Menurut Foresight News, Presiden AS Donald Trump menyampaikan kekhawatirannya di platform Truth Social tentang sikap keras Tiongkok, dengan menggambarkannya sebagai 'sangat sulit untuk mencapai kesepakatan.' Hal ini terjadi setelah pejabat senior Gedung Putih mengisyaratkan bahwa pemimpin kedua negara mungkin akan mengadakan panggilan telepon minggu ini.
Kedua negara saling tuduh telah melanggar perjanjian perdagangan yang dicapai pada 12 Mei di Swiss, yang dimaksudkan untuk menangguhkan sebagian besar tarif selama 90 hari. Tiongkok belum melonggarkan pembatasan ekspor tanah jarang secara signifikan, sementara Amerika Serikat terus memberlakukan tindakan yang membatasi akses Tiongkok ke teknologi canggih dan telah mengumumkan pencabutan visa pelajar Tiongkok.
Menteri Keuangan AS Besent mengakui bahwa negosiasi tersebut 'agak terhenti' dan mengindikasikan bahwa intervensi langsung oleh para pemimpin kedua negara mungkin diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut.