Menurut laporan Cointelegraph, data dari Avenir Group dan Glassnode menunjukkan bahwa sebagian besar aliran ETF BTC spot adalah posisi jangka panjang yang tidak terhedging, yang menunjukkan keyakinan nyata dari para investor institusional, bukan strategi arbitrase jangka pendek.

Penelitian menunjukkan bahwa BTC terus berfungsi sebagai aset makro tradisional, berkorelasi kuat dengan siklus saham, emas, dan likuiditas, serta berkorelasi negatif dengan dolar dan spread kredit berisiko tinggi.

Laporan dari Glassnode dan Avenir Group menyatakan bahwa peluncuran ETF BTC spot di AS adalah tonggak sejarah bagi pasar crypto, namun apakah aliran modal tersebut benar-benar nyata masih dipertanyakan.

Peneliti menyatakan bahwa meskipun model ketat menyaring aktivitas arbitrase, data masih menunjukkan permintaan yang tidak terhedging berkorelasi kuat dengan aliran ETF BTC spot, menunjukkan komitmen kuat dari investor institusional.

Analis menunjukkan bahwa kenaikan stabil dalam kepemilikan ETF spot menandakan perubahan struktur pasar BTC, di mana BTC semakin dipandang sebagai aset institusional, membawa modal dan likuiditas yang lebih stabil.

Penelitian juga menunjukkan bahwa BTC semakin mirip dengan aset makro, dengan kinerjanya terkait erat dengan kondisi keuangan yang lebih luas, berkorelasi positif dengan aset risiko tradisional seperti S&P 500, Nasdaq, dan emas, serta berkorelasi negatif dengan indeks dolar dan spread kredit berisiko tinggi.

Kepala penelitian Bitwise Europe, André Dragosch, menekankan hubungan antara pasokan uang global dan harga BTC, memperkirakan bahwa setiap peningkatan pasokan uang global sebesar 1 triliun dolar AS dapat menyebabkan harga BTC naik sebesar 13,861 dolar AS.