Ada beberapa contoh TRADING STYLE di bawah ini adalah salah satunya, berikut penjelasannya:
¹. Scalping
Durasi posisi: Detik hingga menit.
Tujuan: Ambil profit kecil berkali-kali dalam sehari.
Ciri: Butuh fokus tinggi dan kecepatan eksekusi.
Cocok untuk: Trader yang aktif dan tahan stres.
Contoh strategi: Masuk saat breakout kecil, keluar saat profit 0.5%-1%.
---
². Day Trading
Durasi posisi: Beberapa menit hingga jam, ditutup di hari yang sama.
Tujuan: Manfaatkan volatilitas harian.
Ciri: Tidak membiarkan posisi menginap (overnight).
Cocok untuk: Full-time trader.
Contoh strategi: Buy saat sinyal MACD bullish + volume naik; TP 3%-5%.
---
³. Swing Trading
Durasi posisi: Hari hingga minggu.
Tujuan: Ambil keuntungan dari pergerakan tren jangka pendek.
Ciri: Tidak perlu pantau market terus-menerus.
Cocok untuk: Trader paruh waktu.
Contoh strategi: Buy di support harian, TP saat mendekati resistance mingguan.
---
⁴. Position Trading (Trend Following)
Durasi posisi: Minggu hingga bulan (kadang tahun).
Tujuan: Ikuti tren besar dan tahan posisi lama.
Ciri: Jarang transaksi, lebih ke analisis fundamental + teknikal jangka panjang.
Cocok untuk: Investor jangka panjang.
Contoh strategi: Beli saat tren naik jangka panjang terkonfirmasi, tahan selama tren belum berbalik.
---
⁵. News-Based Trading
Durasi posisi: Sangat fleksibel (menit hingga hari).
Tujuan: Manfaatkan pergerakan besar akibat berita (misalnya FOMC, CPI, rilis proyek kripto).
Ciri: Fokus pada kalender ekonomi dan berita besar.
Cocok untuk: Trader yang cepat bereaksi dan berani ambil risiko.
Contoh strategi: Entry saat rilis data lebih buruk/baik dari ekspektasi.
---
⁶. Copy Trading / Social Trading
Durasi posisi: Mengikuti trader lain secara otomatis.
Tujuan: Profit dengan mengikuti strategi trader profesional.
Ciri: Tidak membuat strategi sendiri.
Cocok untuk: Pemula atau trader pasif.
Contoh: Mengikuti top trader di platform seperti eToro, BingX, atau Zignaly.
Bagaimana dengan trading style mu, silahkan tuliskan jawabannya di kolom komentar.
#MyTradingStyle