Blog Binance menerbitkan artikel baru, menyoroti ancaman yang terus-menerus dari penipuan 'penangkapan digital' di seluruh Asia Selatan dan Asia Tenggara. Penipuan ini melibatkan penjahat yang menyamar sebagai petugas penegak hukum untuk memeras uang dari korban, sering menggunakan cryptocurrency untuk mentransfer dan mencuci dana melintasi batas. Artikel ini menekankan pentingnya kerja sama lintas batas dalam memerangi kejahatan ini, seperti yang ditunjukkan oleh dukungan Binance dalam kasus kejahatan siber baru-baru ini yang melibatkan beberapa yurisdiksi.

Kasus yang mencolok melibatkan seorang pria berusia 90 tahun di Gujarat, India, yang kehilangan ₹1,25 crore (USD $149,700) kepada penipu yang menyamar sebagai penegak hukum. Insiden lain melihat seorang pencari kerja muda yang tertipu untuk pergi ke Kathmandu, Nepal, dengan tawaran pekerjaan palsu, dikunci di dalam kamar hotel, dan digunakan untuk mencuci hampir ₹49 lakh (USD $58,680). Kasus-kasus ini menggambarkan skema penipuan yang muncul di mana pelaku menggunakan aset digital untuk melegalkan dana yang dicuri. Kemampuan penegak hukum untuk melacak dana ini, dengan bantuan dari platform seperti Binance, sangat penting dalam mengganggu kejahatan semacam itu. Penipuan ini sangat transnasional, memerlukan kecepatan dan keahlian digital untuk melacak aktivitas ilegal secara efektif.

Penipuan 'penangkapan digital' biasanya melibatkan orang yang menyamar yang menakut-nakuti korban untuk mentransfer uang dengan dalih menyelesaikan tuduhan hukum yang dibuat-buat. Di Ahmedabad, seorang pria ditangkap karena membantu penipuan sebesar ₹22 lakh (USD $25,350) yang menargetkan seorang warga senior dengan menyewakan rekening banknya kepada penipu utama. Metode ini menyulitkan upaya untuk melacak dana ilegal, menyoroti taktik yang terus berkembang dari penipuan penangkapan digital dan pentingnya tindakan terkoordinasi antara penegak hukum dan platform kripto. Teknologi blockchain memainkan peran penting dalam melacak jejak uang, karena setiap transaksi dicap waktu, dapat dilacak, dan dapat diverifikasi secara publik.

Dengan bantuan dari Unit Intelijen Keuangan (FIU) Binance, penegak hukum mengidentifikasi alamat dompet, melacak pola transaksi, dan menandai akun mule. Dalam kedua operasi tersebut, tersangka ditangkap, dan penyelidikan sedang berlangsung. Seorang penyelidik senior di Cabang Kejahatan Siber Kepolisian Kota Ahmedabad menekankan perlunya kerja sama lintas batas dan dukungan tepat waktu dari tim FIU Binance untuk melacak jejak kripto, mengidentifikasi tersangka utama, dan melakukan penangkapan dengan cepat. Kolaborasi ini bertujuan untuk membongkar jaringan kriminal dan melindungi calon korban di masa depan.

Dukungan Binance dalam kasus-kasus ini menunjukkan pentingnya koordinasi global dalam memerangi kejahatan siber modern. Pada tahun 2024 saja, Binance menanggapi lebih dari 65.000 permintaan penegakan hukum secara global. Artikel ini menyimpulkan bahwa meskipun penipuan sangat mengganggu, mereka menunjukkan bahwa aset digital dapat lebih aman ketika platform, regulator, dan penegak hukum bekerja sama. Setiap transaksi kripto meninggalkan jejak, dan dengan kemitraan yang kuat serta alat yang tepat, jejak tersebut dapat langsung mengarah ke keadilan.