Menurut PANews, Telegram telah berhasil menerbitkan obligasi konversi lima tahun senilai $1,7 miliar. Langkah ini bertujuan untuk membiayai kembali utang yang ada senilai $955 juta yang jatuh tempo pada tahun 2026 dan mengumpulkan tambahan $745 juta. Obligasi tersebut memiliki tingkat kupon sebesar 9%, yang 200 basis poin lebih tinggi dari obligasi awal yang diterbitkan pada tahun 2021. Investor akan memiliki opsi untuk menebus obligasi tersebut pada 80% dari harga IPO jika Telegram melantai di bursa. Saat ini, Telegram memiliki lebih dari 1 miliar pengguna, dengan pendapatan yang diharapkan melampaui $1 miliar pada tahun 2024. Perusahaan tersebut memiliki lebih dari $500 juta dalam bentuk cadangan kas, tidak termasuk aset mata uang kripto.