Token “ARC” yang Didukung Utang India Bertujuan untuk Peluncuran Januari 2026 — 1:1 Terikat Rupee, Didukung oleh Pemerintah
India dilaporkan merencanakan untuk meluncurkan token digital stabil yang disebut ARC (Sertifikat Cadangan Aset) pada Q1 2026, mungkin secepat Januari.
ARC akan terikat 1:1 dengan Rupee India, yang berarti setiap token harus mewakili satu rupee dalam nilai.
Alih-alih didukung oleh aset asing, ARC akan diterbitkan hanya ketika penerbit menyetor uang tunai atau setara kas seperti deposito tetap, sekuritas pemerintah, atau saldo kas.
ARC sedang dikembangkan oleh Polygon (skala Ethereum & infrastruktur) dan perusahaan fintech India Anq.
Ini akan berfungsi dalam kerangka dua tingkat:
1. Mata uang digital bank sentral RBI (CBDC) tetap sebagai lapisan penyelesaian.
2. Perusahaan swasta akan menjalankan lapisan interaksi, memungkinkan pembayaran, transaksi yang dapat diprogram, dan kasus penggunaan bisnis.
Untuk mencetak ARC, hanya akun bisnis yang akan diizinkan — desain ini dimaksudkan untuk mematuhi Skema Remitansi Liberal India (LRS).
Sistem ini akan menggunakan protokol Uniswap v4 untuk membatasi pertukaran token ke alamat yang terdaftar, memperkuat kepatuhan regulasi.
Sebuah tujuan besar: membatasi aliran modal ke stablecoin yang didukung dolar dan meningkatkan permintaan terhadap utang publik India.
Ini dapat membantu mempertahankan likuiditas di dalam India dan mengurangi ketergantungan pada stablecoin asing.
Dengan didukung oleh aset India yang nyata, ARC mungkin menjadi salah satu stablecoin yang paling diatur dan aman di dunia.
Desain dua tingkat ini menyeimbangkan kedaulatan moneter (melalui RBI) dengan inovasi sektor swasta.
Token ini dapat menjembatani keuangan tradisional dan kripto, terutama dalam pembayaran bisnis-ke-bisnis dan keuangan yang dapat diprogram.
Risiko & Tantangan
Karena diatur dengan ketat, adopsi mungkin lebih lambat — tidak semua orang dapat mencetak ARC.
Pembatasan daftar putih (melalui Uniswap v4) dapat membatasi likuiditas dan fleksibilitas.
Perubahan ekonomi atau regulasi di India dapat mempengaruhi permintaan atau struktur.
Adopsi bisnis adalah kunci: jika perusahaan tidak menggunakannya, likuiditas bisa lemah.
