Sebuah konflik tata kelola telah muncul di dalam ekosistem Aave, mempertentangkan komunitas yang dipimpin oleh Aave DAO melawan perusahaan pengembang utamanya, Aave Labs, mengenai aliran pendapatan yang diperkirakan bernilai $10 juta per tahun.
Ketidaksetujuan ini mengikuti keputusan Aave Labs untuk mengganti ParaSwap dengan CoW Swap sebagai infrastruktur perdagangan default pada antarmuka web utama Aave — sebuah langkah yang telah memicu kekhawatiran seputar transparansi, hak pendapatan, dan batas-batas tata kelola.
🔄 Perubahan Antarmuka Memicu Kekhawatiran Pendapatan
Sebelumnya, ParaSwap menghasilkan biaya rujukan yang mengalir ke kas DAO Aave. Delegasi tata kelola mengklaim bahwa transisi ke CoW Swap secara efektif memutus aliran pendapatan ini, yang diperkirakan sekitar $200,000 per minggu.
Dalam basis tahunan, anggota DAO memperkirakan pendapatan yang hilang sekitar $10 juta, berargumen bahwa perubahan ini mengalihkan nilai ekonomi dari pemegang token AAVE ke entitas swasta.
🏛️ Suara Tata Kelola Menghadapi Tantangan
Marc Zeller, pendiri Aave Chan Initiative, secara publik mengkritik langkah tersebut, menyebutnya sebagai bentuk “privatisasi diam-diam” dari merek dan ekosistem Aave.
Zeller berargumen bahwa Aave Labs membuat keputusan sepihak tanpa meminta persetujuan dari DAO, meskipun DAO mengelola kontrak pintar dan desain ekonomi protokol.
“Aave Labs, dalam upaya monetisasi mereka sendiri, mengalihkan volume pengguna Aave ke pesaing. Ini tidak dapat diterima,” kata Zeller.
“Dengan melakukan integrasi ini, protokol Aave kehilangan dua aliran pendapatan yang tidak dapat dengan mudah digantikan.”
Ia juga memperingatkan bahwa kurangnya komunikasi meningkatkan kekhawatiran tata kelola yang lebih luas — terutama karena protokol mendekati pembaruan Aave V4.
“Kita harus menilai apakah Aave Labs telah melanggar harapan fidusia mereka terhadap DAO dan pemegang AAVE, dan apa artinya ini untuk V4 dan pembaruan di masa depan,” tambahnya. ⚠️
🛠️ Aave Labs Menanggapi Tuduhan
Sebagai tanggapan, Stani Kulechov, pendiri dan CEO Aave Labs, menolak klaim bahwa dana DAO dialihkan atau “dicuri.”
Kulechov menyatakan bahwa biaya yang dihasilkan melalui ParaSwap tidak pernah menjadi biaya protokol resmi.
“Itu bukanlah pengalihan biaya. Itu adalah surplus diskresioner yang secara sukarela didonasikan oleh Aave Labs kepada DAO,” ia menjelaskan.
Ia menekankan perbedaan antara protokol Aave, yang dikelola oleh DAO dan sepenuhnya terdesentralisasi, dan antarmuka front-end, yang ia gambarkan sebagai produk pribadi yang dibangun, didanai, dan dipelihara oleh Aave Labs.
Menurut Kulechov, Aave Labs menanggung semua biaya pengembangan, infrastruktur, dan keamanan untuk antarmuka, tanpa subsidi dari DAO — memberikan hak kepada perusahaan untuk memonetisasinya jika diperlukan.
“Sangat wajar bagi Aave Labs untuk memonetisasi produknya, terutama ketika mereka tidak mempengaruhi protokol itu sendiri,” ujarnya.
🔐 Rasional Produk di Balik Perubahan
Aave Labs mengakui bahwa komunikasi seputar pembaruan bisa lebih jelas. Namun, perusahaan menekankan bahwa keputusan untuk mengintegrasikan CoW Swap didorong oleh kualitas produk, bukan motif pendapatan.
Perusahaan mengutip eksekusi perdagangan yang lebih baik, perlindungan MEV yang lebih baik, dan pengalaman pengguna yang ditingkatkan sebagai alasan utama untuk perubahan tersebut. 📈
🔍 Apa Artinya Ini ke Depan
Perselisihan ini menyoroti meningkatnya ketegangan dalam DeFi seputar kepemilikan, otoritas tata kelola, dan hak monetisasi antara DAO dan kontributor inti mereka.
Saat Aave bersiap untuk pembaruan V4, hasil dari debat ini dapat membentuk bagaimana fitur antarmuka, aliran pendapatan, dan tanggung jawab tata kelola di masa depan didefinisikan tidak hanya untuk Aave, tetapi untuk protokol DeFi secara lebih luas.
#DeFiGovernance #CryptoNews #Web3 #DAO #AVA
