCUSDT)
**Bitcoin Anjlok Tajam ke US$99.000, Terendah Sejak Juni 2025**

Harga Bitcoin kembali anjlok tajam ke US$99.000, menghapus seluruh kenaikan yang dicapai selama reli baru-baru ini, seiring meredanya euforia Wall Street dan penurunan minat institusional. Artinya, aset digital terbesar di dunia itu telah jatuh lebih dari 20% dari rekor tertingginya yang dicapai pada Oktober lalu.

Penurunan ini turut menyeret Ethereum yang jatuh hingga 15%, serta berbagai altcoin lain yang sudah kehilangan lebih dari separuh nilainya sepanjang tahun.

Aksi jual besar-besaran pada Oktober, yang memicu likuidasi hingga US$19 miliar, masih membayangi psikologi pasar dan membuat para trader enggan kembali masuk, meski biaya pendanaan kini lebih mendukung.

Meski begitu, data CoinGlas menunjukkan bahwa likuidasi mencapai US$1 miliar, jauh di bawah rekor US$19 miliar pada 10 Oktober lalu.

Di sisi lain, pelaku pasar kini banyak memasang kontrak opsi put di level US$80.000 untuk mengantisipasi penurunan lebih lanjut. Penurunan Bitcoin juga mencerminkan pelemahan saham teknologi seperti Nvidia dan Palantir, serta didorong oleh arus keluar dari exchange-traded funds (ETF) crypto dan kekhawatiran potensi aksi jual oleh perusahaan pemegang aset digital besar.

Dengan minat investor yang mulai mendingin, Bitcoin kini menghadapi ujian penting di level psikologis US$100.000.

$BTC
**Pasokan Uang Global Tembus US$115 T, Kok Market Masih Memerah?** Pasokan fiat yang beredar di dunia alias M2 Global Supply tembus rekor baru US$115,9 triliun. Artinya, terjadi penambahan likuiditas global yang signifikan, namun tidak berdampak positif ke pasar crypto. Hal tersebut bisa terjadi karena bank-bank sentral dunia serentak menurunkan suku bunga acuan. Sebab, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang biasanya menjadi kompas utama menentukan arah kebijakan moneter, menurunkan suku bunganya. Adapun, peningkatan ini biasanya berdampak signifikan bagi pasar yang berisiko, seperti crypto. Namun, aset-aset crypto tersebut terpantau turun membuat kapitalisasinya menjadi US$3,58 triliun, utamanya Bitcoin yang telah turun 15% dari rekor tertingginya. Menurut Pendiri Global Macro Investor Raoul Pal hubungan erat antara M2 global money supply dirusak oleh tindakan Kementerian Keuangan AS melalui Rekening Umum Perbendaharaan. Sementara itu, pasar crypto malah alami penurunan. Biasanya pasokan uang meningkat justru mendorong pasar untuk menghijau. Penurunan ini dipicu oleh Presiden AS Donald Trump yang selama Oktober lalu menghantuinya dengan bayang-bayang tarif ke China yang memunculkan fenomena baru bernama ‘Black Swan’. Sebaga informasi, pasar crypto mencatat total likuidasi sebesar US$19,16 miliar atau sekitar Rp317,22 triliun dalam sehari yang membuat jutaan trader rungkad, Sabtu (11/10). Angka tersebut menjadikannya sebagai likuidasi terbesar dalam sejarah. $BTC {spot}(BTCUSDT) $USDC {spot}(USDCUSDT)
**Pasokan Uang Global Tembus US$115 T, Kok Market Masih Memerah?**

Pasokan fiat yang beredar di dunia alias M2 Global Supply tembus rekor baru US$115,9 triliun. Artinya, terjadi penambahan likuiditas global yang signifikan, namun tidak berdampak positif ke pasar crypto.

Hal tersebut bisa terjadi karena bank-bank sentral dunia serentak menurunkan suku bunga acuan. Sebab, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang biasanya menjadi kompas utama menentukan arah kebijakan moneter, menurunkan suku bunganya.

