Pada hari Senin, Robinhood mengalami masalah teknis yang luas, meninggalkan banyak pengguna tidak dapat berdagang atau bahkan masuk ke akun mereka. Gangguan ini memicu gelombang kritik di media sosial dan menarik perhatian pada masalah stabilitas yang sedang berlangsung di platform.

Pada saat yang sama Galaxy Digital meluncurkan platform baru mereka GalaxyOne. Waktu peluncuran ini sangat tepat karena platform tersebut mulai aktif ketika pengguna Robinhood mengalami gangguan. GalaxyOne memposisikan dirinya sebagai pusat perdagangan komprehensif yang memungkinkan investor untuk memperdagangkan cryptocurrency, saham AS, dan ETF sambil juga menawarkan imbal hasil setoran tunai tahunan yang menarik sebesar 8 persen. Kombinasi ini sangat menarik bagi investor ritel yang ingin mengelola semua aset mereka dalam satu akun.

GalaxyOne mendapat manfaat dari kepemimpinan yang berpengalaman. Zac Prince, mantan CEO BlockFi, kini memimpin bisnis ritel Galaxy. Pemahamannya yang mendalam tentang kebutuhan investor ritel, dikombinasikan dengan infrastruktur tingkat institusi Galaxy, memberikan platform ini keunggulan kompetitif di pasar.

Reaksi pasar segera terlihat. Saham Robinhood turun sebesar 1,25 persen sementara saham Galaxy naik hampir 10 persen. Para analis menyarankan bahwa gangguan ini bisa menjadi titik balik yang mendorong beberapa pengguna untuk mempertimbangkan beralih platform. Stabilitas dan keandalan telah lama menjadi tantangan bagi Robinhood dan insiden ini mungkin mempercepat pergeseran menuju alternatif yang lebih kuat seperti GalaxyOne.

#GalaxyOne #Robinhood #RetailInvesting #CryptoTrading #USStocks