Robert Kiyosaki, penulis bestseller ikonik "Ayah Kaya, Ayah Miskin", baru-baru ini secara tajam mengkritik model investasi baru Morgan Stanley – 60/20/20. Menurutnya, 60% dari portofolio adalah saham, 20% adalah obligasi, dan 20% sisanya adalah emas sebagai perlindungan terhadap inflasi. Menurut Mike Wilson, kepala direktur investasi Morgan Stanley, ini adalah keseimbangan ideal di saat-saat ketika saham memberikan hasil yang rendah, dan inflasi menggerogoti tabungan.
Dan Kiyosaki menyebut strategi ini 'resep untuk pecundang'. Dalam tweet tanggal 18 September 2025, ia menyatakan: 'Emas? Ha! Itu untuk mereka yang takut mengambil risiko. Morgan Stanley menjual ketakutan, bukan kebebasan. Investasikan dalam $BTC , real estat, dan aset yang menghasilkan pendapatan!' Kata-katanya memicu diskusi hangat di media sosial: konservatisme Wall Street atau keberanian 'Rich Dad'?
Mengapa reaksi seperti ini? Kiyosaki selalu menekankan: kekayaan – ada pada aset yang menghasilkan pendapatan, bukan pada ETF atau 'emas kertas'. Strategi Morgan Stanley, menurutnya, mengabaikan cryptocurrency dan modal swasta, terutama setelah dekrit Trump pada Agustus 2025, yang memperluas akses ke investasi alternatif dalam 401(k). 'Ini adalah kesempatan bagi yang berani, bukan bagi mereka yang bersembunyi di balik emas', – simpulnya.
Para kritikus menyebutkan utang Kiyosaki sebesar $1,2 miliar, tetapi para penggemar melihatnya sebagai seorang visioner. Pesan jelasnya: jangan ikut-ikutan – bangun kekayaanmu sendiri. Dan di pihak siapa Anda?
#KiyosakiCritique #MorganStanley #InvestmentStrategy #FinancialFreedom #BitcoinVsGold #RichDadLessons #CryptoInvesting
Daftar untuk #MiningUpdates agar mendapatkan wawasan terbaru tentang crypto dan aset!
bc1pcx4vlnqrmfux60qvye2yvpy4wtklzs66w5v903es4g596sfyuw7s3m9lkr