Home
Notification
Profile
Trending Articles
News
Bookmarked and Liked
History
Creator Center
Settings
Tcucur_Cryp
--
Follow
$PUMP
Very Strong During Market Correction Guys 🤑🤑
Disclaimer: Includes third-party opinions. No financial advice. May include sponsored content.
See T&Cs.
PUMP
0.005399
-1.72%
363
0
Explore the latest crypto news
⚡️ Be a part of the latests discussions in crypto
💬 Interact with your favorite creators
👍 Enjoy content that interests you
Email / Phone number
Sign Up
Login
Relevant Creator
Tcucur_Cryp
@Quark_333
Follow
Explore More From Creator
Aksi ambil untung alias profit-taking di pasar Bitcoin masih tergolong rendah, meski harga crypto tersebut sempat menembus rekor baru di atas US$126.000 pada awal pekan ini. Menurut laporan lembaga analitik on-chain CryptoQuant, kondisi ini menunjukkan reli Bitcoin kemungkinan masih akan berlanjut dan tanda puncak harga belum terlihat dalam waktu dekat. Dalam 30 hari terakhir, total keuntungan bersih yang direalisasikan pemegang Bitcoin hanya 0,26 juta BTC atau senilai US$30 miliar. Angka tersebut 50% lebih rendah dibandingkan bulan Juli yang mencapai 0,53 juta BTC, dan jauh di bawah puncak sebelumnya pada Maret serta Desember 2024 yang masing-masing US$78 miliar dan US$99 miliar. Rendahnya realisasi keuntungan ini menandakan sebagian besar investor lebih memilih menahan aset ketimbang menjualnya. Kepala Riset CryptoQuant Julio Moreno menjelaskan selama momentum keuntungan yang direalisasikan masih positif, maka tren kenaikan harga Bitcoin masih berpotensi berlanjut. “Biasanya pasar bullish berakhir ketika para pemegang mulai menjual di tengah penurunan margin keuntungan,” ujarnya. CryptoQuant juga mencatat bahwa pemegang jangka panjang (long-term holders) masih mencatat margin keuntungan sekitar 129%, jauh di bawah puncak ekstrem sekitar 300% pada siklus sebelumnya. Bahkan, pergerakan Bitcoin dari wallet OG, yang sudah menyimpan aset ini selama lebih dari satu dekade, masih tergolong minim, hanya sekitar 5.000 BTC dalam sebulan terakhir.
--
Pendiri BitMEX Arthur Hayes menyatakan pola siklus empat tahunan Bitcoin (BTC) kini sudah tidak relevan lagi. Ia menegaskan pergerakan Bitcoin bukan lagi ditentukan pola halving, melainkan likuiditas global. “Banyak yang mencoba memprediksi akhir reli ini dengan pola lama, tapi pola tersebut tidak akan berlaku,” ujarnya dalam blog pribadi, Kamis (09/10). Hayes menjelaskan siklus sebelumnya berakhir ketika kondisi moneter diperketat, bukan karena waktu empat tahunan. Menurutnya, pasar kini dipengaruhi oleh kebijakan ekonomi Amerika Serikat dan China yang sama-sama berorientasi pada pelonggaran uang. Terlebih lagi, The Fed juga telah memulai pemangkasan suku bunga meskipun inflasi masih di atas target, dengan kemungkinan dua kali pemotongan lagi hingga akhir tahun. “Uang akan dibuat lebih murah dan lebih banyak, dan Bitcoin akan terus naik mengikuti arah itu,” ungkap Hayes. Ia juga menambahkan bahwa China kali ini tidak akan menjadi penghambat seperti sebelumnya. Pemerintah di Beijing kini justru berusaha mengakhiri tekanan deflasi, bukan lagi menguras likuiditas dari pasar. Langkah ini, kata Hayes, memberi ruang bagi ekspansi moneter Amerika untuk mendorong harga Bitcoin tanpa ada tekanan dari sisi China.
