Menurut laporan TechFlow, analis Danske Bank menyatakan bahwa penguatan euro baru-baru ini terutama mencerminkan kelemahan dolar AS. Karena risiko kebijakan di AS, perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan lemahnya kepercayaan investor, dolar AS masih menghadapi risiko penurunan. Dolar AS memerlukan perbaikan data ekonomi untuk mendapatkan dukungan. Sebelum itu, euro terhadap dolar AS akan terus menguat.