Keamanan P2P Kripto – Cara Mengenali dan Menghindari Penipuan "Membayar Order yang Sudah Dibatalkan"

2025-07-25

Poin Utama

  • Dalam penipuan "membayar order yang sudah dibatalkan/kedaluwarsa", penipu mengelabui pembeli agar mengirim dana setelah perdagangan kedaluwarsa atau dibatalkan dengan cara memburu-buru pembeli, memberikan janji palsu, dan memalsukan tangkapan layar.

  • Jangan mengirimkan dana setelah order dibatalkan atau kedaluwarsa, dan selalu lakukan komunikasi di platform Binance.

  • Jika Anda terlanjur ditipu, langsung bertindak: Segera dokumentasikan semuanya dan hubungi Dukungan Binance.

Penipu menyukai pembeli yang tergesa-gesa dan dalam perdagangan P2P, waktu adalah senjata mereka. Dengan sengaja mengulur waktu selama masa order aktif dan mendesak Anda untuk melakukan pembayaran tepat saat order kedaluwarsa, penipu membuat ilusi seakan-akan transaksi masih aktif – padahal kenyataannya tidak demikian. Sebagian penipu bahkan memalsukan tangkapan layar atau mengaku telah memperpanjang waktu order agar dapat menipu Anda untuk mengirimkan dana kepada mereka. Dalam blog ini, kami akan menguraikan secara mendetail mekanisme penipuan "membayar order yang sudah dibatalkan/kedaluwarsa" , memberikan contoh nyata, dan membagikan tips praktis untuk melindungi diri Anda.

Memahami Penipuan P2P "Membayar Order yang Sudah Dibatalkan"

Penipuan membayar order yang sudah dibatalkan/kedaluwarsa adalah taktik penipuan yang digunakan oleh penjual kripto peer to peer (P2P) yang tidak jujur untuk menipu pembeli agar mengirimkan bayaran setelah order perdagangan dibatalkan atau kedaluwarsa. 

Di Binance P2P, transaksi ini umumnya melibatkan dana penjual yang disimpan dalam sistem escrow setelah perdagangan dimulai. Penjual akan menetapkan batas waktu seberapa lama dia bersedia menunggu pembeli menyelesaikan pembayaran. Jika pembeli tidak melakukan pembayaran tepat waktu, order akan dibatalkan dan kripto dikembalikan kepada penjual – dan di sinilah para penipu memanfaatkan celah dalam sistem. Berikut adalah mekanisme penipuan tersebut:

1. Memosting Penawaran Menarik: Penipu berpura-pura sebagai penjual dan memasang penawaran mata uang kripto di marketplace P2P dengan kurs yang sangat menarik untuk menarik pembeli.

2. Mengulur Waktu: Setelah pembeli memulai perdagangan, penipu tersebut berusaha mengulur waktu selama order aktif. Penipu biasanya sengaja mencantumkan detail pembayaran yang salah, sehingga pembeli kesulitan atau bahkan tidak dapat menyelesaikan pembayaran dengan tepat waktu. Untuk makin mengulur waktu, penipu dapat juga meminta pembeli untuk menghubunginya di platform pihak ketiga, atau bahkan meminta informasi yang tidak perlu, seperti foto depan dan belakang dokumen ID. 

3. Mendesak Pembayaran Setelah Order Kedaluwarsa atau Dibatalkan: Saat order hampir kedaluwarsa atau setelah order tersebut kedaluwarsa atau dibatalkan, penipu memberikan detail pembayaran yang benar. Penipu mendesak pembeli untuk melakukan pembayaran dengan menggunakan frasa yang menyesatkan, seperti “Saya sudah menyiapkan order untuk Anda” atau “Saya akan mengaktifkan order kembali setelah Anda membayarnya.” 

Taktik ini dimaksudkan untuk menciptakan rasa tergesa-gesa dan memberikan kesan bahwa transaksi tersebut masih aktif, padahal sebenarnya tidak. Sebagian penipu bahkan mungkin bertindak lebih jauh dengan mengirimkan tangkapan layar palsu dari halaman order, sehingga seolah-seolah menunjukkan bahwa batas waktu pembayaran telah diperpanjang – padahal perpanjangan tidak dilakukan sama sekali.

