Menurut laporan Odaily Planet Daily, prediksi ekonomi baru yang dirilis Federal Reserve minggu ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi akan melambat dan inflasi akan meningkat. Meskipun demikian, para pembuat kebijakan memperkirakan bahwa mereka akan menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini.
Dari 19 pejabat, 7 orang percaya bahwa tidak perlu menurunkan suku bunga tahun ini, 8 orang percaya perlu ada dua kali penurunan suku bunga, sesuai dengan ekspektasi investor untuk penurunan 25 basis poin di rapat September dan Desember. Dua orang lainnya memperkirakan satu kali penurunan suku bunga, dan dua orang lainnya memperkirakan tiga kali penurunan.
Anggota Dewan Federal Reserve Waller percaya penurunan suku bunga bisa terjadi paling cepat pada bulan Juli, sementara Barkin berpendapat tidak perlu terburu-buru untuk menurunkan suku bunga. Keduanya memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang dampak tarif Trump terhadap harga, pekerjaan, dan pertumbuhan ekonomi.
Menurut laporan Jin10, Anggota Dewan Federal Reserve Waller menyatakan dukungannya untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga pada bulan Juli, dan percaya tarif tidak akan menyebabkan inflasi yang berkelanjutan. Waller menyebut tarif sebagai faktor satu kali, dan Federal Reserve seharusnya tidak menunggu sampai pasar tenaga kerja runtuh untuk menurunkan suku bunga.
Saat ini pasar tenaga kerja stabil, tetapi ada beberapa tanda, seperti tingkat pengangguran yang tinggi di kalangan lulusan baru. Federal Reserve telah berada dalam posisi menunggu selama enam bulan terakhir, menantikan dampak inflasi. Waller percaya Federal Reserve memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga, lalu mengamati perubahan inflasi.
Waller menyatakan bahwa Federal Reserve mungkin memiliki kondisi untuk menurunkan suku bunga paling cepat pada bulan Juli. Sebelumnya, pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Juli hanya 14%.
● Aset ETF Bitcoin BlackRock mendekati 70 miliar dolar, minat investor institusi meningkat
Menurut laporan Cointelegraph, aset ETF Bitcoin spot BlackRock mendekati 70 miliar dolar, menunjukkan peningkatan minat investor institusi, meskipun aliran ritel melambat. BlackRock mengelola lebih dari 6,97 miliar dolar dalam Bitcoin melalui ETF iShares Bitcoin Trust-nya, yang mencakup 3,25% dari total pasokan.
ETF BlackRock menguasai 54,7% dari pangsa pasar ETF Bitcoin spot di AS, dengan total ETF tersebut memiliki 6,12% dari pasokan Bitcoin.
Menurut laporan Wu Shuo, analis Bloomberg Eric Balchunas dan James Seyffart menyatakan bahwa mereka telah meningkatkan probabilitas persetujuan untuk sebagian besar ETF kripto spot menjadi 90% atau lebih tinggi. Keduanya menunjukkan bahwa interaksi positif dari SEC AS adalah sinyal penting.
Namun, waktu persetujuan atau peluncuran spesifik masih tidak pasti, mungkin dalam satu atau dua bulan ke depan, atau bahkan tertunda hingga setelah Oktober. Mereka menekankan bahwa ini adalah masalah 'kapan akan terjadi' bukan 'apakah akan terjadi'.
● CEO Bitwise: Pesaing nyata Bitcoin adalah obligasi AS, bukan emas
Menurut laporan TechFlow Shenchao, pada 20 Juni, CEO Bitwise Hunter Horsley menyatakan bahwa pesaing nyata Bitcoin bukanlah emas, melainkan obligasi pemerintah AS. Mereka adalah alat penyimpan nilai 'politik' yang utama, sedangkan emas dan Bitcoin ada sebagai alternatif yang tidak terpolitisi.
● Skala cadangan strategis ETH melampaui 3 miliar dolar
Menurut laporan Foresight News, skala cadangan strategis Ethereum (ETH) yang didorong oleh 38 entitas telah melampaui 3 miliar dolar.
Menurut laporan Wu Shuo, QCP Capital menunjukkan bahwa pasar kripto saat ini berada dalam fase menunggu, meskipun risiko geopolitik di Timur Tengah meningkat, harga BTC tetap berfluktuasi. Pasar derivatif menunjukkan sikap yang lebih hati-hati, preferensi risiko BTC dan ETH terus condong pada perlindungan penurunan, menunjukkan bahwa investor sedang melakukan lindung nilai terhadap potensi koreksi. Implied volatility opsi ETH bulan Juni lebih rendah dari bulan September, dan premi risiko yang dipicu oleh peristiwa jangka pendek telah menurun. Pasar seperti pegas yang tertekan, menunggu peristiwa makro atau geopolitik berikutnya yang akan memicu volatilitas.
Menurut laporan Jin10, emas sedang menuju penurunan mingguan pertama dalam tiga minggu, di mana ketegangan di Timur Tengah yang mereda telah melemahkan permintaan untuk lindung nilai, dan peringatan inflasi dari Federal Reserve telah menurunkan ekspektasi penurunan suku bunga. Harga emas tidak banyak berfluktuasi pada hari Jumat, dengan penurunan hampir 2% selama minggu ini. Juru bicara Presiden AS Trump menyatakan bahwa keputusan akan dibuat dalam dua minggu apakah akan terlibat dalam serangan Israel terhadap Iran, yang meredakan kekhawatiran tentang perang total di wilayah yang dapat mengancam pasokan energi dan mendorong inflasi. Sebelum situasi mereda, Ketua Federal Reserve Powell telah memperingatkan risiko inflasi yang disebabkan oleh kebijakan tarif.
Meskipun harga emas telah meningkat sekitar 30% tahun ini, minggu ini sudah ada tanda-tanda bahwa investor beralih ke perak dan platinum sebagai pilihan lindung nilai. Goldman Sachs menegaskan kembali proyeksi harga 4000 dolar tahun depan, sementara Citi memperkirakan harga emas akan jatuh di bawah 3000 dolar pada tahun 2026.
