Analis Wall Street Khawatir dengan Masa Depan Tesla saat Perseteruan Musk-Trump Meningkat
Penurunan saham Tesla baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan analis Wall Street, yang menyebutkan meningkatnya kekhawatiran atas perselisihan besar antara CEO Elon Musk dengan Presiden AS Donald Trump. Menurut laporan oleh BlockBeats, ketidakpastian yang dipicu oleh kebuntuan politik-bisnis ini telah mendorong investor untuk menjual saham Tesla, sehingga menimbulkan keraguan tentang stabilitas jangka pendek perusahaan tersebut.
Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments, yakin perseteruan yang sedang berlangsung telah menciptakan kabut ketidakpastian. "Investor tidak menyukai konflik yang belum terselesaikan," kata Sarhan. "Jika ketegangan terus meningkat, Trump mungkin akhirnya menang, dan itu dapat berdampak buruk pada laba bersih Tesla."
Sarhan juga menyoroti valuasi perusahaan yang tinggi sebagai sumber risiko. "Tesla masih dibanderol seperti saham teknologi yang tumbuh pesat, bahkan setelah penurunan. Itu menjadikannya pertaruhan dalam situasi saat ini."
Analis: Nilai Tesla Tak Terpisahkan dari Kepribadian Elon Musk
Senada dengan kekhawatiran Sarhan, Wayne Kaufman, Kepala Analis Pasar di Phoenix Financial Services, menekankan pengaruh besar Musk terhadap merek dan valuasi Tesla.
"Saham Tesla sering kali mengikuti gelombang reputasi Musk," Kaufman menjelaskan. "Ketika ia dipandang sebagai visioner teknologi, sahamnya melambung. Namun ketika ia terlibat dalam kontroversi, sahamnya anjlok. Saat ini, Musk adalah kontroversinya."
Kaufman menambahkan bahwa investor harus bersiap menghadapi volatilitas yang berkelanjutan, terutama jika pertikaian politik meningkat lebih lanjut atau memengaruhi kontrak pemerintah dan status regulasi Tesla.