4. Pembeli Membayar Order yang Tidak Valid: Karena terlanjur percaya pada penjual, pembeli melakukan pembayaran meskipun order telah dibatalkan atau kedaluwarsa. Karena platform tidak lagi mengenali transaksi tersebut, pembeli pun tidak menerima mata uang kripto sama sekali.

5. Mengulur Waktu Lagi untuk Kabur: Untuk makin mengulur waktu, penipu dapat berpura-pura kooperatif dengan memulai obrolan dengan dukungan pelanggan atau mengajukan banding. Taktik penundaan ini memberinya cukup waktu untuk menarik dana dengan cepat sebelum platform dapat membekukan akunnya atau memulai penyelidikan.

Contoh Kejadian Nyata Penipuan P2P

Seorang penipu berpura-pura sebagai penjual di platform P2P, dan memasang iklan kripto dengan kurs yang sangat menarik – sering kali lebih dari 5% lebih rendah daripada harga bawah – untuk menarik pembeli yang tidak waspada.

Setelah perdagangan dimulai, penipu tersebut sengaja mengulur waktu dengan mengirimkan pesan yang membingungkan dan ambigu – misalnya, emoji 📞. 

Saat order mendekati kedaluwarsa atau dibatalkan, penipu tersebut tiba-tiba menjadi antusias, dan menyampaikan bahwa dia dapat memperpanjang waktu order. 

Begitu order kedaluwarsa atau dibatalkan, penipu tersebut terus-menerus mendesak pembeli untuk melakukan pembayaran, dan memberikan jaminan bahwa kripto akan dirilis setelah bukti pembayaran dikirimkan.

Dalam beberapa kasus, penipu dapat melangkah lebih jauh, yaitu meminta dana lagi dengan dalih bahwa pembayaran ekstra diperlukan untuk “mengaktifkan ulang” order.

Cara Melindungi Diri Anda dari Penipuan Kripto P2P

Ingat, penipu mengandalkan tipu dayanya agar Anda membayar order yang sudah dibatalkan atau kedaluwarsa. Jangan melakukan pembayaran jika order P2P telah dibatalkan atau kedaluwarsa, karena order yang dibatalkan tidak dapat diaktifkan ulang.

1. Jangan Bayar Order yang Sudah Dibatalkan atau Kedaluwarsa: Jangan kirim bayaran jika order P2P sudah tidak aktif. Setelah dibatalkan atau kedaluwarsa, order tidak dapat diaktifkan lagi.

2. Tetap Waspada: Hati-hati terhadap klaim penjual, khususnya jika tawarannya tampak mustahil. Jika Anda merasa ada hal yang mencurigakan, laporkan segera kepada tim dukungan kami.

3. Tetap Lakukan Percakapan di Binance: Lakukan semua komunikasi yang terkait dengan transaksi P2P di dalam platform Binance untuk memastikan keamanan. Jangan bagikan detail kontak pribadi Anda kepada pihak lain.

Jika Anda telah melakukan pembayaran dan memberi tahu penjual, tetapi penjual tidak merilis kripto setelah mengonfirmasi pembayaran, silakan ajukan banding. Tim dukungan kami siap membantu menyelesaikan masalah untuk Anda.

Jika Anda Telah Menjadi Korban Penipuan

1. Hubungi Dukungan: Hubungi tim dukungan pelanggan kami untuk melaporkan masalah tersebut.

2. Dokumentasikan Semuanya: Simpan semua data komunikasi dan transaksi yang terkait dengan insiden tersebut.

3. Laporkan: Segera ajukan laporan dengan mengikuti sejumlah langkah yang diuraikan dalam panduan ini: Cara Melaporkan Penipuan di Dukungan Binance.

Penutup

Sejumlah penipuan, termasuk "membayar order yang sudah dibatalkan", dirancang untuk memanfaatkan keputusan cepat dan rasa tergesa-gesa yang keliru. Dengan menyalahgunakan limit waktu order dan memanfaatkan kebingungan, pelaku kejahatan mencoba mengeksploitasi fitur dasar dari proses P2P. Meskipun Binance memiliki langkah-langkah pengamanan, seperti escrow dan sistem pelaporan, tidak ada sistem yang sempurna. Keamanan adalah tanggung jawab bersama – penting untuk tetap waspada, memeriksa ulang status order, dan selalu mentransfer dana setelah memastikan semuanya sudah sesuai.

Bacaan Lebih Lanjut

284.041.615 pengguna memilih kami. Ketahui alasannya sekarang juga.