Menurut Cointelegraph, protokol infrastruktur fisik terdesentralisasi peaq telah menandatangani nota kesepahaman dengan Otoritas Regulasi Aset Virtual Dubai (VARA) untuk membangun kerangka regulasi untuk robotika onchain dan mesin ter-tokenisasi. Kesepakatan ini berfokus pada Zona Bebas Ekonomi Mesin peaq, yang berfungsi sebagai lingkungan terkendali untuk mengeksplorasi integrasi robotika dan kecerdasan buatan dalam jaringan terdesentralisasi. Kolaborasi ini juga mencakup panduan untuk proyek-proyek yang mencari lisensi VARA, inisiatif pelatihan bersama dalam teknologi dan kepatuhan, serta berbagi data untuk mendukung penelitian dan regulasi.
Peaq, sebuah blockchain lapisan-1 yang dirancang untuk ekonomi mesin, memfasilitasi jaringan di mana perangkat dan robot yang terhubung dapat memiliki aset, berbagi data, dan menghasilkan pendapatan. Inisiatif ini mendukung jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePIN) dan aset dunia nyata yang ter-tokenisasi. VARA, yang didirikan pada tahun 2022, adalah lembaga regulasi Dubai untuk cryptocurrency dan aset digital, mengawasi perizinan, kepatuhan, dan kebijakan untuk bisnis aset virtual di seluruh emirat. Pengumuman ini mengikuti kemitraan strategis VARA yang baru-baru ini dengan DMCC, zona bebas komoditas dan bisnis yang didukung pemerintah Dubai, yang bertujuan untuk mengembangkan kerangka regulasi untuk komoditas yang ter-tokenisasi.
Dubai dan Uni Emirat Arab telah proaktif dalam memajukan aset digital dan lanskap inovasi blockchain mereka. Sejak pendirian VARA pada Maret 2022, lembaga ini telah memainkan peran penting dalam mengubah Dubai menjadi pusat terkemuka untuk aset digital. VARA memperbarui buku aturan untuk penyedia layanan aset virtual pada bulan Mei, menjelaskan penerbitan dan distribusi aset dunia nyata (RWA). Selain itu, VARA dan Otoritas Sekuritas dan Komoditas UEA membentuk kemitraan strategis pada bulan Agustus untuk menyelaraskan pendekatan regulasi mereka terhadap aset digital, memperluas lisensi berbasis Dubai di seluruh UEA.
Komitmen UEA terhadap regulasi aset digital telah menarik investor crypto dengan kekayaan bersih tinggi, menjadikannya tujuan utama bagi miliarder yang bermigrasi. UEA diperkirakan akan menyambut sekitar 9,800 miliarder pada tahun 2025, semakin memperkuat posisinya sebagai pemimpin global dalam inovasi aset digital. Chase Ergen, anggota dewan di DeFi Technologies, memperkirakan bahwa sektor crypto akan menjadi industri terbesar kedua di UEA dalam waktu lima tahun. Fokus strategis pada aset digital ini menegaskan ambisi Dubai dan UEA untuk menetapkan diri sebagai tolok ukur untuk pertumbuhan yang aman dan berkelanjutan dalam kelas aset generasi berikutnya.