Kebangkitan seni yang dihasilkan oleh AI telah sepenuhnya memburamkan batas antara kreativitas manusia dan kecerdasan mesin — dan sekarang, ia bertabrakan dengan pasar NFT. Platform seperti Midjourney, Runway, dan DALL·E membantu seniman (dan bahkan non-seniman) mencetak karya digital asli dalam hitungan detik, tanpa perlu keterampilan coding atau desain.
Tapi inilah pertanyaan yang diajukan semua orang: Apakah seni AI benar-benar dapat menguntungkan?
Secara mengejutkan, ya — kolektor membayar besar untuk karya unik yang dihasilkan oleh AI yang menangkap estetika baru atau menceritakan kisah algoritmik. Beberapa proyek bahkan menggunakan AI untuk mengembangkan NFT seiring waktu, menciptakan seni dinamis yang berubah berdasarkan data dunia nyata atau interaksi pengguna.
Namun, ruang tersebut tidak tanpa kontroversi. Kepemilikan, hak cipta, dan keaslian kreatif masih menjadi perdebatan hangat. Siapa yang memiliki hak — AI, pencipta, atau kode?
Satu hal yang jelas: AI tidak menggantikan seniman — ia mendefinisikan kembali kreativitas itu sendiri. Seniman yang belajar memanfaatkan AI sebagai alat, bukan ancaman, bisa menjadi generasi berikutnya dari pelopor NFT.