Trump telah berusaha selama setahun berteriak untuk berurusan dengan China, tetapi hasilnya perdagangan tetap sama seperti di era Biden!

Trump tidak pernah diam tahun ini, ia berteriak di mana-mana ingin bertarung dengan China, membuat seluruh dunia kacau balau. Ia kadang-kadang mengatakan ingin "berperang dengan China", kadang-kadang mengancam untuk mengenakan tarif 100%, dan juga mengatakan ingin menghidupkan kembali industri manufaktur Amerika. Para pendukungnya juga ikut meramaikan di internet, mengedit video, membuat meme, berteriak slogan, seolah-olah Perang Dingin yang baru akan segera datang.

Hasilnya? Hari ini ketika perjanjian perdagangan baru diumumkan, semua orang baru menyadari kebenarannya: tarif tidak naik, blokade sebelumnya tidak berubah, yang disebut "perjanjian baru", sebenarnya hanya mengganti sampul kerangka perdagangan di era Biden, isi sebenarnya tidak berubah. Apa yang Trump sebelumnya klaim "membuat China tunduk", sebenarnya hanya meminta China untuk setuju pada dua hal: pertama, penundaan pengendalian ekspor tanah jarang selama satu tahun, kedua, membeli lebih banyak kedelai Amerika. Ia ingin membawa dua hal ini kembali untuk dipamerkan kepada para petani: "Lihat, China takut padaku!"

Dalam waktu singkat, ia dari awal yang angkuh, kemudian diam-diam berkompromi; dari membuat kepanikan di mana-mana, hingga akhirnya kembali ke keadaan semula. Sekarang kedua belah pihak memulihkan komunikasi, tarif dibekukan, koordinasi rantai pasokan, mulai kembali membeli produk pertanian—setiap poin sama persis seperti dua tahun lalu di era Biden. Satu-satunya perbedaan adalah, Biden saat itu bekerja keras untuk menstabilkan pasar, sedangkan Trump mengubah drama yang sudah pernah dimainkan menjadi pertunjukan pribadinya.

Akhirnya? Pasar bergetar untuk sementara, seluruh dunia tegang untuk sesaat. Yang dirugikan bukan China, bukan Wall Street, tetapi mereka yang mempercayai Trump—keyakinan dan kecerdasan mereka, bisa dibilang telah sepenuhnya dipanen.

$BTC @Morpho Labs 🦋 $MORPHO #Morpho