SonnyYu

Investor miliarder Mark Cuban mengkritik keputusan Opensea untuk membuat biaya royalti opsional di pasar NFT. 

"Tidak mengumpulkan dan membayar royalti atas penjualan NFT adalah kesalahan BESAR oleh Opensea," tulis Cuban di media sosial. "Ini mengurangi kepercayaan pada platform dan merugikan industri. Dan saya mengatakan ini sebagai investor Opensea." 

Ilustrasi NFT

Sebagai tanggapan kepada seseorang yang mendukung penghapusan royalti NFT, Cuban berkata "pembeli tahu berapa royalti sebelum mereka membelinya. Pencipta dapat mengatur royalti menjadi nol. Mereka merupakan bagian dari smart contract yang mencetak NFT. Ini bukanlah keputusan cerdas. Ini adalah tindakan putus asa."

Pendekatan royalti opsional Opensea mengumumkan kemarin bahwa mereka akan menonaktifkan alat penegakan royalti mereka, yaitu OpenSea Operator Filter, dan membuat biaya pencipta menjadi opsional untuk koleksi baru yang dimulai setelah 31 Agustus. Platform ini mengatakan bahwa mereka melakukan perubahan ini untuk menghilangkan "penegakan royalti NFT yang tidak efektif dan unilateral" — tanpa menghapusnya sepenuhnya. "Pendekatan royalti opsional ini akan menghentikan aplikasi masa depan yang jauh melampaui koleksi," tambah Cuban. "Yang merupakan tempat di mana uang paling banyak akan ada."

Offchain Labs Mengatakan Arbitrum tidak mengalami gangguan selama satu jam, meskipun ada masalah transaksi 

Offchain Labs, tim di belakang proyek Arbitrum Layer 2, mengatakan jaringan tersebut tidak mengalami gangguan selama satu jam kemarin. "Apakah Arbitrum One mengalami gangguan selama satu jam? Tidak," kata CTO Harry Kalodner pada Jumat di media sosial. "Apakah pemberi batch berhenti memposting selama satu jam? Ya." 

Banyak pengguna mengira bahwa Arbitrum mengalami gangguan selama satu jam karena jaringan Ethereum Layer 2 tampaknya tidak memproses transaksi. Namun, Kalodner menjelaskan bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh pemberi batch. "Apa yang terjadi jika pemberi batch berhenti memposting? Sequencer akan terus menerima dan mengurutkan transaksi bersama dengan mempublikasikan konfirmasi, tetapi batch tidak akan diposting," jelas Kalodner. "Bagi sebagian besar pengguna, blok akan beroperasi seperti biasa, meskipun siapa pun yang menunggu finalitas penuh akan mengalami jeda." 

"Pemberi batch mengalami kasus terbatas dalam implementasi mempool geth yang menyebabkannya menolak transaksi jika total biaya dari semua transaksi di mempool lebih besar daripada saldo pengirim," lanjutnya. "Ini menghalangi pemberi batch untuk meningkatkan biaya transaksi apa pun. Ini menjadi sangat kompleks karena saldo ETH utama dari pemberi batch Arbitrum One disimpan di smart contract terpisah yang disebut pengembalikan gas yang menggantinya dengan ETH yang dihabiskan untuk memposting batch untuk meningkatkan keamanan dana mereka." 

Pemberi batch seharusnya memiliki cukup ETH untuk mengirim semua transaksi, tetapi geth menolak upayanya," tambah Kalodner. "Apakah geth mengalami bug? Agak iya, tetapi sebenarnya tidak. Pemberi batch mengonsumsi sekitar 2% dari batas gas Ethereum dan pengembalikan gas adalah hal yang tidak biasa. Tidak heran jika mengalami kasus terbatas yang aneh."

Apa yang Terjadi pada tanggal 17 Agustus 2023 sekitar jam 06.00 yang lalu, Arbitrum mengalami jeda selama satu jam antara batch 316.002 dan 316.003, menurut pelacak blockchain Arbiscan.

Dari kiri ke kanan - batch, usia, dan ukuran batch transaksi di Arbitrum. Gambar - Arbiscan.

Beberapa pengguna media sosial mengklaim bahwa ini berarti mereka tidak bisa mengirimkan transaksi selama periode gelap selama satu jam ini, sehingga membuat mereka percaya bahwa seluruh blockchain entah membeku atau mengalami gangguan. 

Pendiri Uniswap, Hayden Adams, berbagi di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) bahwa tim di balik bursa terdesentralisasi tersebut telah mengeluarkan seorang karyawan setelah apa yang beberapa orang sebut sebagai penarikan likuiditas tiba-tiba (rug pull). 

