Menurut PANews, Goldman Sachs telah mengeluarkan peringatan bahwa perang dagang global Presiden AS Donald Trump dapat merusak kemajuan signifikan yang telah dicapai dalam memerangi inflasi. Bank Wall Street tersebut memberi tahu kliennya dalam sebuah laporan pada hari Rabu bahwa kombinasi yang merugikan dari tarif tinggi dan melemahnya dolar diperkirakan akan menyebabkan indikator inflasi utama melonjak dalam beberapa bulan mendatang.

Goldman Sachs kini mengantisipasi bahwa tingkat inflasi inti tahunan, tidak termasuk makanan dan energi, akan meningkat dari 2,6% pada bulan Maret menjadi 3,8% pada bulan Desember. Proyeksi ini didasarkan pada indeks harga PCE pilihan Federal Reserve. Bank tersebut meyakini bahwa kenaikan harga akan jauh lebih nyata daripada perkiraan Federal Reserve pada bulan Maret, yang tidak memperhitungkan tarif terbesar yang diumumkan oleh AS saat itu. Federal Reserve telah memproyeksikan tingkat inflasi inti PCE sebesar 2,8% untuk bulan Desember.

Lebih jauh, Goldman Sachs memperkirakan tingkat inflasi tahunan barang-barang inti akan melonjak dari 0,4% pada bulan Maret menjadi 6,3% pada bulan Desember. Pada akhir tahun, kenaikan harga yang signifikan diantisipasi di sektor-sektor seperti mobil bekas (+8,3%), peralatan rumah tangga (+7,8%), video/audio/komputer (+7,7%), perhiasan/jam tangan (+5,9%), dan farmasi/medis (+7,8%).