🚨Dalam pidatonya pada 14 Oktober di Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa ekonomi AS berada pada "landasan yang lebih kuat" daripada yang diperkirakan—tetapi pasar tenaga kerja tetap lemah. Penerimaan dan pemecatan keduanya mendekati tingkat terendah sepanjang sejarah, menunjukkan bahwa bisnis berhati-hati dan pertumbuhan tidak merata. Powell mengakui bahwa pengurangan neraca Fed mungkin mendekati akhir karena likuiditas semakin ketat, mengisyaratkan kemungkinan jeda dalam pengetatan kuantitatif.
Ia menekankan bahwa inflasi, meskipun lebih lambat, masih di atas target 2 persen Fed. Powell menjelaskan dengan jelas: tidak ada "jalur tanpa risiko." Bank sentral akan bergerak hati-hati, satu pertemuan pada satu waktu, menyesuaikan suku bunga hanya ketika data mendukungnya. Dengan inflasi yang kaku dan pekerjaan yang melambat, Fed menghadapi dilema—memotong terlalu cepat dan berisiko memicu inflasi lagi, menunggu terlalu lama dan berisiko perlambatan yang lebih dalam.
Pasar menginterpretasikan pernyataannya sebagai sedikit dovish, mengharapkan pemotongan suku bunga yang modest lainnya di kuartal ini. Meski begitu, nada Powell diukur—menunjukkan kehati-hatian, bukan penyerahan. Fokus tetap pada stabilitas daripada kecepatan.
Ketika Fed mendekati akhir siklus pengetatannya, para investor mengamati untuk kejelasan: Seberapa lama ekonomi dapat tetap tangguh dengan perekrutan terbatas dan biaya pinjaman yang lebih tinggi? Pidato bulan Oktober meninggalkan pesan yang jelas—kebijakan moneter akan tetap fleksibel, bukan sembrono.
