#Write2Earn will it go up | Keong Turbo on Binance Square

Trending Articles

Bookmarked and Liked

--

#Write2Earn  will it go up

Disclaimer: Includes third-party opinions. No financial advice. May include sponsored content. See T&Cs.

9

0

Explore the latest crypto news

⚡️ Be a part of the latests discussions in crypto

💬 Interact with your favorite creators

👍 Enjoy content that interests you

Email / Phone number

Relevant Creator

@Square-Creator-f71894a4ea6f0

Explore More From Creator

** Stagnan Saat Konflik Timur Tengah, Apakah Volatilitas Bitcoin Sudah Setara Emas?** Para analis ragu jika Bitcoin sudah bisa dikategorikan sebagai safe-haven asset karena para investor lebih memprioritaskan aset-aset tradisional, khususnya emas. Harga logam mulia hampir mencapai level tertinggi senilai US$3.450 per ons pada Senin (16/06) saat Timur Tengah memanas. Analis IG Markets Tony Sycamore mengatakan Bitcoin masih diperdagangkan lebih sebagai aset berisiko yang mirip dengan ekuitas Amerika Serikat daripada sebagai safe haven, melansir Cointelegraph. Emas biasanya naik dengan lambat, namun logam mulia itu sudah meningkat 30% sejak awal tahun, dipicu oleh tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump serta eskalasi aksi militer di Timur Tengah pada 13 Juni. Sebagai perbandingan, Bitcoin naik 13% dari tahun ke tahun. Bitcoin juga mendekati level tertinggi sepanjang masa, diperdagangkan 5,3% di bawah puncak US$111.800 pada 22 Mei. “Dalam hal ini, dengan ekuitas berjangka AS yang rebound kuat dari aksi jual hari Jumat, ada ruang bagi Bitcoin untuk bergerak lebih tinggi dan mengejar ekuitas berjangka AS,” ujar Sycamore. Namun Sycamore menyebut jika Bitcoin bertahan di atas support di US$95.000 hingga US$100.000, ia akan memperkirakan pengujian ulang rekor tertinggi US$112.000 sebelum bergerak menuju wilayah US$116.000 dan US$120.000.

--

# Jadi Senjata Pembayaran, Raksasa E-Commerce China Berencana Jajaki Stablecoin** JD.com, marketplace terbesar di China, berencana untuk mengadopsi stablecoin menjadi opsi pembayaran. Langkah ini juga membuka peluang terkait transaksi lintas batas yang efisien. Inisiatif ini diumumkan oleh pendiri perusahaan Liu Qiangdong yang memaparkan visi perusahaan. Menurutnya, stablecoin menawarkan transaksi yang cepat, tanpa melibatkan banyak perantara, dan efisien yang dinilai sebagai masa depan dalam bisnis. Lebih lanjut, aset crypto tersebut dipatok dengan mata uang lokal 1:1, sehingga, tidak ada perbedaan nilai dengan yang asli. Terlebih, infrastruktur pembayaran bertenaga blockchain ini dapat mengurangi biaya hingga 90% dengan alat pembayaran tradisional. Rencana serupa juga dilakukan oleh Raksasa e-commerce global Walmart dan Amazon.com,, berencana dikabarkan tengah menjajaki penerbitan atau adopsi stablecoin crypto. Cepat atau lambat rencana ini akan terealisasikan seiring dengan upaya Undang-Undang (UU) Genius Act yang meregulasi stablecoin di Amerika Serikat (AS). -# Image Source: JD Corporate Blog

--

--

biayanya mahal perhari bisa 6usd

--

#wct 🚀🚀🚀 If you’ve connected to a Web3 app, you’ve seen WalletConnect. It’s everywhere. An icon of trust in crypto, as recognizable as Visa at checkout. With billions in value flowing through the WalletConnect network annually, it seamlessly bridges wallets, apps, and blockchains.

--

Latest News

Binance Market Update (2025-06-19)

--

North Korean Developer Gains Access to Waves Protocol Codebase

--

Nauru Establishes Virtual Asset Regulatory Authority to Boost Digital Economy

--

Bitcoin's Ancient Supply Growth Surpasses Daily Production

--

Crypto Market Faces Multiple Challenges Amidst Uncertainty

--

Trending Articles

🚨🚨 BREAKING: Russia sends STARK WARNING to the United States 🚨🚨

🚨 TOMORROW COULD CHANGE EVERYTHING FOR CRYPTO 🚨 The markets are on edge… and the Fed is about to

7 Painful Lessons I Learned After Losing $2,000 in Crypto (So You Don’t Have To)

🚨Pi Big news coming — can’t help but give you an early tea

Professor Of BTC_CRYPTO Information

🇺🇸 HAPPY FED DAY!!! IT’S A BIG ONE 📉📈 Here’s what you

Kyle Chassé / DD🐸

Cookie Preferences

Cookie Preferences