Menurut laporan BlockBeats, pada 13 Juni, volatilitas Bitcoin meningkat menjadi 1,77% karena pengaruh situasi perang geografi baru antara Israel dan Iran, yang telah menunjukkan tren kenaikan selama lima hari berturut-turut.

Volatilitas Bitcoin yang tinggi biasanya terkait dengan perdagangan spekulatif dan emosi FOMO dari investor ritel. Penurunan volatilitas mungkin berarti pengurangan spekulan jangka pendek, pasar memasuki fase konsolidasi atau 'periode tenang'. Selain itu, peristiwa ekonomi makro seperti ekspektasi inflasi, perubahan suku bunga, atau risiko geopolitik juga dapat mempengaruhi fluktuasi harga Bitcoin. Ketika faktor-faktor ini cenderung stabil, volatilitas Bitcoin mungkin juga menurun.