Poin Penting:
Penggunaan aset virtual di Bolivia melonjak 630% YoY di H1 2025, mencapai $294 juta dalam transaksi.
Bank Sentral mengkreditkan perubahan kebijakan yang bertujuan meredakan tekanan USD dan mendukung usaha kecil.
Adopsi kripto semakin berkembang di tengah pembatasan valuta asing dan kebutuhan remitansi.
Transaksi Kripto Bolivia Melonjak 630% di H1 2025 saat Bank Sentral Mendorong Alternatif Dolar
Bolivia telah mencatat lonjakan dramatis dalam penggunaan aset virtual dalam sistem pembayaran keuangannya, dengan volume transaksi meningkat sebesar 630% di paruh pertama tahun 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, menurut data yang dilaporkan oleh TechFlow. Nilai total transaksi terkait kripto meningkat dari $46,5 juta di H1 2024 menjadi $294 juta di H1 2025.
Bank Sentral Bolivia mengaitkan lonjakan tersebut dengan inisiatif kebijakan terbaru yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan menawarkan alat keuangan alternatif, terutama untuk usaha kecil dan mikro. Langkah-langkah ini terbukti sangat efektif dalam mendukung remitansi, pembayaran digital, dan transaksi bernilai rendah.
Presiden Luis Arce secara terbuka mengakui adanya kekurangan dolar AS yang sedang berlangsung—masalah kritis bagi negara yang bergantung pada mata uang hijau untuk menutupi impor bahan bakar dan kewajiban utang luar negeri. Menanggapi tekanan nilai tukar, Bolivia menerapkan pembatasan pada bulan Mei, melarang perusahaan minyak milik negara menggunakan stablecoin untuk membeli bahan bakar.
Bank Sentral menekankan bahwa sikapnya yang berkembang terhadap aset virtual membantu menstabilkan ekonomi lokal sambil meningkatkan inklusi keuangan. Peningkatan pembayaran kripto mencerminkan adopsi yang semakin berkembang di kalangan masyarakat saat warga Bolivia mencari alternatif yang dapat diakses dan efisien terhadap perbankan tradisional di tengah tantangan makroekonomi.
Saat kekurangan dolar terus berlanjut, penerimaan Bolivia terhadap aset digital dapat menandakan pergeseran yang lebih luas di Amerika Latin, di mana beberapa negara sedang mengevaluasi kembali peran kripto dalam sistem keuangan nasional.