Menurut Odaily, Departemen Kehakiman AS telah menuduh Iurii Gugnin, pendiri Evita Pay, karena memfasilitasi transaksi senilai sekitar $530 juta menggunakan USDT dari Juni 2023 hingga Januari 2025. Transaksi ini diduga membantu Rusia memperoleh produk-produk Amerika bekerja sama dengan bank Rusia yang dikenakan sanksi. Gugnin menghadapi 22 tuduhan dan bisa menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah. Departemen Kehakiman menuduhnya telah mengubah Evita Pay menjadi 'saluran rahasia untuk uang kotor,' yang melibatkan penipuan bank, pemalsuan faktur, dan pelanggaran peraturan anti-pencucian uang.