Liu Kaixuan, Direktur Jenderal Invest Hong Kong, mengungkapkan bahwa beberapa operator quasi-stablecoin secara aktif bernegosiasi dengan tim keuangan mengenai peluncuran operasi di kota tersebut. Diskusi ini berlangsung saat Hong Kong bersiap untuk menerapkan Ordinansi Stablecoin barunya dalam bulan mendatang, menandai tonggak regulasi yang signifikan bagi ekosistem aset digital di kawasan ini.
Liu menekankan bahwa sektor fintech sangat penting untuk pengembangan stablecoin, mengutip potensi mereka untuk meningkatkan perdagangan, mendiversifikasi penggunaan mata uang global, dan menarik investasi baru. Dengan lingkungan regulasi Hong Kong untuk stablecoin dianggap sebagai salah satu yang paling maju di Asia, kota ini memposisikan dirinya sebagai pusat utama untuk inovasi keuangan digital.
Selama dua setengah tahun terakhir, Hong Kong telah menarik 630 perusahaan dari daratan Tiongkok, mewakili sekitar 48% dari total pendaftaran bisnis baru. Liu mencatat bahwa saat kebijakan nasional mendorong perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk berkembang secara internasional, Hong Kong tetap menjadi titik tolak alami untuk pertumbuhan keluar.
Dalam dinamika perdagangan, Liu mengakui kekhawatiran tentang tarif AS tetapi menegaskan kembali status pelabuhan bebas Hong Kong. Dia menyoroti bahwa komunitas bisnis dari ASEAN dan Eropa sedang mengalihkan fokus dari AS, mendesak diversifikasi ke pasar baru — dengan Asia dan Tiongkok Besar tetap menjadi wilayah dengan pertumbuhan tercepat. Peran Hong Kong sebagai platform dua arah memberikannya keuntungan strategis dalam menangkap momentum ini.
Menyikapi perpajakan perusahaan, Liu mencatat bahwa tarif pajak perusahaan Hong Kong sebesar 16,5% sedikit di atas standar minimum global 15% tetapi memiliki dampak minimal pada daya tarik bisnis. Sejak mekanisme relokasi perusahaan mulai berlaku, setidaknya dua perusahaan asuransi telah memindahkan operasinya ke Hong Kong — semakin menegaskan kepercayaan pada prospek ekonomi kota ini.
Dengan undang-undang stablecoin baru yang akan segera mulai berlaku, Hong Kong bisa melihat inflow perusahaan terkait mata uang digital yang mendirikan kehadiran, memperkuat ambisinya untuk menjadi pusat fintech dan Web3 global terkemuka.