Menurut Odaily, anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa Fabio Panetta telah menyatakan kekhawatirannya bahwa langkah perdagangan AS dapat berdampak negatif pada inflasi zona euro dalam jangka pendek dengan menghambat pertumbuhan ekonomi global. Pada hari Selasa, Panetta menyatakan bahwa dampaknya mungkin mengarah pada penurunan tingkat inflasi zona euro, karena suku bunga riil di wilayah tersebut telah meningkat dan euro telah menguat setelah pengumuman tarif oleh AS.

Panetta mencatat bahwa langkah-langkah perdagangan ini mungkin mengalihkan sumber daya dari sektor produktivitas tinggi ke sektor produktivitas rendah, yang berpotensi menyebabkan inefisiensi serupa dengan yang terlihat di abad ke-20. Efek kontraksi ini dapat mengakibatkan penurunan yang berkepanjangan dalam laju pertumbuhan global. Sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif tersebut, penguatan euro telah menjadi perkembangan yang tidak terduga bagi pembuat kebijakan, yang telah mengantisipasi depresiasi yang akan meningkatkan biaya impor dan, dikombinasikan dengan langkah-langkah balasan UE, berpotensi mendorong inflasi.

Panetta menekankan bahwa zona euro telah diuntungkan dari aliran modal sebagai tempat aman, yang mengarah pada penguatan euro dan penurunan hasil obligasi nominal. Ia juga menyarankan kemungkinan diversifikasi perdagangan yang dapat menyebabkan transisi bertahap dari sistem global yang didominasi oleh AS ke sistem yang lebih multipolar, di mana beberapa mata uang bersaing untuk status cadangan.