Menurut ShibDaily, seorang warga negara Rusia telah ditangkap oleh Kepolisian Gangseo di Seoul karena diduga mengatur transaksi cryptocurrency palsu yang ditujukan untuk menipu pria Korea Selatan ke sebuah hotel, di mana ia mencoba mencuri sekitar 1 miliar won, setara dengan sekitar $728.000. Insiden ini, dilaporkan oleh media lokal JoongAng Daily, melibatkan dua tersangka tambahan yang diyakini telah melarikan diri dari Korea Selatan. Pihak berwenang mengungkapkan bahwa tersangka Rusia tersebut, bersama dengan rekan-rekannya yang diduga terlibat, mengatur pertemuan dengan dalih pertukaran cryptocurrency peer-to-peer.
Kesepakatan crypto yang diduga itu meningkat menjadi kekerasan, dengan dua korban Korea dilaporkan diserang dengan benda tumpul di dalam sebuah kamar hotel. Sekelompok sepuluh pria Korea Selatan telah diundang ke sebuah hotel di Distrik Gangseo, Seoul untuk transaksi yang diduga. Sementara delapan orang diinstruksikan untuk menunggu di lobi, dua orang diarahkan ke kamar tamu di atas. Para tersangka, yang dilaporkan mengenakan rompi pelindung, menyembunyikan diri di kamar mandi hotel sebelum melancarkan serangan mendadak. Saat memasuki ruangan, para korban dihadapkan pada apa yang tampak sebagai senjata api, yang kemudian diidentifikasi sebagai replika. Para penyerang mengikat para korban menggunakan ikatan kabel dan secara fisik menyerang mereka dengan pentungan lipat dan tinju mereka.
Salah satu korban berhasil melarikan diri dan memberi tahu yang lain yang menunggu di lobi. Para penyerang diduga mencoba merebut sebuah tas yang berisi 1 miliar won yang dimaksudkan untuk transaksi tetapi meninggalkan usaha tersebut dan melarikan diri setelah yang lain ikut campur. Setelah insiden tersebut, pihak berwenang meminta pembatasan perjalanan luar negeri pada ketiga tersangka menggunakan identitas yang diberikan saat reservasi hotel. Meskipun demikian, telah dikonfirmasi bahwa satu tersangka sudah meninggalkan negara tersebut tak lama setelah serangan, dengan yang lain pergi segera setelahnya. Seorang pejabat polisi menyatakan, “Kami telah meminta bantuan dari Interpol untuk melacak para tersangka yang melarikan diri ke luar negeri.” Mereka menambahkan bahwa mereka saat ini sedang memeriksa tersangka yang ditangkap mengenai motif dan rincian kejahatan serta mempertimbangkan untuk mengajukan permohonan surat perintah penahanan pra-persidangan.
Insiden ini adalah yang terbaru dalam serangkaian kejahatan terkait crypto yang dilaporkan baru-baru ini, menyoroti kekhawatiran yang berkembang di dalam komunitas cryptocurrency. Meningkatnya pelanggaran, termasuk percobaan penculikan, menekankan risiko yang semakin meningkat terkait dengan transaksi cryptocurrency. Pembaca disarankan untuk melakukan penelitian mereka sendiri dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan yang berkualitas sebelum membuat keputusan investasi.