Dalam sebuah peristiwa pasar yang tanpa preseden, lebih dari $12 miliar lenyap dari pasar kripto dan lebih dari $2 triliun dihapus dari pasar saham global** hanya dalam waktu empat jam — menandai apa yang disebut para analis sebagai jatuhnya pasar kilat paling ganas sejak 2021. Keruntuhan mendadak ini, dengan cepat dijuluki **“Black Swap Friday”**, mengirimkan gelombang kejut melalui Wall Street dan dunia aset digital.
Bitcoin, yang baru-baru ini menyentuh rekor tertinggi di atas $126,000, terjun ke **$101,000** dalam hitungan menit, sementara **Ethereum jatuh ke $3,400** di tengah gelombang likuidasi yang didorong oleh kepanikan. Di seluruh ruang altcoin, kehancuran bahkan lebih brutal, dengan beberapa token utama runtuh antara **40% dan 50%**, menghapus bulan-bulan keuntungan dan memicu gelombang terbesar panggilan margin yang terlihat dalam beberapa tahun.
Kekacauan dimulai tak lama setelah **mantan Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif baru 100% yang luas terhadap impor dari Tiongkok**, menghidupkan kembali ketakutan akan perang dagang global. Pasar bereaksi dengan sangat keras, dengan kontrak berjangka saham segera terjun bebas. Dalam beberapa jam, indeks global mencatat **penurunan nilai gabungan tertajam dalam satu sesi perdagangan** sejak kepanikan COVID-19 tahun 2020.
Pengumuman itu mengejutkan para investor, memaksa trader institusi dan investor ritel untuk membongkar posisi berleveraged dengan kecepatan rekor. Bursa kripto melihat miliaran dalam posisi panjang dilikuidasi saat perintah stop-loss menumpuk dan bot perdagangan otomatis memperbesar volatilitas. Pasar saham mengikuti jejaknya, dengan perusahaan blue-chip kehilangan ratusan miliar dalam valuasi hanya dalam beberapa jam.
Aset berisiko di seluruh papan terkena dampak keras. Emas dan dolar AS melonjak sebentar ketika permintaan tempat berlindung melonjak, sementara imbal hasil treasury merosot. Keruntuhan terkoordinasi di seluruh kelas aset mencerminkan kecemasan mendalam investor tentang ketegangan perdagangan yang diperbarui, tekanan inflasi global, dan ketidakpastian tentang kebijakan bank sentral menjelang **keputusan pemotongan suku bunga Oktober** yang diharapkan.
Analis pasar menggambarkan peristiwa itu sebagai “badai sempurna” — kombinasi dari kejutan geopolitik, pasar yang terlalu berleveraged, dan sentimen investor yang rapuh. Penurunan cepat Bitcoin ke angka $101.000 menandai penurunan persentase intraday tersteepest dalam lebih dari empat tahun, sementara koreksi Ethereum menghapus hampir dua bulan momentum bullish.
Meski terjadi kerusakan, beberapa analis memandang kecelakaan itu sebagai **reset pasar yang diperlukan**, membersihkan kelebihan spekulatif sebelum fase pertumbuhan berikutnya. Yang lain memperingatkan bahwa guncangan kebijakan yang terus berlanjut atau eskalasi tarif dapat mendorong baik ekuitas maupun cryptocurrency ke wilayah koreksi yang lebih dalam.
Saat pasar dibuka kembali di Asia, tanda-tanda awal stabilisasi muncul, tetapi sentimen tetap rapuh. Para trader kini menunggu kejelasan tentang rincian pelaksanaan tarif dan respons Federal Reserve dalam pertemuan kebijakan yang akan datang. Apakah episode ini menjadi kepanikan yang singkat atau awal dari penurunan berkepanjangan akan bergantung pada seberapa cepat kepercayaan dapat kembali ke pasar keuangan global.