Menurut BlockBeats, sebuah survei yang dilakukan oleh Reuters di antara para ahli strategi pasar saham menunjukkan bahwa indeks S&P 500 diperkirakan akan meningkat sekitar 12% pada akhir 2026. Ramalan ini didorong oleh kondisi ekonomi AS yang sehat, kinerja kuat dari perusahaan teknologi, dan kebijakan akomodatif yang terus berlanjut dari Federal Reserve. Prediksi median dari survei, yang melibatkan lebih dari 45 ahli strategi, analis, dan manajer portofolio antara 14 dan 25 November, menunjukkan bahwa S&P 500 akan ditutup pada 7.490 poin pada 2026, menandai kenaikan 11,7% dari level saat ini. Jika pasar saham ditutup lebih tinggi pada 2025, itu akan menjadi tahun keempat berturut-turut keuntungan bagi indeks acuan.
Di antara 14 responden yang menjawab pertanyaan tambahan, delapan percaya ada kemungkinan signifikan terjadinya penurunan di S&P 500 dalam tiga bulan ke depan. Analis telah menyoroti potensi risiko terhadap proyeksi optimis secara keseluruhan, termasuk kemungkinan inflasi meningkat dan ketidakpastian seputar pemotongan suku bunga. Survei juga memprediksi bahwa Indeks Dow Jones Industrial Average akan berakhir tahun depan di 50.566 poin, mewakili peningkatan lebih dari 7% dari level saat ini, dengan indeks ditutup pada 47.112,45 poin pada hari Selasa.