Ilustrasi

Menanggapi kiriman yang merinci bagaimana FrensTech — sebuah memecoin yang memanfaatkan sensasi dari platform sosial friend.tech yang baru di Base — diimplementasikan dan "efektif terjerat" oleh pengembang AzFlin, Adams berkata: "Ingin memberi tahu orang bahwa orang ini tidak lagi bekerja di perusahaan kami."

 "Bukan perilaku yang kami dukung atau anjurkan," tambah Adams. 

Menurut LinkedIn, AzFlin adalah nama Twitter dan GitHub untuk Allen Lin, seorang insinyur kontrak pintar yang bekerja di Uniswap sejak Juli 2022. Sebelumnya, dia adalah insinyur utama di pasar NFT Genie. 

Memindahkan ether ke jaringan lain. 

Hanya beberapa jam setelah mengimplementasikan memecoin FrensTech di Base, AzFlin memindahkan 14 ether ($25,900) dari Base melalui protokol lintas-rantai Hop. "Dia mengeluarkan likuiditas yang dia tambahkan dari biaya dan mengantongi 14 ETH dari biaya tersebut," terperinci oleh UniswapVillain di X, dengan mencatat: 

"Dia bahkan menjual token yang dia keluarkan dari likuiditas." "Ini luar biasa bagi saya bahwa seseorang yang telah mengungkapkan identitasnya dan bekerja untuk Uniswap akan melakukan hal ini," tambah mereka. 

Sejak itu, AzFlin telah menambahkan "(unemployment arc)" ke nama pengguna mereka di X. "Dipecat dari UniSwap, tetapi mendapatkan 600 pengikut baru dan status penjahat Crypto Twitter," mereka bercanda, dengan menambahkan: "Netral netral saja, sejujurnya." 

Mitrapartner Valor Capital Group, Brian Brooks, percaya bahwa regulasi yang jelas terkait stablecoin bermanfaat bagi dolar Amerika Serikat — meskipun beberapa anggota parlemen AS berpendapat bahwa hal tersebut dapat merugikan sistem keuangan dan ekonomi. 

Brooks — mantan CEO cabang Binance di AS dan mantan Pelaksana Tugas Komptroller Mata Uang AS — mengatakan kepada CNBC bahwa sikap pemerintahan Biden yang tampaknya menentang stablecoin kurang ideal. 

Brian Brooks (Mantan CEO Binance US)

"Jika hanya pemerintah AS bisa menciptakan kerangka kerja yang memungkinkan dolar mendukung stablecoin dengan cara yang diatur, permintaan akan berkembang," ujar Brooks. "Yang akan baik bagi adopsi dolar secara global, tetapi selama kita membiarkan pemerintah menekan stablecoin, Anda akan memiliki fenomena push-pull, yang menciptakan masalah," tambahnya. 

Stablecoin adalah aset kripto — biasanya token — yang terikat pada mata uang fiat, seperti dolar Amerika Serikat, atau aset lainnya, seperti emas. Brooks mengutip permintaan asing terhadap stablecoin yang terikat pada dolar Amerika Serikat di negara-negara yang mengalami inflasi tinggi, di mana mungkin sulit untuk membuka rekening bank dalam dolar Amerika Serikat, sebagai faktor utama. 

"Permintaan terhadap [stablecoin] adalah cara bagi kita untuk menjadikan dolar relevan kembali pada saat pemerintah di seluruh dunia sedang mencari cara untuk melepaskan diri dari dolar," Brooks juga menjelaskan kepada CNBC. "Itu benar-benar adalah isu kebijakan yang sangat penting," tambahnya. "Ini bukan tentang kripto, ini tentang peran yang dimainkan Amerika Serikat dalam sistem keuangan."

 'Sangat Konsen' tentang stablecoin PayPal 

Pernyataan Brooks muncul pada saat stablecoin tetap menjadi salah satu topik terhangat dalam industri secara keseluruhan — terutama dari sudut pandang kebijakan. 

Pada awal pekan ini, raksasa pembayaran PayPal mengumumkan peluncuran stablecoin terikat pada dolar Amerika Serikat. Token tersebut akan ada pada jaringan blockchain Ethereum, yang menurut JPMorgan dapat meningkatkan aktivitas dan utilitas di jaringan tersebut. 

Ilustrasi Stablecoin Paypall

Anggota Partai Demokrat terkemuka, Maxine Waters, langsung menyatakan bahwa ia "sangat prihatin" tentang stablecoin PayPal — dan sebelumnya mengkritik RUU stablecoin yang terkenal bulan lalu sebagai "beracun dan bermasalah."

Otoritas Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) saat ini tidak akan menyetujui reksa dana (Exchange-Traded Fund/ETF) Bitcoin, itu adalah pernyataan dari  mantan kepala Kantor Penegakan Internet Badan tersebut, John Reed Stark. 