Adapun, peningkatan ini biasanya berdampak signifikan bagi pasar yang berisiko, seperti crypto. Namun, aset-aset crypto tersebut terpantau turun membuat kapitalisasinya menjadi US$3,58 triliun, utamanya Bitcoin yang telah turun 15% dari rekor tertingginya.

Menurut Pendiri Global Macro Investor Raoul Pal hubungan erat antara M2 global money supply dirusak oleh tindakan Kementerian Keuangan AS melalui Rekening Umum Perbendaharaan.

Sementara itu, pasar crypto malah alami penurunan. Biasanya pasokan uang meningkat justru mendorong pasar untuk menghijau.

Penurunan ini dipicu oleh Presiden AS Donald Trump yang selama Oktober lalu menghantuinya dengan bayang-bayang tarif ke China yang memunculkan fenomena baru bernama ‘Black Swan’.

Sebaga informasi, pasar crypto mencatat total likuidasi sebesar US$19,16 miliar atau sekitar Rp317,22 triliun dalam sehari yang membuat jutaan trader rungkad, Sabtu (11/10). Angka tersebut menjadikannya sebagai likuidasi terbesar dalam sejarah.

$BTC
$USDC
**Usai Bertahan, Bitcoin Kembali Ambruk ke US$103.000** Bitcoin tak berhasil bertahan, dan jatuh ke level US$103.000, Selasa (04/11). Ini terjadi meski ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China mulai mereda serta The Federal Reserve (The Fed) baru saja memangkas suku bunga, Pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China di Korea Selatan yang diharapkan memberi sinyal positif bagi pasar, tampaknya belum mampu mengangkat harga crypto utama ini. Soalnya, aksi jual besar-besaran di pasar crypto membuat total likuidasi mencapai US$1,37 miliar atau sekitar Rp22,9 triliun dari 338.391 trader yang terkena dampak. Bitcoin menjadi aset paling terpukul dengan total likuidasi mencapai US$396,41 juta, diikuti oleh Ethereum sebesar US$362,12 juta, dan Solana senilai US$156,25 juta meski token terbesar keenam tersebut baru saja mencatat inflow hingga US$421 juta. $BTC {spot}(BTCUSDT) $USDC {spot}(USDCUSDT)
**Usai Bertahan, Bitcoin Kembali Ambruk ke US$103.000**

Bitcoin tak berhasil bertahan, dan jatuh ke level US$103.000, Selasa (04/11). Ini terjadi meski ketegangan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China mulai mereda serta The Federal Reserve (The Fed) baru saja memangkas suku bunga,

Pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China di Korea Selatan yang diharapkan memberi sinyal positif bagi pasar, tampaknya belum mampu mengangkat harga crypto utama ini.

Soalnya, aksi jual besar-besaran di pasar crypto membuat total likuidasi mencapai US$1,37 miliar atau sekitar Rp22,9 triliun dari 338.391 trader yang terkena dampak.

Bitcoin menjadi aset paling terpukul dengan total likuidasi mencapai US$396,41 juta, diikuti oleh Ethereum sebesar US$362,12 juta, dan Solana senilai US$156,25 juta meski token terbesar keenam tersebut baru saja mencatat inflow hingga US$421 juta.

$BTC
$USDC
Συνδεθείτε για να εξερευνήσετε περισσότερα περιεχόμενα
Εξερευνήστε τα τελευταία νέα για τα κρύπτο
⚡️ Συμμετέχετε στις πιο πρόσφατες συζητήσεις για τα κρύπτο
💬 Αλληλεπιδράστε με τους αγαπημένους σας δημιουργούς
👍 Απολαύστε περιεχόμενο που σας ενδιαφέρει
Διεύθυνση email/αριθμός τηλεφώνου

Τελευταία νέα

--
Προβολή περισσότερων
Χάρτης τοποθεσίας
Προτιμήσεις cookie
Όροι και Προϋπ. της πλατφόρμας