Spoofing SMS merupakan serangan siber yang umum. Penipu menggunakan perangkat lunak khusus untuk memanipulasi ID pengirim SMS seolah-olah pesan tersebut berasal dari sumber yang sah, seperti bank. Dengan cara ini, mereka dapat mencuri informasi sensitif atau mengunduh malware ke ponsel penerima.
Membedakan pesan resmi dan pesan spoofing bisa jadi sulit dilakukan. Untuk melindungi diri, Anda harus tetap waspada dan berhati-hati saat menanggapi SMS yang tidak diharapkan. Berikut adalah beberapa contoh umum dari spoofing SMS:
Jenis spoofing yang paling umum adalah mengganti ID pengirim dengan nomor atau nama bisnis ternama. Sebagai contoh, penipu akan berpura-pura menjadi Binance atau TrustWallet untuk mengirim SMS phishing. SMS tersebut akan dikelompokkan dalam topik yang sama dengan pesan resmi, seperti kode 2FA. Hal ini terjadi karena para peretas menggunakan spoofing SMS untuk memanipulasi ID pengirim dan menyamarkan sumber asli pesan tersebut.
Penipu akan mengeklaim bahwa penerima telah memenangkan sebuah hadiah. Kemudian, mereka akan meminta detail bank penerima agar dapat menyetorkan hasil kemenangan atau mengunjungi tautan untuk mengeklaim hadiah tersebut.
Tindakan ini melibatkan pengiriman pesan mengancam atau tidak pantas untuk mengintimidasi para korban dengan harapan dapat memeras uang dari korban. Sebagai contoh, ancaman akan memblokir akun pengguna. Peretas sering kali memanfaatkan ketakutan Anda akan kehilangan aset. Dalam situasi ini, Anda harus tetap tenang dan memverifikasi pesan tersebut sebelum bertindak.
Sebagai contoh, berikut adalah daftar situs web phishing mencurigakan yang berpura-pura menjadi Binance.
Seorang pengguna Binance menerima SMS dengan nama pengirim "Binance" yang meminta dirinya untuk memperbarui akun miliknya agar dapat terus menggunakan layanan Binance.
Peretas menggunakan perangkat lunak khusus untuk memanipulasi ID pengirim SMS, sehingga membuat SMS palsu tersebut tampak dikirim secara sah oleh Binance. Karena SMS palsu tersebut berada dalam topik yang sama dengan pesan kode 2FA resmi, pengguna tersebut menganggap pesan tersebut sah. Setelah mereka masuk ke situs web phishing, kredensial akun mereka dicuri oleh peretas.
Pengguna Binance lain menerima SMS palsu untuk mengonfirmasi penarikan. Pengguna tersebut mengira bahwa pesan itu sah lalu masuk ke akunnya di situs web phishing untuk "membatalkan permintaan penarikan".
Setelah memperoleh kredensial pengguna, peretas tersebut memulai permintaan penarikan dari akun mereka dan mengarahkan mereka untuk memasukkan kode 2FA di situs web phishing. Setelah pengguna memasukkan kode tersebut, peretas berhasil menarik aset pengguna.
Beberapa pembelajaran dari contoh ini:
Beberapa pengguna Binance menerima SMS dengan tautan untuk memverifikasi atau melakukan peningkatan akun mereka. Upaya phishing ini bertujuan untuk mencuri kredensial akun mereka.