"Pendapat saya adalah bahwa SEC saat ini TIDAK akan menyetujui aplikasi reksa dana (ETF) Bitcoin karena berbagai alasan yang kuat," tulis Stark hari ini di X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter). 

Ilustrasi ETF BTC

Namun, Stark berbagi bahwa jika seorang anggota Partai Republik memenangkan pemilihan Presiden Amerika Serikat pada tahun 2024, kemungkinan SEC akan mengurangi upaya penegakan hukum terhadap mata uang kripto dan "menjadi lebih menerima untuk menyetujui reksa dana (ETF) Bitcoin serta lebih cenderung untuk mengambil tindakan regulasi yang ramah terhadap kripto secara signifikan." 

Stark juga mengklaim bahwa jika Presiden berikutnya adalah anggota Partai Republik, Ketua SEC saat ini, Gary Gensler, "mungkin akan mengundurkan diri," dan Hester Peirce — yang dikenal sebagai "Crypto Mom" dalam industri — bisa menjadi ketua sementara, dan "gangguan SEC terkait kripto kemungkinan besar akan berhenti secara tiba-tiba." 

The U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) - Kepala SEC - Gary Gensler

SEC vs. Kripto 

SEC baru-baru ini meningkatkan upaya penegakan hukum terhadap kripto. Pada awal pekan ini, bursa kripto Bittrex mencapai kesepakatan dengan lembaga tersebut senilai $24 juta setelah dituduh beroperasi sebagai bursa yang tidak terdaftar pada bulan April. SEC juga mengajukan surat kepada Distrik Selatan New York pada hari Rabu untuk meminta izin banding antara putusan pengadilan dalam kasus Ripple Labs — yang umumnya dianggap sebagai kekalahan sebagian bagi lembaga tersebut. Hingga saat ini, SEC belum menyetujui reksa dana (ETF) Bitcoin setelah bertahun-tahun percobaan.

Binance dengan senang hati mengumumkan bahwa bursa ini telah menjadi bursa kripto pertama yang mendapatkan lisensi penuh di El Salvador setelah diberikan lisensi Penyedia Layanan Bitcoin (BSP) oleh Bank Sentral (Banco Central de Reserva) dan lisensi Penyedia Layanan Aset Digital non-provisional (DASP) pertama oleh Komisi Nasional Aset Digital (Comisión Nacional de Activos Digitales). 

Binance Resmi Menjadi Bursa Kripto Pertama di El Salvador

Pencapaian ini merupakan langkah lain dalam upaya Binance untuk mendapatkan lisensi lokal dan izin di seluruh dunia. Dengan ini, Binance telah memperoleh persetujuan dan registrasi di 18 pasar di seluruh dunia, termasuk Prancis, Italia, Spanyol, Swedia, dan Dubai, lebih banyak daripada bursa kripto lainnya. Min Lin, Kepala Binance untuk Amerika Latin, berkomentar: "Kami merasa terhormat mendapatkan lisensi ini, karena Binance terus bekerja sama dengan lembaga regulasi di seluruh dunia untuk mendukung standar global bagi industri kripto dan blockchain.

Changpeng Zhao, CEO Binance dan Presiden El Salvador Nayib Bukele

Pengumuman ini datang setelah berbulan-bulan dedikasi dari tim kami untuk menyediakan semua informasi dan melanjutkan dengan proses penelaahan yang diperlukan oleh lembaga-lembaga tersebut, yang menunjukkan komitmen kami terhadap pasar El Salvador dan pengguna kami. Kami berterima kasih kepada Bank Sentral dan Komisi Nasional Aset Digital. Adopsi teknologi blockchain mereka telah menciptakan sektor yang berkembang pesat di El Salvador yang membuktikan bahwa keamanan dan inovasi adalah aset yang saling melengkapi. Sekarang, El Salvador bergabung dengan negara-negara di seluruh dunia yang telah memberikan Binance lisensi regulasi."

Daniel Acosta, Manajer Umum Binance untuk Kolombia, Amerika Tengah, dan Karibia, mengatakan: "Lisensi-lisensi ini memungkinkan Binance untuk memperluas produk dan layanan yang ditawarkan, termasuk opsi yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan kami di El Salvador. Ini juga merupakan peluang besar untuk bekerja sama dengan otoritas pemerintah untuk mendukung adopsi aset kripto di negara tersebut, mendorong inklusi keuangan dan inovasi, serta memastikan perlindungan pelanggan." El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang mengakui bitcoin sebagai alat pembayaran legal pada tahun 2021 dan menyetujui undang-undang yang mengatur penerbitan aset digital lain oleh pihak negara dan entitas swasta.