Pada 10 Mei 2025, India dan Pakistan sepakat untuk melakukan gencatan senjata penuh dan segera setelah hampir seminggu konflik bersenjata yang intens di wilayah Kashmir. Kesepakatan ini diumumkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump, yang menyatakan bahwa perjanjian tersebut dicapai melalui mediasi diplomatik semalam yang dipimpin oleh Amerika Serikat, dengan dukungan dari negara-negara seperti Arab Saudi dan Turki. ([The Times][1], [El País][2])

### Latar Belakang Konflik

Konflik terbaru dipicu oleh serangan teroris pada 22 April di Pahalgam, Kashmir, yang menewaskan 28 wisatawan Hindu. India menuduh kelompok militan yang didukung Pakistan sebagai pelaku serangan tersebut, sementara Pakistan membantah keterlibatan dan menyerukan penyelidikan independen. Sebagai tanggapan, India melancarkan serangan udara terhadap sasaran militan di wilayah Pakistan, yang kemudian dibalas oleh Pakistan dengan serangan drone dan artileri. Konflik ini menyebabkan lebih dari 50 korban jiwa dan memicu kekhawatiran akan eskalasi nuklir. ([Wikipedia][3], [The Times][1])

### Isi Kesepakatan Gencatan Senjata

Sebagai bagian dari kesepakatan, kedua negara berkomitmen untuk menghentikan semua aksi militer di darat, udara, dan laut. India dan Pakistan juga sepakat untuk memulai kembali pembicaraan militer pada 12 Mei guna membahas langkah-langkah deeskalasi lebih lanjut. Pakistan telah membuka kembali wilayah udaranya sepenuhnya, sementara India masih memberlakukan pembatasan untuk penerbangan militer dan Pakistan hingga 23 Mei. ([ElHuffPost][4])

### Reaksi Internasional

Kesepakatan ini disambut baik oleh komunitas internasional. Presiden Majelis Umum PBB, Philemon Yang, menyatakan bahwa gencatan senjata ini mencerminkan komitmen kedua negara terhadap perdamaian dan stabilitas regional.  Kelompok G7 juga mendesak kedua negara untuk melanjutkan dialog langsung guna mencegah eskalasi lebih lanjut. ([Telangana Today][5], [Reuters][6])

### Tantangan yang Masih Ada

Meskipun gencatan senjata telah disepakati, beberapa isu utama tetap belum terselesaikan. India telah menangguhkan Perjanjian Air Indus, yang merupakan sumber air vital bagi Pakistan, sementara Pakistan menangguhkan Perjanjian Simla 1972, yang selama ini menjadi dasar hubungan bilateral kedua negara.  Kedua belah pihak juga terus saling menuduh atas pelanggaran hak asasi manusia dan propaganda selama konflik berlangsung.([India Today][7])

Gencatan senjata ini merupakan langkah positif menuju perdamaian, namun keberlanjutan dan efektivitasnya akan sangat bergantung pada kemauan politik kedua negara untuk menyelesaikan isu-isu mendasar melalui dialog .

Noted # ada rumor juga jika perdaimain tersebut tidak ada ikut campur amerika tapi murni dari 2 belah pihak INDIA dan PAKISTAN saja...