--
Zcash (ZEC) meroket 35% dalam 24 jam terakhir yang membuatnya kini dibanderol lebih dari US$180. Tak hanya itu, kapitalisasi pasarnya juga melonjak 35% menjadi US$2,94 miliar, yang membuatnya kini menempati posisi ke-40 sebagai crypto terbesar di dunia hanya dalam hitungan hari. Lonjakan harga Zcash didorong oleh masuknya institusi besar dan meningkatnya dukungan dari tokoh berpengaruh. Grayscale, manajer aset digital ternama, baru saja meluncurkan trust fund (dana amanah) untuk ZEC, memberi akses bagi investor institusional dan memunculkan spekulasi bahwa ETF ZEC bisa segera diajukan. Langkah tersebut menarik minat investor besar yang ingin mendiversifikasi portofolio mereka di luar Bitcoin dan Ethereum. Selain itu, tokoh-tokoh terkenal seperti Mert Mumtaz dan Naval Ravikant turut mempromosikan fitur privasi Zcash, memicu antusiasme pasar. Dalam konteks global yang semakin ketat terhadap transparansi keuangan, permintaan terhadap koin privasi seperti ZEC kembali meningkat, terutama karena teknologi “shielded transactions”-nya yang memungkinkan pengguna menjaga kerahasiaan saldo dan transaksi.
--
Setelah sebelumnya berhasil memprediksi dengan tepat lonjakan Bitcoin (BTC) hingga menembus rekor baru di kisaran US$126.000. Selain Bitcoin, pelaku pasar juga sebelumnya meramalkan terjadinya penutupan pemerintahan Amerika Serikat (AS) pada 1 Oktober lalu, dan terbukti benar. Menariknya, kini pelaku pasar di Polymarket mulai beralih ke target berikutnya, yakni Aster (ASTER). Mereka menilai, Aster berpeluang mencetak all-time high (ATH) baru sebelum akhir tahun, bahkan probabilitasnya sudah mencapai 73%. Adapun, menurut data CoinMarketCap, harga Aster saat ini berada di level US$1,95 setelah anjlok 19,34% dari rekor tertingginya di US$2,42. Meski begitu, keyakinan pasar tetap tinggi bahwa tren bullish akan segera kembali. Optimisme tersebut kian diperkuat oleh langkah Binance yang resmi meluncurkan produk keuangan baru untuk Aster. Dengan integrasi ini, pengguna kini dapat membeli ASTER menggunakan kartu kredit, memperdagangkannya lewat pasangan baru, hingga berpartisipasi dalam program Simple Earn di platform Binance
--
SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, dilaporkan masih memegang sekitar 8.285 keping Bitcoin (BTC) dengan total nilai yang kini telah mencapai US$1,01 miliar, melansir Arkham Intelligence pada Rabu (08/10). Namun, fakta menarik muncul dari catatan kepemilikan lama SpaceX. Di mana pada Februari awal 2021, perusahaan ini sebenarnya sempat menggenggam 25.724 Bitcoin, sebelum akhirnya menjual 17.439 keping atau sekitar 68% dari total asetnya pada September 2024 lalu. Jika SpaceX memilih untuk mempertahankan seluruh kepemilikan Bitcoinnya hingga saat ini, keuntungan yang bisa mereka raih bakal jauh lebih besar lagi. Pasalnya, dengan harga Bitcoin yang kini berada di kisaran US$122.000 per koin alias meroket 200% sejak awal pembelian, perusahaan itu berpotensi meraup cuan hingga US$3,1 miliar atau setara Rp52 triliun. Meski begitu, keputusan menjual sebagian besar Bitcoin di masa lalu tampaknya sudah menjadi strategi bisnis yang telah diperhitungkan. Kini, dengan sisa kepemilikan yang tetap bernilai fantastis, SpaceX masih masuk jajaran korporasi tertutup terbesar ke-4 yang sukses memanfaatkan peluang di pasar aset digital khususnya Bitcoin, melansir BitcoinTreasuries.
--
Latest News
U.S. Treasury Plans Special Measures to Ensure Market Stability
--
U.S. Consumer Confidence Remains Steady in October
--
U.S. October One-Year Inflation Rate Expected at 4.6%
--
Binance to Launch BNB Smart Chain Trading Competition with Token Rewards
--
EU Confirms Adequacy of Cryptocurrency Regulations Amid Stablecoin Concerns
--
View More
Trending Articles
Amazon Once Did It, and XRP Could Too, Analyst Explains Why
BeMaster BuySmart
Here’s EXACTLY Why ASTER Price Is Crashing
CaptainAltcoin
$FET as far as i can see on weekly and monthly charts is at
Marlyn Usher UhvN
Trump proposes banning Chinese airlines from flying over Rus
Ashwini Roopesh
🚨 $ETH just crossed $6,000! 💰🚀 History is screaming at u
CryptoSultan x
View More
Sitemap
Cookie Preferences
Platform T&Cs