Menurut PANews, laporan terbaru oleh China International Capital Corporation (CICC) menunjukkan bahwa penurunan lelang obligasi AS dan Jepang secara bersamaan, bersamaan dengan kenaikan suku bunga, dapat mengindikasikan pengetatan likuiditas global. Laporan tersebut menyoroti bahwa likuiditas yen yang tidak mencukupi, mata uang pembiayaan utama, dapat memperburuk penurunan saham, obligasi, dan dolar AS secara bersamaan.

Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa dengan segera disahkannya 'satu RUU besar yang indah' ​​dari Presiden AS Donald Trump, penyelesaian masalah plafon utang AS dapat menyebabkan penerbitan utang AS baru yang terkonsentrasi oleh Departemen Keuangan antara bulan Juli dan September. Hal ini dapat meningkatkan risiko guncangan likuiditas sistemik di pasar AS. Akibatnya, urgensi bagi Federal Reserve untuk menerapkan pelonggaran kuantitatif dan kebijakan ekspansi neraca lainnya untuk menstabilkan pasar semakin meningkat.