Menurut PANews, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Komdigi) sedang mempertimbangkan penghapusan 500.000 rekaman data retina yang dikumpulkan oleh platform World karena kekhawatiran akan potensi pelanggaran data. Komdigi saat ini sedang menyelidiki risiko yang terkait dengan penyimpanan data retina. Jika ditemukan bukti risiko tersebut, data dapat dihapus secara permanen.

World, sebuah platform yang menyediakan layanan verifikasi identitas, telah menghadapi sorotan karena menawarkan pengguna 800.000 Rupiah Indonesia (sekitar $48,34) untuk memindai retina mereka. Setelah dicabutnya lisensi operasionalnya oleh Komdigi, World telah menghentikan semua aktivitas pemindaian di Indonesia. Platform tersebut menjelaskan bahwa cryptocurrency-nya, Worldcoin, tidak digunakan sebagai kompensasi; sebaliknya, token ini adalah insentif yang bersifat opsional.