Menurut BlockBeats, Mansoor Mohi-uddin, Kepala Ekonom di Bank Singapura, menyoroti dalam laporan penelitian bahwa penurunan peringkat kredit AS baru-baru ini memiliki implikasi signifikan terhadap prospek ekonomi negara.

Pertama, situasi fiskal yang memburuk di Amerika Serikat mendukung pandangan bahwa imbal hasil Treasury AS jangka panjang akan meningkat seiring waktu. Bank terus memperkirakan bahwa imbal hasil Treasury AS 10 tahun akan mencapai 5,00% dalam 12 bulan ke depan.

Kedua, ancaman terhadap status tempat aman dari Treasury AS menekankan perspektif bank bahwa dolar AS telah mencapai puncaknya.

Terakhir, defisit besar AS dan inflasi dapat memaksa Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi untuk periode yang lebih lama.