Dunia pembayaran digital akan segera menghadapi transformasi besar. Berita paling up-to-date yang menghebohkan pasar adalah laporan bahwa dua raksasa ritel global, Walmart dan Amazon, secara serius menjajaki kemungkinan untuk menerbitkan stablecoin mereka sendiri. Langkah ini berpotensi mengguncang dominasi perusahaan kartu kredit tradisional seperti Visa dan Mastercard, serta membuka era baru dalam transaksi konsumen.
Mengapa Raksasa Ritel Ini Minat ke Stablecoin?
Walmart dan Amazon, yang memproses miliaran dolar transaksi tunai dan kartu setiap tahun, melihat stablecoin sebagai solusi inovatif untuk mengatasi biaya transaksi yang sangat besar.
Poin-poin Penting Perkembangan (berdasarkan laporan 13-14 Juni 2025):
* Pangkas Biaya Transaksi Miliaran Dolar: Motivasi utama Walmart dan Amazon adalah untuk menghemat biaya "gesek" atau biaya transaksi yang dikenakan oleh perusahaan kartu kredit, yang mencapai miliaran dolar setiap tahun. Dengan stablecoin, mereka bisa memproses pembayaran lebih cepat dan murah.
* Transaksi Cepat dan Efisien: Stablecoin, yang nilainya dipatok ke mata uang fiat seperti Dolar AS, dirancang untuk mempermudah transaksi digital. Ini memungkinkan pembayaran instan, bahkan untuk transaksi lintas batas.
* Potensi Koin Internal atau Konsorsium: Kedua perusahaan ini sedang mempertimbangkan dua skenario:
* Menciptakan stablecoin merek mereka sendiri untuk digunakan di platform dan toko mereka.
* Bergabung dalam konsorsium dengan pengecer besar lainnya untuk mengembangkan atau menggunakan stablecoin pihak ketiga.
* Dukungan Regulasi (GENIUS Act): Minat mereka ini muncul di tengah kemajuan Rancangan Undang-Undang GENIUS Act di Kongres AS, yang bertujuan menciptakan kerangka regulasi bagi stablecoin. Adanya regulasi yang jelas akan mendorong perusahaan untuk melangkah lebih jauh.
* Perusahaan Besar Lain Ikut Melirik: Walmart dan Amazon bukanlah satu-satunya. Laporan juga menyebutkan perusahaan multinasional lain, seperti operator maskapai penerbangan dan Expedia Group, sedang mengeksplorasi opsi serupa. Bahkan, konsorsium bank-bank besar AS seperti JPMorgan Chase juga sudah dalam tahap awal pembicaraan proyek stablecoin bersama.
Dampak pada Industri Pembayaran Tradisional dan Pasar Kripto
Langkah agresif ini memiliki implikasi besar:
* Ancaman bagi Visa dan Mastercard: Berita ini menyebabkan saham perusahaan kartu kredit seperti Visa dan Mastercard anjlok 2% hingga 6% pada Jumat, 13 Juni 2025. Analis William Blair, Andrew Jeffrey, menyebut ini sebagai "ancaman yang tak terelakkan" bagi model bisnis mereka, meskipun mereka berpendapat adaptasi konsumen ke kripto masih memerlukan waktu.
* Bank Tradisional Terguncang: Bank-bank yang sangat bergantung pada biaya transaksi juga mulai khawatir. Beberapa di antaranya bahkan sudah mempertimbangkan untuk menerbitkan stablecoin mereka sendiri sebagai respons.
* Dorongan Adopsi Kripto: Kehadiran stablecoin dari raksasa ritel akan membawa aset digital lebih dekat ke konsumen sehari-hari, meningkatkan adopsi massal secara signifikan. Ini akan membuat pembayaran kripto jauh lebih umum.
* Inovasi dan Kompetisi: Persaingan di sektor pembayaran digital akan semakin ketat, mendorong inovasi dan efisiensi yang lebih besar di seluruh ekosistem keuangan.
Kesimpulan Singkat
Laporan mengenai Walmart dan Amazon yang menjajaki penerbitan stablecoin sendiri adalah berita besar yang berpotensi mengubah lanskap pembayaran digital global. Langkah ini didorong oleh keinginan untuk menghemat biaya miliaran dolar dan menawarkan transaksi yang lebih efisien. Meskipun akan menjadi tantangan besar bagi dominasi kartu kredit tradisional, ini juga merupakan dorongan signifikan bagi adopsi blockchain dan stablecoin secara lebih luas.
#amazon #Binance